05

4.8K 464 45
                                    

"kamu yang katanya sayang tapi nyatanya tidak. apa kabar?"

•••

Happy reading
Ramein komen ya? jangan lupa vote juga.




Hari ini adalah hari classmeeting akan di laksanakan, sekolah kini sudah sangat ramai karna waktu sudah menunjukan pukul 06.45 waktu Indonesia bagian barat.

Ara hari ini memakai baju lengan panjang berwarna hitam yang dibalutkan oleh jas osis, celana olahraga sekolah, dan kerudung berwarna hitam.

"Hallo ra! Makin cantik nih," ujar Agas ketika Ara melewati ruang guru yang dimana depan ruang guru terdapat banyak anak lelaki yang sedang berbincang. Kelas Ara memang melewati ruang guru, persis di sebelah ruang guru disitu kelas Ara berada.

Ara memandang Agas tanpa minat. "Makasih," ucap Ara, setelah itu masuk kedalam kelasnya.

"Eh, bu osis, pagi." sapa Putri.

"Hm,"

Ara meletakan tas nya di atas kursi miliknya, setelah itu beranjak pergi dari kelas menuju kantor.

Saat ingin membuka pintu kantor, Ara di ganggu oleh anak 9 bumi yang sedang berada di depan ruang guru.

"Haii cantik, sini duduk bareng kita dulu," ujar Ahmad.

"Iya sini," ucap Alif sambil menarik tangan Ara. Namun sedetik kemudian tangan Alif di hempaskan secara kasar.

"Sorry, gue sibuk!" ketus Ara, setelah itu masuk ke ruang guru dengan muka datar.

"Eh memei," sapa Pak Soleh yang suka sekali menjahili Ara.

"Hm, Ara no memei," protes Ara.

"Wong saya lebih suka memei," ucap Pak Soleh, Pak Soleh adalah guru kelahiran papua yang memiliki sifat yang asik, seru, dll. Yang membuat hampir seluruh siswa Margataruna suka padanya. Tapi, karna guru-guru disini kebanyakan orang jawa, Pak Soleh kadang ngomong menggunakan bahasa jawa juga.

"Oh, oke. Saya mau ambil toa sama catatan lainnya." ujap Ara ke Pak Soleh.

"Oalah nduk-nduk, sebentar saya ambilkan," ucap Pak Soleh.

"Ya,"

Setelah semuanya sudah beres, Ara segera berkeliling ke semua kelas untuk menyuruh siswa/i yang masih berada di dalam kelas untuk keluar karna jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi.

Ara masuk ke dalam kelas tujuh langit, kemudian berbicara melalui toa yang ia bawa.

"Untuk yang masih berada di dalam kelas, segera keluar kumpul di lapangan. Untuk melakukan senam bersama, " ucap Ara melalui toa nya. Setelah itu anak 9 langit langsung keluar kelas takut kena amuk Ara jika tidak langsung keluar kelas.

Setelah di rasa semua murid sudah keluar kelas, Ara berjalan ke sebelah kelas tujuh langit yaitu kelas 9 bumi.

"Dimohon untuk segera kelapangan, untuk pelaksanaan senam bersama. Yang gak keluar saya sunat untuk yang kedua kalinya! " ketus Ara, sambil menatap mereka tajam.

"Maen nya sunat, menang banyak lo bisa liat punya gue." gerutu Abraham.

"Berisik cepet keluar! Atau gue seret lo pada satu satu!! " ketus Ara.

Sisa lelaki yang masih berada di kelas langsung keluar dari kelas dengan terpaksa.

Ara berjalan menuju kelas 7 dan 8, untuk menyuruh mereka semua keluar dari kelas.

Hi, I'm AraМесто, где живут истории. Откройте их для себя