Halaman 3

28 4 3
                                    

2 Februari 2021 – lanjutan

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

2 Februari 2021 – lanjutan

"Kamu inget a kemarin taksuruh ngicip Elle Vire?"

Siang itu, Keisha dan Jona duduk di bangku plastik dekat gerobak Mas Mun, pedagang sempol yang mangkal dekat sekolah. Selagi menunggu jajanan krispi mereka digoreng, Keisha menggali lebih jauh tentang kebenaran dalam buku hariannya. Kalau Jona yang ini tahu tentang yogurt, berarti dia berasal dari dunia ini, bukan sungguhan dari dunia berpandemi seperti yang Keisha kira pertama kali.

"Aku? Makan yogurt? Hahaha—ups."

"Pft!" Giliran Keisha yang membekap tawa di balik punggung tangan biar sopan. Justru Mas Mun yang menggantikannya tergelak sambil menuang saus.

"Nggak mungkin arek koyok ngene mangan yogurt![1]"

[1. Nggak mungkin anak kayak gini makan yogurt!]

"Nah, bener Mas Mun. Aku makan jajanan pinggir jalan kebal, tapi lek[2] yogurt pasti tencrem[3]," ujar Jona lagi. "Nggak, nggak. Aku nggak makan Elle Vire kemarin. Opo'o?"

[2. kalo

3. (walikan) mencret]

Setelah membayar, Keisha mengisyaratkan Jona untuk bergeser ke kursi besi yang agak jauh dari gerobak Mas Mun. Selain untuk memberi tempat duduk pembeli lain, Keisha juga ingin membicarakan sesuatu yang 'riskan'. Beruntung, di sepanjang trotoar Jalan Kertanegara, terdapat kursi-kursi besi merah yang bersandaran sehingga nyaman diduduki lama. Ke sanalah mereka kemudian berbincang sambil sesekali mengunyah.

"Beneran nggak inget? Lek gitu, kemarin kamu lapo ae? Inget?"

Pertanyaan ini membuat Jona murung. Ia menarik setusuk sempol dari plastik dan mulai menggigit.

"Mbuh, ya. Ingetku terakhir diskusi sama kamu habis daring akuntansi. Bahas neraca laba-rugi." Jona mencelupkan sempolnya ke saus. "Tapi, kayake itu bukan kemarin? Rasane wis lama, tapi ... mbuhlah, aku bingung."

Jika 'kemarin' di dunia ini adalah tanggal 1 Februari 2021, maka secara teknis, ingatan Jona memanglah ingatan 'kemarin'. Keisha ingat betul berdiskusi soal neraca laba-rugi dengan Jona pada tanggal itu di dunia lama. Namun, waktu mereka aslinya adalah tanggal 10 Februari, jadi wajar Jona merasa ingatan itu sangat jauh.

Keisha mengaduk saus kacang dan sambal dalam plastiknya dengan hampa. Ia mengerti mengapa jalur ingatannya dan Jona berbeda, tetapi masih benci mengingat perpisahan mereka—lebih tepatnya, ambang perpisahan mereka.

"Ndang dimakan, jangan diaduk-aduk terus. Nanti pusing sempolnya."

"Jona, ih. Aku lagi serius," tetapi Keisha tersenyum geli, tulus, sebelah tangan memukul ringan lengan atas kekasihnya. Jona ikut terkekeh; suaranya berat, hangat, dan bikin kangen. Pipi Keisha memerah memerhatikan manisnya wajah pemuda itu, orang yang selalu mengeklaim diri tak istimewa, tetapi satu-satunya yang mampu membuat Keisha kesengsem.

Happy Hypoxia ✅Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora