Chapter 5

17 8 0
                                    

"Pak Andre, sekali lagi trimakasih untuk bantuan dan pengertiannya"

"Iya Pak, itu memang tugas saya"

"Ya sudah, sepertinya pekerjaan hari ini sudah selesai mari kita pulang" ajak Fahri.

"Iya Pak, Bapak duluan saja masih ada beberapa hal lagi yang harus saya siapkan untuk meeting besok pagi".

"Selamat berjuang untuk meeting besok pagi" ucap Fahri sambil tertawa ringan, menepuk pelan pundak Andre.

"Iya pak, trimakasih, do'akan saya berhasil".

Malam itu Fahri pulang jam 21:30 wib, dia pulang dan menaruh barang di kamarnya lalu langsung menuju ke kamar Hana

Tok...tok...tok...

"Hana" panggilnya lembut.

"Iya, siapa ?" Jawab Hana dari dalam kamarnya. "sepertinya aku kenal suara itu, hah ? Apa iya ?"
Guman Hana sendiri yang merasa tidak percaya
Lalu Hana bergegas membuka pintu, ternyata... Dugaannya benar.

"Ayah ?"

Bagaikan mimpi, Hana terpaku dan terdiam menatap Ayahnya dengan berjuta tanya dan rasa bahagia.

"Ada apa Ayah ?"

"Hana" ucap Fahri yang tiba-tiba memeluk Hana erat.

Hana sangat kaget, "tuhan apa yang terjadi ?"

"Ada apa Ayah ?" Tanya Hana sekali lagi.

"Hana... Ma'afkan Ayah" ucap Fahri yang tiba-tiba menangis.

"Ma'af ? Untuk apa ? " Lalu Hana terdiam sesaat dan tiba-tiba juga ikut menangis.

"Hana rindu Ayah Bunda"

"Iya Hana, sekarang Ayah ada di sini, Ayah minta ma'af"

"Hana harap Ayah ngak akan ninggalin Hana lagi, Hana sendiri Ayah"

"Iya sayang"

Malam itu Fahri yang sangat kelelahan tidak langsung beristirahat, dia bercerita banyak bersama putrinya, hingga malam sangat larut.

Thanks God...
Malam ini adalah malam terbahagia yangku miliki, berjuta mimpi yangku harapkan selama ini perlahan-lahan berubah dengan membawa berjuta kebahagiaan, akankah Ayah kembali dengan seutuh nya ? Kuharap!

Aku ingin malam ini takkan pernah berlalu, Aku bercerita banyak tentang Aku, sahabat setiaku, dan berjuta kebahagiaan yang ku nikmati bersama alone ke ayah.

Disaat Aku melihat Ayah, ternyata dia telah tertidur, Aku kecup kening Ayahku dan Aku pun ikut tertidur. Ayah andai kau tau aku sangat mencintaimu.

Pagi-pagi sekali di saat Aku terbangun ku lihat tak ada Ayah di sampingku, kuterdiam sesaat lalu tertawa sendiri.

"Hana-Hana, kamu hanya bermimpi sudahlah"

Tuhan ternyata Aku hanya bermimpi, kukira itu nyata, sekarang Aku sangat kecewa dengan diriku sendiri, terlalu banyak mimpi dan angan-angan dalam hidupku.

Tapi Aku benar-benar merasakan Ayah memelukku, tapi sudahlah, pada kenyataannya itu hanya mimpi, tak perlu banyak berharap.

Kucoba pejamkan mataku untuk kembali tertidur, karna ini masih sangat pagi dan hari ini adalah hari minggu, kuhela nafas panjang dan mencoba hanyut dalam imajinasiku.

Tiba-tiba, tok...tok...tok...

Tbc

ALONE.Where stories live. Discover now