08: cemburu?

30K 4.8K 674
                                    


**§**

-satya dan 67 hari-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-satya dan 67 hari-

****

Pintu sebuah rumah berwarna putih netral terbuka begitu kencang, seorang lelaki berusia 17 tahun seketika menoleh kearah ambang pintu utama tersebut dengan terkejut saat pintu terbuka dan mengalihkan perhatiannya.

Nampak seorang lelaki berwajah tampan baru saja tiba dirumahnya sambil menenteng 2 minuman ditangannya. Ia masuk dengan raut wajah yang nampak masam, rasanya moodnya hilang begitu saja. Padahal, ia berniat ingin bersantai menikmati coklat panas kesukaannya bersama adiknya itu.

"Bang Satya, udah pulang? cepet amat." Ucap seorang lelaki berusia 2 tahun lebih muda darinya.

Satya menghampiri lelaki yang ternyata adalah adiknya sendiri, Juan. Ia memberikan Juan minuman pesanannya saat Satya pergi ke caffe tadi.

"Yey, makasih abang Satya yang ganteng." Celetuk Juan girang saat menerima pesanannya yang semula ia titipkan pada kakaknya beberapa waktu lalu.

"Hm." saut Satya.

Merasa sautan kakaknya yang sedikit aneh tidak seperti biasanya, Juan langsung mendekati kakaknya dan duduk tepat disamping Satya. Tapi Satya sama sekali belum menggubris adik disebelahnya ini yang seakan penasaran dengan perubahan sikapnya.

"kenapa lo bang?" Tanya Juan bingung dengan perubahan sikap kakaknya itu yang berbeda dari awal ia pergi ke caffe dan setelah pulang dari sana.

Satya yang sedang meminum sebuah choclate panas langsung menoleh kearah Juan sekilas. "Kenapa? nggak apa-apa, kok." Jawab Satya.

Lelaki itu tidak mau menghiraukan lagi pertanyaan adiknya, Satya memilih untuk membuang pandangannya kearah lain, enggan menatap sang adik yang nampaknya tengah mengintrogasi dirinya saat ini dengan kedua mata tajamnya.

"Kok aneh, sih? tadi sebelum pergi ke caffe lo oke-oke aja, deh. tapi pas pulang dari caffe muka lo jadi nggak enak diliat gini." Tutur Juan memperhatikan gelagat dan perubahan sikap kakaknya.

"Perasaan lo doang, ah." Ucap Satya acuh.

Juan menyipitkan matanya menatap sang kakak yang tengah asyik dengan minumannya itu. Merasa diperhatikan dengan tatapan aneh dari Juan, Satya memilih untuk memalingkan wajahnya lagi agar menjauh dari sang adik.

"Dih, anak aneh." umpat Satya melihat tatapan menyeramkan dari Juan.

"Gue curiga, nih." Tutur Juan.

Seketika Satya melirik sekilas sang adik dengan ekor matanya saja.

[✓] Satya dan 67 hariWhere stories live. Discover now