03

5.2K 553 102
                                    

"dia tidak mengecewakan, tapi ekspetasimu berlebihan"

🕊

•••

"Selamat malam bund, yah, ya!" sapa Ara ketika tiba di meja makan.

"Hm," jawab Tya. Ara balas dengan senyum tipis, sudah biasa hal seperti ini terjadi baginya.

Ara menarik kursi di dekat Lea, disaat ingin mendaratkan bokongnya. Dirinya ditahan oleh Tya.

"Tunggu, mulai saat ini sampai seterusnya, kamu makannya dibelakang sama bibi! " protes Tya. Seketika matanya membulat, baru saja dirinya ingin menjawab ucapan Bundanya. Tetapi sudah di sela oleh Tya.

"Apa?! Kamu mau protes? Lagi pula kamu makan disini hanya merusak pemandangan saja!" ucap Tya santai tanpa beban.

"Baik bund," dengan langkah terpaksa, Ara membawa piringnya menuju dapur, untuk makan bareng bersama Bi Surti.

"Malam bi," sapa Ara kepada Bi Surti.

"Malam non, mau apa non?" tanya Bi Surti.

"Mau makan disini, bareng bibi," ucap Ara sambil tersenyum.

"Tumben atuh non? Kenapa? Sini atuh cerita sama bibi, siapa tau bibi bisa bantu,"

"Ara cuman gak boleh makan di meja makan bareng mereka bi mulai saat ini sampai seterusnya," Bi surti menutup mulutnya dengan kedua tangannya, terkejut dengan sikap tuan dan nyonya nya.

"Ya ampun non, yang sabar yah. Percaya non, pasti akan ada hikmah di balik ini semua," ucap Bi Surti sambil tersenyum ke Ara.

"Aamiin bi," ucap Ara sambil membalas senyuman Bi Surti dengan miris. Kenapa hidupnya seperti ini?

"Yaudah atuh non, dimakan makanannya," suruh Bi Surti.

"Iya bi."

•••

"Ra," panggil Aqilla.

"Kenapa?"

"Udah belajar?" tanya Aqilla. Ya, mereka sedang berada di sekolah untuk melaksanakan ujian terakhir.

"Belom," jawab Ara.

"Bah, sama kita, males bat gue belajar," ucap Aqilla sambil mendaratkan bokongnya di kursi sebelah Ara.

"Tumben," pasalnya sahabatnya yang satu ini, sama sekali tidak pernah lepas dengan yang namanya buku ketika hendak ulangan. Hanya ulangan saja.

"Ya, soalnya hari terakhir, pelajarannya gak asik. Masa cuma Bahasa Arab, Pjok, Pramuka, apalagi Bahasa Arab tulisannya Arab semua, gak bisa baca gue. Nyerah dah sama ulangan hari ini!" keluh Aqilla. Ara terkekeh mendengar keluhan dari Aqilla, tumben-tumbenan sekali sahabatmya ini.

Kringg kringg

"Dah sono masuk kelas, udah bel." usir Ara ke Aqilla.

"Dih, ngusir lo. Tanpa lo suruh gue bakalan pergi!" ketus Aqilla, setelah itu pergi ke kelasnya.

"Hahaha, Qil, Qil,"

Ara mulai mengeluarkan semua alat tulisnya dan ia tata di atas mejanya.

"Assalamualaikum, Ruang 1?" Tanya Bu Hanna dari pintu.

"Iya bu!" ucap Kio. Bu Hanna masuk ke dalam kelas tersebut, kemudian mulai membagikan soal tersebut. Setelah membagikan soal, Bu Hanna pamit keluar.

"Njir, Arab semua tulisannya!" gumam Ara.

"Reyhan!" panggil Ara ke Reyhan yang ada di sebelahnya.

Hi, I'm AraWhere stories live. Discover now