~ AL 19 ~

1.8K 256 20
                                    

Selamat membaca ❤

Dua bulan pasca kelahiran si kembar, Algis masih betah menutup matanya. Belum ada tanda-tanda ayah dua anak itu akan bangun.

"Kakak sama Adik jangan nakal ya, mamah mau jengukin Papa dulu " ujar Aluna pada dua jagoannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak sama Adik jangan nakal ya, mamah mau jengukin Papa dulu " ujar Aluna pada dua jagoannya. Kebiasannya sekarang setiap pagi setelah selesai mengurus si kembar bersiap-siap pergi ke rumah sakit, karena Algis di rawat di rumah sakit milik mereka jadi Aluna bebas menjenguk suaminya kapan saja.

"Susu mereka sudah kamu siapkan" Tanya Indah.

"Sudah mom. Nanti embak tinggal ngangetin" Luna di bantu Indah dan seorang asisten untuk merawat putranya selama ini.

"Luna pergi dulu ya" Aluna mencium tangan mantan ibu mertuanya.

"Iya hati-hati di jalan "
Aluna dan Indah akan bergantian pergi kerumah sakit. Aluna pergi dari pukul sepuluh pagi dan kembali pukul dua siang. Setelah Aluna pulang giliran Indah yang menjenguk Algis.

Tapi besok Aluna akan kembali ke Bandung, dia akan tinggal di rumah orang tuanya. Sebenarnya Indah tidak ingin Aluna pergi, dia tidak mempermasalahkan status Aluna yang hanya mantan istri Algis apalagi ada cucunya. Tapi Aluna tetap ingin kembali ke Bandung, dia akan menunggu Algis di sana. Aluna hanya merasa tidak enak tinggal di rumah mantan mertuanya, dia juga belum yakin Algis ingin kembali bersama nya.

"Assalamualaikum A. Masih betah tidurnya" Aluna duduk di samping brankar Algis.

"Sampai kapan Aa akan seperti ini. Anak-anak kita belum aku kasih nama A. Aku yakin ayahnya sudah menyiapkan nama untuk mereka, jadi aku nunggu dia bangun" Enam bulan berlalu. Aluna hampir putus asa jika tidak ingat dengan si kembar, hanya mereka penyemangat dia selama Algis koma.

"Besok aku dan anak-anak akan pulang ke Bandung. Mungkin sebulan sekali kami menjengukmu Papa"  Airmata Aluna tak terbendung lagi. "Ini hari terakhir aku di Jakarta, Aa jaga kesehatan ya, aku akan selalu tanya mommy tentang kabar Aa." Aluna mencium tangan Algis.

"Tapi A kalau kamu masih betah tidur ga apa-apa, sekarang aku sudah bebas, aku sudah resmi sebagai seorang janda, masa iddah ku juga sudah selesai. Jadi kalau Aa ga mau bangun  jangan salahkan aku jika aku nerima laki-laki lain untuk menjadi ayahnya si kembar." Aluna terkekeh. "Aku pulang ya, aku mau langsung ke Bandung, nanti di antar sopir." Aluna bangun dari duduknya lalu mencium kening Algis.

"Assalamualaikum A. Aku pamit" saat Aluna hendak pergi tiba-tiba ada seseorang yang mencekal pergelangan tangannya.

"Siapa yang  mengizinkan mu pergi" suara serak Algis mengagetkan Aluna.

"Aa kamu sudah sadar" Aluna menangis haru melihat ayah anak-anaknya membuka matanya. Algis tersenyum.

"Sejak kapan Aa bangun" Aluna kembali duduk. "Aku panggilkan dokter ya" Algis menggeleng.

AL (Algis & Aluna) Aldama Family Seri 5 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang