~ AL 16 ~

1.9K 246 21
                                    

Selamat membaca ❤

"Sejak kapan kalian berhubungan di belakang ku" ujar Algis setenang mungkin. Saat ini mereka bertiga sudah berada di ruang keluarga.

"Sejak kamu mulai berubah" jawab Reva santai. Dia duduk di sebelah Bram dengan tangan Bram menggenggamnya erat.

"Oh ya, bukankah kalian dulu juga sepasang kekasih" ya Algis pernah menyelidiki tentang Bram, dan dia tahu dari dulu bahwa Bram masih mencintai Reva. Tapi dia selalu berpikir positif karena memang waktu itu Reva mencintai nya, mungkin.

"Kami memang pernah menjadi sepasang kekasih. Tapi saat menjalin hubungan dengan mu, kami hanya berteman, sampai kamu sendiri mencintai wanita lain."

"Jadi kamu menyalahkan ku," ujar Algis sinis.

"Memang kamu kan yang salah, kamu yang selingkuh dari aku dengan bocah ingusan itu" kata Reva tak kalah sinis.

"Kamu pernah mikir ga, apa selama ini kamu memperhatikanku, apa kamu sudah melakukan tugas mu dengan baik sebagai seorang istri?"

"Tidak kan. Aku yang selama ini ngertiin kamu, termasuk saat kamu belum ingin mengandung anakku, tapi sekarang kamu sedang mengandung anak orang lain."

"Ternyata selama ini aku yang berjuang sendiri untuk keutuhan cinta kita. Aku tidak pernah mendengarkan orang-orang saat mereka menjelakkanmu, karena aku pikir kamu yang terbaik buat aku. Tapi nyatanya kamu tidak benar-benar mencintai ku. Kamu lebih takut kehilangan karirmu."

"Saat aku bersama Aluna, aku mulai merasa di cintai oleh wanita setulus hatinya. Dia mampu memberikan apa yang tidak bisa kamu berikan" ujar Algis mengeluarkan semua kekesalannya.

"Kamu mulai membanding-bandingkan aku Al?" Reva menghembuskan nafasnya." Bilang saja kalau kamu sudah mencintai dia, dan ingin bersama nya. Itu kan yang kamu mau" Reva meninggikan suaranya satu oktaf.

"Sayang tahan emosi " Bram menenangkan Reva dengan mengelus tangan Reva.

"Panggilan kalian juga sudah berubah ya" Algis terkekeh.

"Itu terserah kami,"

"Ya aku ngerti. Aku akan melepaskanmu dan semoga kalian hidup bahagia." Ujar Algis pasrah.

"Kamu tidak marah aku tidur dengan istrimu" Bram membuka suaranya. Sebenarnya Algis ingin memukul Bram, tapi dia urungkan. Buang-buang tenaga saja. Toh dosa mereka yang tanggung.

"Buat apa marah, kalian saling mencintai, terimakasih kamu sudah menyandarkan ku, melihat siapa yang benar-benar mencintai ku" Algis melepaskan cincin pernikahannya dengan Reva.

"Mulai hari ini kamu bukan istri saya lagi. Saya akan mengurus surat perceraian kita secepatnya biar kalian bisa hidup bersama." Algis melihat Reva menitikkan airmatanya. Tapi dia tidak peduli lagi. Rasa cintanya sudah hilang pada wanita yang sudah menemaninya selama hampir enam tahun belakangan ini. Apalagi saat tahu Reva hamil anak orang lain, rasa cintanya sudah benar-benar lebur.

"Urusanmu dengan keluargamu aku tidak akan ikut campur, termasuk kepada para fans kamu."

"Dan rumah ini aku beli atas nama kamu. Aku tidak akan mengambil bagian dari rumah ini. Terserah kamu mau apakan. Anggap saja hadiah untuk kamu, karena sudah menemaniku selama ini. Aku akan menyuruh bibik membereskan semua barang-barangku, besok asisten ku akan mengambil nya" Algis kemudian bangun dari duduknya, saat dia hendak melangkah pergi Reva memanggilnya.

"Al...." wanita itu langsung memeluk mantan suaminya.

"Terimakasih, maafkan aku" Walau bagaimana pun Reva masih mencintai Algis tapi dia sadar mereka tidak akan bersama.

"Aku juga minta maaf , jika pernah melukai hati kamu," Algis membalas pelukan Reva. "Mungkin kita di takdirkan tidak untuk bersama,"

"Berbahagialah bersama orang yang kamu cintai"
Reva mengangguk.

"Kalau ada sesuatu, kamu bisa menghubungi pengacaraku." Ujar Algis kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

******

Disinilah Algis berada, di kamar yang dulu di tempati Aluna, Indah sama sekali tidak mengubah kamar ini, bahkan baju-baju Aluna masih ada di lemari.

Sejak kepergian Aluna  hubungannya denagan Reva tidak seperti dulu. Reva lebih sering berada di luar kota, begitupun Algis menyibukkan diri dengan bekerja. Memang dia memutuskan untuk mengakhiri pernikahannya dengan Reva, tapi dia tidak punya alasan waktu itu. Hingga akhirnya Reva hamil anak orang lain dan menjadikan alasan  kuat berpisah dengan Reva. Saat dokter mengatakan Reva tengah hamil, Algis kaget. Pasalnya hampir tiga bulan dia tidak menyentuh istrinya. Tepatnya setelah kepergian Aluna.

"Tunggu aku, aku kan segera menemuimu" ujar Algis memandangi potret Aluna di ponselnya.

Hanya di kamar ini dia dapat merasakan kehadiran Aluna.

Bersambung

9 juni 2021
THB

AL (Algis & Aluna) Aldama Family Seri 5 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang