~ AL 22 ~

1.9K 240 24
                                    

Acara akad nikah di majukan dari rencana sebelumnya, keesokan harinya setelah acara lamaran, Algis dan Aluna melangsungkan akad di rumah Harry. Dan untuk resepsi akan di laksanakan menurut rencana awal satu bulan mendatang.

Untuk kedua kalinya Algis mengucapkan akad    di depan penghulu dengan lantang dalam  sekali hembusan nafas.
Kali ini dia mengucapkan nya dengan penuh cinta, beda dengan dulu yang  karena paksaan.

Bagaimana bisa menyiapkan acara dalam satu malam? Jawaban nya bisa, malam itu Algis langsung mengurus surat-surat pernikahannya, dengan sedikit mengeluarkan cuan tentunya.

Sekarang Algis dan Aluna sudah kembali menjadi suami istri. Mereka masih akan tinggal di Bandung sampai hari pernikahan mereka tiba. Kenapa memilih Bandung untuk acara resepsi pernikahan mereka, karena Harry yang memintanya dia ingin melangsungkan pernikahan putri pertamanya di kota mereka.

Malam hari setelah semua pulang, Algis masuk kamar dan melihat kedua anaknya masih terjaga, "Anak-anak Papa masih ingin bermain-main ya" Algis menghampiri ketiga manusia yang sangat berarti baginya.

"Sini kakak sama papa" Algis memangku putra pertamanya. "Makin berat ya" bocah itu hanya tersenyum khas bayi di pangkuan ayahnya.

"Ohh ade juga mau sama papa" Ujar Algis saat melihat Aleef yang sepertinya ingin di gendong juga.

"Coba kesinikan adenya Ma" ujar Algis pada Aluna, jadilah kedua bocah kembar itu berada di pangkuan ayah mereka.

"Aa mau sesuatu?"

"Tidak. Aku hanya ingin bermain dengan mereka" ya malam itu sepertinya si kembar sengaja ingin bermain dengan kedua orang tuanya. Mereka tidak langsung tidur. Mungkin ingin menggangu malam pertama ayah dan ibu mereka. Tepat pukul dua belas malam keduanya baru tidur. Algis melihat Aluna juga tidur di samping mereka. Memang si kembar tidak tidur di box bayi mereka. Selama ini sebelum Algis datang Nimas yang menemani Aluna tidur kadang dia membawa salah satu cucunya tidur dengan dia.

"Selamat tidur sayang " Algis mencium pucuk kepala istrinya. Lalu menyelimutinya. "Tidurlah, aku tahu kamu lelah dari pagi " ujar Algis saat melihat istrinya membuka mata. Karena memang sudah lelah, Aluna kembali memejamkan matanya, Algis berbaring di samping istrinya sambil memeluknya dari belakang. Kemudian dia pun menyusul Aluna dan kedua anaknya ke alam mimpi.

Aluna memandangi wajah tampan laki-laki yang sudah kembali menjadi suaminya, dia baru saja selesai menyusui kedua anaknya tanpa mengganggu Algis. Jam di dinding masih menunjukkan pukul setengah empat fajar.

"Sayang kok sudah bangun. Udah subuh?" Tanya Algis dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Belum, tadi si kembar bangun" Pandangan mereka bertemu. Entah siapa yang memulai bibir mereka berdua sudah saling menyatu, " jam berapa?" Tanya Algis setelah menjauhkan bibirnya.

"Baru setengah empat"

"Berarti ada waktu satu jam kan?" Aluna tersenyum mengerti maksud suaminya.

"Pagi pertama. Sepertinya harus cepat takut mereka bangun" Dan ya tanpa banyak bicara, mereka melakukan pagi pertama setelah hampir satu tahun mereka berpisah.
Benar kata Algis, mereka melakukannya satu jam dan baru berhenti saat adzan subuh berkumandang.

*****

"Pengantin baru wajahnya cerah banget ya" goda salah satu sepupu Aluna yang kebetulan menginap di rumahnya, Aluna baru saja turun dari kamarnya.

"Iya dong, sepertinya batu battery nya di cas full, haaaaa" Timpal sepupunya yang lain. Membuat Aluna merona.

"Eh.. kalian ini pagi-pagi ngomongin apa sih" ujar Nimas yang datang dari dapur. "Bapaknya si kembar mana teh?" Tanya Nimas.

"Masih tidur bun, tadi habis subuh baru tidur" Nimas mengangguk mengerti. Sedangkan si kembar sendiri sedang bersama pengasuhnya.

"Udah sarapan dulu, bunda masak nasi goreng, kalau suami teteh sarapan apa?"

"Apa aja dia mah di makan. Tapi kalau sarapan seringnya makan roti panggang" Algis memang kurang menyukai nasi di pagi hari, dari ke lima anak Indah dia yang paling susah makan nasi.

******

Satu bulan berlalu, dua hari lagi resepsi Algis dan Aluna, sejak kemarin Algis kembali ke Jakarta, karena ada sesuatu yang harus dia kerjakan.
Semua persiapan resepsi sudah hampir 100%.

Tadi pagi Algis sudah mengirimkan pesan dia sudah di perjalanan menuju Bandung. Aluna sedikit khawatir karena saat ini ponsel Algis tidak aktif, dia takut terjadi sesuatu buruk pada suaminya di tambah Algis menyetir sendiri.

"Ya Allah A, kenapa ga aktif sih hp kamu " Padahal Aluna sudah bilang kalau ponsel Algis harus selalu aktif biar dia tidak khawatir.

"Mungkin ponselnya tidak ada daya. Teteh ga usah khawatir berdoa saja semoga A Algis baik-baik saja " ujar Harry menenangkan putrinya walau dia juga khawatir pada menantunya. Sudah satu jam sejak Aluna mengirim pesan, tapi hanya centang satu. Tidak ada tanda-tanda terkirim apalagi di baca.

"Ya Allah ya Tuhanku, lindungilah suami hamba dimana pun dia berada"

Bersambung

Update ke dua ya

Menuju ending

17 Juni 2021
THB

AL (Algis & Aluna) Aldama Family Seri 5 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang