14

2.4K 623 54
                                    

TAEYONG memandang Lisa secara terang-terangan, tak peduli gadis mermaid tersebut mulai merasa kikuk dan canggung.

Padahal Lisa bermaksud mengajak Taeyong bicara serius untuk membahas semua yang menjadi beban pikirannya. Namun jika dihadapkan berdua saja ternyata cukup membuatnya gugup, apalagi di bawah pengamatan kedua mata hitam legam tersebut.

"Bagaimana matamu bisa berubah warna?"

Alis Taeyong terangkat. "Itukah yang ingin kau tanyakan setelah sepuluh menit diam?"

Lisa menggigit bibir gugup lalu menggeleng pelan. Ia hanya tak tahu dari mana harus memulai pembicaraan. Sedangkan hal yang ingin ia ketahui termasuk persoalan pribadi, terutama mengenai soulmate asli Taeyong.

"Soulmate lamaku sudah mati, Lisa."

Ia tersentak di tempat. Apakah Taeyong baru saja membaca pikirannya?

Lisa perlahan mengangkat wajah dan menatap Taeyong penuh keraguan, mungkin itu hanya perasaannya saja. Ingin sekali bertanya lebih lanjut tentang soulmate asli Taeyong, tapi lagi-lagi tak ada rasa berani.

"Kemarilah," suruh Taeyong disertai gestur tangan.

Kali ini Lisa menurut dengan kondisi sadar, juga tidak ada rasa curiga sedikit pun.

Begitu sampai di depan Taeyong, ia dapat melihat mata kiri pria tersebut berubah menjadi biru laut. Ini adalah kedua kalinya dan Lisa masih sangat kagum dengan hal ajaib itu.

Taeyong memegang tangan Lisa, kemudian mendudukkan diri di sofa terdekat. Lisa merasakan pipinya memanas saat Taeyong menarik tubuhnya agar duduk di pangkuan pemuda tersebut.

"Diam." Sela Taeyong saat Lisa terlihat akan menolak.

Lisa menutup mulut rapat, berbeda dengan jantungnya yang berdetak sangat kencang penuh keributan. Beberapa detik kemudian Lisa menahan napas saat Taeyong mulai memeluknya dan berbisik di samping telinganya.

"Seulgi adalah soulmate lamaku, Lisa."

Tubuh Lisa langsung merinding ketika mendengar Taeyong mengucapkan namanya.

Taeyong menjauhkan diri, tersenyum miring sekilas saat melihat wajah tegang gadisnya. Menggoda Lisa adalah suatu kesenangan tersendiri untuknya.

Ia mengambil tangan kiri Lisa dan mengusap telapak halus yang terlihat sedikit pucat tersebut. Bahkan Taeyong tak peduli dengan Lisa yang merasa gelisah di pangkuannya, terbukti dari salah satu tangan Lisa yang meremat pundaknya.

Perlahan Taeyong menggenggam tangan Lisa, lalu memandang bagaimana telapak Lisa yang lebih kecil terasa pas di tangannya.

"Sekarang soulmate-ku adalah dirimu. Aku tak suka jika kau berpikir aku dan Seulgi masih sepasang soulmate hingga kini."

Taeyong mengangkat kaitan tangan mereka, lalu melepas genggaman tersebut. Namun kemudian Taeyong memperlihatkan sebuah detail yang tak pernah Lisa sadari sebelumnya.

Ada gambar bunga mawar beserta bulan sabit terbalik di pergelangan tangan Lisa. Matanya terpaku melihat simbol tersebut.

"Bulan sabit terbalik muncul karena kita menentang takdir, Lisa." Taeyong kembali menyatukan tangan mereka. "Sementara mawar adalah tandaku."

"Sepasang soulmate vampir asli akan mendapatkannya di tangan kanan."

Lisa melirik tangan kanan Taeyong yang tengah menggenggam tangannya. Benar, ada sebuah tanda mawar yang serupa tapi tanpa bulan sabit terbalik di sana. Namun tanda tersebut sudah memudar dan hampir tak terlihat. 

"Lalu kenapa simbolmu juga sedikit pudar?" tanya Taeyong sambil mendongakkan wajah, menatap langsung ke manik bulat milik Lisa.

"Karena kau belum sepenuhnya terikat denganku, Lisa."

Taeyong menjawab sendiri, nadanya terdengar sangat datar. Ia kembali memperhatikan simbol di tangan Lisa, begitu pula dengan Lisa yang mengalihkan pandangan.

Lisa tak mengerti. Mereka berdua sudah melakukan ritual sampai selesai, tapi mengapa ia belum terikat dengan Taeyong?

Wajah pria lain justru muncul di pikiran Lisa. Seseorang yang memanggilnya sebagai soulmate di malam itu, sosok werewolf bermata abu-abu yang menarik perhatian.

"Ya, karena Sehun."

Tubuhnya membeku, ia bahkan tak peduli dengan tatapan lekat yang dilemparkan oleh Taeyong.

"Kau belum benar-benar menolak Sehun. Masih ada rasa bimbang di hatimu, Lisa."

Dalam pikiran Lisa hanya ada sebuah pertanyaan mengenai dirinya, Sehun, dan Taeyong. Seketika Lisa merasa takdir sangat kejam terhadapnya.

"Jadi entah takdir yang mempermainkan dirimu, atau kau yang mempermainkan takdir."

[tbc.]

nulis forced bikin puyeng

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

nulis forced bikin puyeng. hubungan mereka emang gemesin, tapi keduanya punya image dewasa (terutama taeyong) skshkahs

tanda di tangan kiri taeyong dan lisa :

tanda di tangan kiri taeyong dan lisa :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

06/10

nanaourbunny

[4] ForcedWhere stories live. Discover now