15

2.5K 644 48
                                    

LISA menggelengkan kepala beberapa kali. Dengan berani ia menatap langsung pada kedua mata Taeyong, kiranya penjelasan pria vampir tersebut kurang masuk akal.

"Lalu kenapa kau tidak menjadikan aku vampire seutuhnya saja? Dengan begitu semuanya akan selesai dengan cepat."

Taeyong mengangkat salah satu alisnya kemudian tersenyum miring. "Seandainya semudah itu, Lisa."

"Huh?"

Dengan perasaan gemas Taeyong menggigit jari-jari Lisa secara pelan. Sebenarnya pemuda itu tak bermaksud apa pun, tapi raut was-was Lisa sungguh menghiburnya. Lagi pula, vampir tidak memakan daging.

"Kau tak kunjung berubah menjadi vampir karena darahmu menetralkan racunku."

"Bagaimana bisa?!"

"Kembali lagi ke poin sebelumnya."

Karena dirinya belum benar-benar memilih antara Taeyong atau Sehun.

Padahal Lisa kira ritual forced soulmate sudah menyelesaikan segalanya. Lisa terdiam karena perlu memikirkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi.

Jika ia memilih Taeyong, bagaimana dengan keadaan Sehun nantinya?

Mengingat perkataan Sandara saat dia masih hidup, sosok makhluk yang ditolak karena ritual terlarang akan menderita lalu meninggal tak lama kemudian. Lisa memang aman karena mampu berubah menjadi vampir dengan sempurna, tapi ia merasa tidak rela.

Lalu jika ia memilih Sehun...

"Apa yang terjadi padamu jika aku memilih Sehun?"

Taeyong berdesis pelan. "Mati."

Lisa sungguh tak mengira akan mendapatkan jawaban tersebut keluar dari mulut Taeyong.

"Kau harus memilihku, Lisa. Aku tak ingin mati."

Benang-benang yang sebelumnya rumit mulai terurai. Entah mengapa emosi Lisa tersulut mendengar kalimat tersebut. Karena tanpa sadar Taeyong mengaku bahwa ia mau melakukan forced soulmate agar tetap hidup setelah soulmate-nya yang bernama Seulgi mati lebih dulu.

"Kau menggunakanku agar kau tetap hidup?!"

Kedua tangan Taeyong beralih memeluk Lisa, seakan takut gadis itu pergi dari dekapannya. Taeyong pikir ia sudah sampai sejauh ini, maka jangan sampai pikiran sempit Lisa menggagalkan semua rencananya.

"Hubungan ini memiliki timbal balik, Lisa."

"Tidak!" Lisa melotot, ternyata Taeyong sama saja dengan vampir yang bernama Taehyung itu. "Kau memiliki rencana rahasia kan? Bisa saja kau akan membunuhku sebentar lagi!"

"Aku tak akan melukaimu-"

"Pembohong! Sudah seharusnya aku tak mempercayai klan kalian sejak awal, sialan."

Dengan cepat Lisa menepis tangan Taeyong dan turun dari pangkuannya. Ia berlari ke pintu kamar Taeyong berada, jaraknya hanya tinggal beberapa langkah saat Taeyong dengan secepat kilat menghalangi.

Pandangan vampir itu menggelap seakan memendam seluruh amarahnya. Namun mata kiri Taeyong yang berwarna biru justru bersinar di bawah remang-remang lampu dan semakin tampak mempesona.

"Kau bilang apa? Mempercayai klan kami?" tanya Taeyong dengan suara berat.

"I-Iya! Dan aku sangat menyesalinya!"

Tiba-tiba Lisa merasa takut merasakan aura dominan milik Taeyong. Ia seperti melupakan fakta bahwa dirinya akan kalah jika berhadapan dengan klan vampir, karena sesungguhnya ia sangat lemah.

"Kau tak pernah mempercayai aku."

"Sejak pertama bertemu, kau berpikir aku hanya mengincar darahmu, Lisa. Jangan mengira aku tidak tahu jika semalam kau ingin kabur dari rumah ini." Lanjut Taeyong tajam.

Ia bahkan belum sempat berbicara sepatah kata, tapi sudah dibisukan oleh fakta yang Taeyong berikan.

Bagaimana Taeyong bisa tahu?

Lisa selalu menyimpan sendiri pikirannya dan tak mau membagi dengan siapa pun bahkan termasuk dengan Joy.

Ia juga mengira tak ada seorang pun yang melihatnya keluar rumah semalam. Lisa pikir kejadian semalam menjadi rahasia kecil yang tak akan diketahui orang lain. Apakah Taeyong mengawasinya setiap malam?

"Aku tidak mengawasimu setiap malam, Dear."

Kepala Lisa mendongak sedangkan matanya membulat, apakah Taeyong baru saja membaca pikirannya?

Tatapan Taeyong masih terlihat tajam dan menakutkan. "Aku memang bisa membaca pikiran, bukankah sudah jelas?"

"Itu mengerikan! Aku seharusnya punya privasi!" seru Lisa asal karena terlalu panik.

Dengan cepat Taeyong berdiri di depan Lisa dan merengkuhnya erat. Selama beberapa saat Lisa mencoba memberontak, rasanya sangat mengerikan berada di dekapan makhluk yang mampu membunuhnya dalam sekejap.

"Ingat kata-kata Sandara, kau hanya bisa hidup jika menjadi vampir."

Perlahan Lisa berhenti memberontak.

Sial, Taeyong benar, ia harus berubah menjadi vampir agar tidak dikejar oleh makhluk lain yang hanya menginginkan darahnya.

"Aku tetap hidup dan kau juga abadi sebagai vampir. Bukankah itu timbal balik yang menguntungkan kita berdua?"

Taeyong mengangkat tubuh Lisa dan kembali berjalan ke sofa.

"Joy juga sudah bilang kau harus mendengar penjelasanku sampai habis. Jangan suka menyimpulkan hal sendirian, Dear."

[tbc.]

panggilan kesayangan mereka : dear

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

panggilan kesayangan mereka : dear

gimana? aku ga pilih honey dsb karena ga cocok sama karakter taeyong. dan biar ga terlalu kemanisan aja hahaa

06/12

nanaourbunny

[4] ForcedWhere stories live. Discover now