15. Membongkar Aib

13.5K 3.3K 388
                                    

Yang nunggu siapa aja, ya? Komen pakai makanan favorite!

Siap darah tinggi ketemu Navy? Wkwk nggak.

Happy reading!~


Hari ini Candy telah membuat keputusan besar, langkah berani, satu perubahan mahadahsyat yang ia percaya dapat mengguncang ideologi dan menggoyahkan iman. Hari ini, ia memutuskan untuk melepaskan diri dari Navy dan membuktikan pada cowok itu bahwa, meskipun aibnya tersebar di sekolah, ia tidak akan tunduk.

Dengan percaya diri dia turun dari taksi karena menolak satu mobil dengan Si Narapidana Buronan itu. Lebih beruntungnya lagi, dia tidak terlambat sehingga tidak perlu berlarian seperti dikejar satpol PP menuju kelasnya sendiri. Udara pagi segar. Matahari yang bersinar hangat menyirami tubuhnya serta barisan bunga yang ditanam sepanjang jalan menuju gerbang sekolah. Sebuah awal yang sempurna. Yang bisa saja berlanjut hingga sisa hari. Dia hanya harus menjaga pikirannya terus positif dan semuanya bisa teratasi, tekad Candy.

Cobaan pertamanya datang lebih cepat dari dugaan. Baru ia berjalan sendirian di koridor, Candy telah dapat melihat gerombolan siswa dan siswi, semuanya melihat pada ponsel mereka sambil membicarakan sesuatu dalam bisikan-bisikan di antara kelompok mereka sendiri.

Seketika saja, jantung Candy berdebar keras. Firasatnya tiba-tiba menjadi tidak menyenangkan.

"Urat malunya udah putus apa, ya?" seru seorang anak perempuan kencang ketika Candy melintas.

"Bukan lagi," sahut yang lain. "Kalau gue jadi dia, gue nggak bakal lagi punya muka buat dateng ke sekolah."

"Gue bakal pindah sekolah, kayaknya!"

"Gue bakal langsung terbang ke Korea buat operasi plastik! Ganti muka!" Suara mereka bersahut-sahutan. Candy menghentikan langkah di sekitar.

"Lagian dia pikir dia siapa sih? Berani-beraninya nulis surat super duper norak kayak gitu buat pangeran kita?!"

Detik itu juga, Candy dapat mendengar degup jantungnya sendiri mendobrak-dobrak rusuk. Ia secara otomatis menatap cewek yang barusan bicara, sementara yang ditatap serta kelompoknya menyadari tatapan itu, lalu mereka membuang pandang dalam diam, pura-pura tidak melihat.

Debar jantung Candy menjadi semakin menggila.

Apakah mereka sedang ... membicarakan suratnya?

Ia meneruskan langkah perlahan. Semakin lama, kegugupannya makin tak terkendali. Rasanya, ia ingin kabur saat itu juga. Rasanya, ia mulai menyelesai keputusannya, gencatan senjata dengan Navy.

Enggak mungkin secepat ini, batinnya. Pasti bukan!

Menguatkan diri dan menhidu napas dalam-dalam, Candy menegakkan dagu melanjutkan langkahnya. Di depan kelas, ia bisa melihat kedua sahabatnya, Deera dan Selin. Candy mengembuuskan napas lega. Setidaknya, dia bisa menceritakan keanehan pagi ini pada mereka. Setidaknya, dia akan punya dua orang yang berada di sisinya, melindunginya.

"Pagi, guys, gue─"

"Candy!" Deera memotong ucapannya cepat. Ia menarik pergelangang tangan Candy, lalu tanpa basa-basi menariknya ke dalam kelas. "Sini deh! Lo harus liat!"

Bersama Selin, Deera menarik Candy dan mendudukkan cewek itu di kursinya, sebelum dengan heboh mengerubungi Candy.

"Gue punya berita hot!"

Cinderella Effect [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang