xxxvi: hari bahagia

236 19 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






naeun bilang, ini hari bahagia. hari bahagia kak doyoung.

iya, pasti sekarang dia lagi bahagia banget. semua sakitnya udah nggak kerasa. semua perjuangan yang dia laluin buat dia tersenyum pastinya.

gue kadang berfikir. gimana bisa dia tetap galak walau lagi sakit? gue mau diajarin kayak gitu.

gue menatap bunda kak doyoung yang pandangannya kosong banget. kehilangan anak yang paling dia sayang pasti sedih banget.

ayah kak doyoung selalu disamping bunda. dan, berita bahagianya ayah sama bundanya kak doyoung mau rujuk.

kak, kakak pasti seneng kan? bunda nggak sendirian. bunda nggak kesepian lagi.

tapi, sedihnya. rumah kak doyoung yang dibandung. enggak dijual. bunda ngasih ini ke gue.

gue bingung banget. tapi, setelah bunda kasih tau kalau rumah ini hasil kak doyoung. entah darimana gue juga bingung.

dan, kak doyoung minta gue untuk rawat rumah itu. karena, bunda juga nggak akan mau tinggal disini. bunda, setelah pemakaman, dan tahlil. setelah semua selesai disini.

bunda balik ke surabaya.

ninggalin semua kenangan tentang kak doyoung disini. dikota ini.

"minum nih. seret lo nanti kebanyakan berdiri." ujar haechan menyerahkan air gelas kemasan kepada gue.

gue menabok pelan tangannya. "seret itu kebanyakan ngomong. lo yang seret. minum sana." ujar gue.

haechan terkekeh. "ya gue mah udah abis segalon sendirian anjir. ternyata ya, setelah gue liat dan selidiki." ujarnya terjeda.

"ayahnya bang doyoung itu yang megang perusahaan besar. tapi, karena bang doyoung benci banget sama ayahnya sejak kejadian itu. dia jadi menutup semua berita tentang ayahnya." jelas haechan.

gue menghela nafas. "sebelum lo tahu, gue udah tahu duluan." ujar gue bikin dia menganga.

"masa sih?" tanyanya tak percaya.

gue nggak menjawab pertanyaan dia. pertanyaan aneh tahu nggak sih?

"tapi, nya. bunda bang doyoung juga nggak kalah. dia pewaris tunggal perusahaan kakeknya bang doy." ujar haechan.

gue menganga kali ini. "gila? serius lo?" tanya gue. haechan mengangguk.

"pantes rumah ini udah beneran atas nama dia. nanti gue bantu beresin, tenang aja." ujar haechan menatap rumah yang cukup, eum ralat. sangat luas untuk ukuran seorang mahasiswa yang belum bekerja.

gue diem, bingung sebenernya. kenapa kak doyoung ngasih ini ke gue? sampai sekarang gue masih berfikir gitu.

"dua-duanya sama-sama pembisnis ya. makanya bang doyoung hidupnya masih sejahtera, bahkan bulak-balik ruang hd." ujar haechan yang sekarang menatap bunda dan ayah kak doyoung.

boyfriend | kim doyoungWhere stories live. Discover now