xxv : ule dan bule

299 26 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





gue menoleh. lalu mendengkus kesal. "apa lagi? lo bilang gue harus terbiasa nggak ada lo kan? jadi bye." ujar gue pergi kedalam mini market.

gue mau beli minum buat gue sama kak doyoung. mark nahan tangan gue, tapi gue tepis buru-buru.

"mark, gue nggak perlu lo ada dihidup gue lagi. denger?" ujar gue setelahnya melangkah masuk kedalam mini market.

gue bener-bener ninggalin mark sendirian didepan.

mark juga nggak ngejar gue. jadi gue sedikit bersyukur tentang itu.

gue nangis sebentar. "come on, nya. bener kata mark, lo nggak selamanya harus sama dia. kayak sekarang, lo sama kak doyi lo. mark sama mina nya dia." ujar gue pada diri gue sendiri.

gue berjalan ke kulkas, ngambil minuman. setelahnya, jalan ke kasir.

"ini aja, kak?" tanya mbak kasirnya. gue tersenyum tipis lalu mengangguk.

kak doyi💚

| kmn?
| bruan, stnya udh ad.

iyaaa |
ini udah kelar kok |

gue berjalan keluar setelah membayar belanjaan gue tadi. mark masih disini? dari tadi?

gue ngelewatin dia gitu aja. "anya." panggil mark.

gue nggak menoleh sama sekali. susah banget sebenernya. pengen banget gue sautin omongannya dia.

tapi, ya sudah lah.

"ule." panggil mark.

gue membeku. ah, jadi inget sesuatu.

"BULE, SINI NGGAK. ITU ULI PUNYA ANYA. BUNDA BELINYA BUAT ANYA. BUKAN BUAT BULE!" teriak gue kesel.

"anya suka banget uli. bule panggil ule boleh?" tanya mark seraya memberikan uli yang dia ambil dari piring gue tadi.

bunda ngasih gue uli. sedangkan mark dikasih semangka.

"kenapa ule? ih, anya kan sukanya uli bukan ule." ujar gue kesel.

mark tertawa. "karena kalau ule nama kita sama anya." jawab mark antusias.

"ULE AWAS!" teriak mark meneriaki nama gue. tapi telat. bola basket yang melayang keburu meluncur dikepala gue.

gue sempet denger mark bilang, "aduh, le. kan dibilang, lo nggak usah ikut basket. gue nggak mau lo kenapa-napa. badeg banget kalau dibilangin." ujar mark mendumel.

boyfriend | kim doyoungWhere stories live. Discover now