Raiden-chapter 29

91.4K 9.9K 1.4K
                                    

•••

Gadis berambut kepang itu melangkah kaki masuk kedalam rumah seseorang. Minggu ini akan ia habiskan waktu bersama lelaki yang selalu ada di setiap hari harinya.

"Assalamualaikum!" Alena memencet tombol bel.

"Waalaikumsallam," balas seseorang dari dalam.

Cklek.

"Non alena, ayo silakan masuk neng," ucap bibi.

"Makasih bi," alena melangkah kaki masuk kedalam rumah raiden.

Suasana sekarang terasa sangat sepi, dikarenakan ayah dan bunda raiden sedang berada diluar kota. Lelaki itu sudah pulang dari rumah sakit sejak 2 hari lalu. Saran dari dokter untuk sementara jangan terlalu banyak melakukan aktivitas dahulu.

"Non alena mau ketemu den raiden kan, silakan naik saja keatas ya non," kata bibi.

Alena mengganguk. "Iya, alena keatas dulu ya bi."

"Mau minum apa non?"

"Nanti aja deh bi, alena belum haus soalnya," jawab gadis itu.

"Yasudah kalau gitu, bibi pamit lanjut masak. Sebentar lagi non bisa ajak den raiden turun buat makan."

"Oke bi! Alena keatas dulu ya."

***

Tok tok tok.

"Raiden aku masuk ya," kata alena mengetuk pintu kamar raiden.

Tak ada jawaban dari dalam sana alena membuka pintu pelan, pemandangan yang pertama ia lihat adalah lelaki itu masih tertidur menyelimuti seluruh badan.

Padahal jam sudah menunjukan pukul 10.00. Tetapi raiden masih bergelung dibalik selimut. Alena juga gitu biasa nya.

Hehehe.

Dibawah sana stick ps tergelatak asal bahkan sampah bungkus cemilan serta minuman soda pun masih tergeletak ditempat. Sudah bisa ditebak raiden pasti habis begadang.

"Ngilu liatnya ih," ringis alena karena posisi tidur lelaki itu menelungkup.

Melangkah mendekat ketempat tidur raiden alena akan membangunkan lelaki itu. Dan menyuruhnya untuk segera membersihkan diri.

"Raiden," panggilnya menepuk pelan pipi lelaki itu.

"Raidennn!"

"Ehmhm," racau lelaki itu membalik badan.

"Apa?" Ucapnya serak.

"Udah jam 10 ayo bangun!" Alena menoel pelan tangan raiden.

Lelaki itu menjulur kedua tangannya. Alena mengeryit binggung. "Kenapa?" Tanya gadis itu.

"Tarik gue,"

"Gak mau, gak berani. Nanti luka kamu kena."

"Enggak, tarik cepet."

Alena menggeleng. "Gak mau, kamu bisa bangun sendiri ih."

Raiden. (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang