Part 11 - Orphanage

Bắt đầu từ đầu
                                    

"Kalian lagi ngapain?" tanya Valeryn sambil menatap ke arah mainan yang mereka mainkan. "Ingin memainkan 1 pertandingan dengan kakak?"

Valeryn tampak antusias. Sejak tadi, beberapa anak panti sedang bermain ular tangga. Valeryn tampak senang karena bisa bermain dengan mereka semua. Memang tipe Valeryn sangat menyukai anak kecil.

"Kalau kalian menang, kakak akan traktir kalian," ucap Valeryn.

Tampak semua anak-anak bahagia. Mereka mulai berkerumun dan bermain dengan Valeryn. Sudah 20 menit berlalu, tampak Valeryn hampir saja menang. Valeryn sudah bersemangat karena pion milik anak-anak sudah tertinggal jauh.

"Yes! Kakak menang," sorak Valeryn bahagia. "Tenang aja kakak tetep traktir kalian kok."

Wajah anak panti berbinar. Mereka memeluk Valeryn decara bersamaan. Valeryn tidak bisa menopang mereka semua dan terguling.

"Ehh, hati-hati," ucap Xavier panik.

"Makasih kakak, ayo sekarang kita berangkat!" ucap salah satu anak panti bersemangat.

"Berdiri dulu dong, berat nih," ucap Valeryn yang masih terguling.

Anak panti melepas pelukan mereka. Valeryn merasa lega bahwa tidak ada beban di atas tubuhnya lagi. Dia membenarkan rambutnya dan kembali duduk.

"Di sekitar sini ada supermarket atau apa gitu?" tanya Valeryn.

"Di ujung jalan ada supermarket kak," jawab anak perempuan di samping kiri Valeryn.

"Kalau begitu kita kesana aja," ucap Valeryn lalu berdiri.

"Ayo!" sorak semua anak panti bersemangat.

"Jangan semuanya pergi, 3 orang aja yang pergi," ucap Xavier.

"Yahh!" seluruh semangat anak panti mulai memudar.

"Iya, nanti kalau ada yang kenapa-napa gimana?" lanjut Valeryn.

Xavier menunjuk 3 anak panti. Satu berusia 10 tahun dan dua lagi berusia 11 tahun. Mereka membuat daftar makanan yang wajib mereka beli. Valeryn hanya menatap mereka dari jauh.

"Ini kak, semua makanan ini wajib dibeli," ucap seorang anak 7 tahun lalu menyodorkan secarik kertas.

Valeryn menatap satu per satu. Terlalu banyak makanan ringan disini. Valeryn mulai menatap khawatir, bagaimana jika mereka sakit tenggorokan?

"Eum, untuk chiki tolong dikurangi ya. Nanti kalau sakit tenggorokan gimana? Ga enak loh," ujar Valeryn.

"Kalau begitu beli 5 aja kak," ujar seorang anak laki-laki disebelahnya.

"Baiklah, ayo kita berangkat sekarang!" ucap Valeryn lalu berjalan.

Mereka berpamitan dengan ibu panti sejenak setelah itu berjalan kaki menuju supermarket. Tidak perlu waktu yang lama, mereka sudah sampai. Xavier membantu membawa keranjang belanja.

"Apa aja yang ada di list mereka?" tanya Xavier lalu menoleh ke secarik kertas di tangan Valeryn.

Valeryn menatap Xavier sejenak lalu mulai menyebutkan berbagai merek makanan. Disaat ingin membayar, Valeryn melihat kotak es krim. Dia mengambil 2 kotak eskrim untuk anak panti dan 2 eskrim untuk dirinya. Valeryn memang suka makanan manis.

Sorry, My FutureNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ