Cahpter 4

17 9 3
                                    

Sa'at sampai di depan pintu, Fahri tak ingin mengganggu anaknya yang sedang beristirahat.

Dia membuka pintu kamar Hana yang tidak terkunci dengan sangat hati-hati, sa'at terbuka Fahri kaget melihat anak nya tertidur di meja belajar dan disana ada sebuah kertas yang bertuliskan "AKU BENCI AYAH".

Fahri terdiam mematungdan menahan tangis,
"Apa yang telahku lakukan ?".

Fahri menangis pelan
"ma'afkan Ayah Hana"

lalu mengangkat tubuh kecil Hana ke tempat tidur. menatap Hana dengan rasa penyesalan. di kecupnya kening putri semata wayangnya, dan pergi menuju kamarnya untuk beristirahat.

Pikiran Fahri kacau tapi di tetap mencoba tenang agar bisa tertidur dan beristriahat.
Seperti itulah yang Fahri lakukan setiap harinya, pulang larut malam dan pergi pagi-pagi sekali ke kantor, bahkan hari minggupun Dia masih sangat sibuk.

"Pak Andre apakah saya minggu ini saya ada jadwal kerja ?"

"Iya pak, Bapak ada meeting dengan klien kita yang dari singapura hari minggu ini"

"Pak Andre saya boleh minta tolong"

"Iya ada apa pak ?"

"Bisakah Bapak saja yang mewakilkan saya untuk meeting itu"

"Hmm, tapi Pak bagaimana jika mereka mencari Bapak ?"

"Bilang saja saya sedang ada urusan lain dan pada pertemuan berikutnya saya akan hadir"

"Baik Pak" jawab Andre patuh.

***

"Cie... Udah sembuh nih" sapa bik Alfi tiba-tiba sambil tersenyum.

"Iya Bik"

"Karena di jenguk Ayah tadi malam ya ?"

"Ha ? Dijenguk ? Ayah ? Tadi malam ?"

"Iya Hana tadi malam Ayahmu menjengukmu"

"Apa iya bi ?" Tanya Hana tidak percaya.

"Iya Hana, udah dulu ya Bibik mau beresin rumah dulu"

"Tunggu Bik, surat izin kesekolah Hana sudah di kirim ?"

"Oh iya, Bibik lupa, ya sudah Bibik berikan dulu sama Pak Alin biar di antar" ucap Bik Alfi sambil ingin melangkah pergi.

"Eh bi, biar Hana saja yang mamberikan kepada Pak Alin"

"Ya sudah, itu Pak Alin sedang di kebun"
Lalu Aku pergi kekebun bunga yang ada di samping kiri rumahku.

"Pak"

"Eh Hana, ada apa ?" Jawab Pak Alin sambil tetap menyiram tanaman.

Hana terdiam sambil menatap bunga yang disiram Pak Alin.
"Hanaa"
.
"Eh iya Pak, itu bunga apa ya Pak ?" Hana menunjuk kebunga yang dia maksud.

"Itu namanya bunga dahlia"

"Wah cantiknya" Hana menatap penuh kagum hingga Dia lupa tujuan awalnya dan sekarang malah ikut membantu Pak Alin menyiramin tanaman.

"Sudah Hana, kamu kan masih sakit beristirahat saja" suruh Pak Alin.

"Hana baru tau ada bunga seindah ini di rumah kita, nanti Hana mau minta Ayah membelikan bunga dahlia lebih banyak lagi, hmm toko bunga dekat sini dimana pak ?" Ucap Hana yang tak memperdulikan suruhan Pak Alin, dan sekarang Pak Alin malah tertawa melihat tingkah Hana tak biasanya dia peduli dengan lingkungan nya.

padahalkan bunga itu sudah ada sekitar 3 bulan yang lalu

"Kok Bapak malah tertawa" Hana mendengkus kesal, Pak Alin menggeleng.

"Itu di dekat pertigaan sebelah kanan ada toko bunga coba aja Hana datang kesana" ucap Pak Alin yang terlihat sangat senang melihat Hana.

Mungkin mulai hari ini Hana akan punya hoby baru, ntah itu mengoleksi bunga dahlia atau menjadi tukang kebun atau mungkin tersenyum sambil menatap bunga tersebut.

Tbc

Ntah lah kita tidak tau, tapi yang jelas ini bagus sekali dia mulai terbuka dengan lingkungannya kita tunggu saja apa yang akan terjadi setelah ini. ☺️



ALONE.Where stories live. Discover now