02

3.8K 700 24
                                    

LISA berumur tujuh belas dan minggu depan adalah ulang tahunnya yang ke delapan belas. Tak ada yang berubah kecuali sesuatu yang sering dibicarakan Sandara, wangi tubuhnya.

Sebagai mermaid, penampilan fisik Lisa tak berbeda jauh dengan manusia kebanyakan.

Lain halnya dengan vampir yang bertubuh pucat dan mampu mengeluarkan taring, atau werewolf yang secara fisik kelihatan lebih kekar pada saat tubuhnya tidak melakukan shift.

Pada dasarnya, semua makhluk klan tertentu memiliki ciri khas.

Maka Lisa juga memilikinya. Yaitu rambut perak panjang dan ekor berwarna merah keunguan yang akan muncul jika tubuh Lisa masuk ke dalam air.

Di darat Lisa tinggal berdua dengan Sandara, sosok penyihir wanita tua yang sudah bersamanya sejak ia bayi.

Jangan terkecoh dengan wajah Sandara yang tampak muda karena umurnya sudah mencapai tujuh ratus tahun.

Sama seperti Lisa, Sandara adalah satu-satunya penyihir yang masih hidup.

Namun Lisa menduga umur Sandara tak lagi lama, karena soulmate Sandara sudah mati puluhan tahun yang lalu.

Seharusnya Sandara bisa hidup ratusan tahun lagi. Tapi kematian soulmate menandakan umur berkurang lebih dari separuh, serta memberi siksaan rasa sepi tak terobati.

Ia salut dengan Sandara, bisa bertahan puluhan tahun tanpa kehadiran soulmate.

"Sandara, kau mau ke mana?"

Wanita tua itu menoleh, menampilkan wajah awet muda yang seharusnya memiliki kerutan di sana.

Dahulu, Sandara menjadi incaran banyak vampir karena kecantikan yang ia miliki. Hingga pada akhirnya Sandara menemukan soulmate yang juga penyihir, sayang mereka tak mampu memiliki keturunan.

"Pergi sebentar untuk belanja,"

"Belanja?" beo Lisa. "Kukira kemarin kau sudah belanja banyak."

Sandara tidak menanggapi. Ia sibuk memakai jubah cokelat lusuhnya.

"Elisabeth, kau tahu kan?" Sandara menolehkan kepala.

Lisa mengangguk, sudah hafal kalimat yang selalu Sandara ucapkan.

"Jangan pergi keluar. Jangan membukakan pintu untuk orang lain. Jangan terluka."

Sandara tersenyum lembut, puas dengan hasil didikannya tersebut. Semua perintah yang ia berikan pasti Lisa turuti tanpa banyak bertanya.

"Aku sudah menyuruh Jisoo kemari- oh, itu dia anaknya!"

"Pagi, Madam Sandara." Sapa Jisoo ceria.

"Pagi, Jisoo. Temani Elisabeth untuk hari ini, ya."

Jisoo mengangguk antusias.

Sejak kecil, Jisoo selalu ingin memiliki seorang adik untuk dijaga. Namun ibunya meninggal ketika hamil sang adik, disusul sang ayah yang kecelakaan beberapa bulan kemudian.

Kepindahan Sandara dan Lisa beberapa tahun lalu mengabulkan impiannya, juga membantu mengurangi rasa kesepian yang Jisoo rasakan.

"Aku pergi."

Suara pintu terkunci seolah wajar bagi Lisa.

"Apakah alpha-mu tidak keberatan?"

Jisoo terkekeh. "Jinyoung pergi ke kota lain selama seminggu, jadi aku bebas."

Gadis itu memang sudah memiliki soulmate, seorang werewolf dewasa bernama Jinyoung. Siapa sangka gadis cantik dengan perilaku tak biasa ini adalah seorang luna?

"Ayo, aku menemukan buku bacaan di ruang kerja Jinyoung. Sepertinya ini menarik."

Lisa mengangguk semangat. Bergandengan, Jisoo dan Lisa melangkah ke kamarnya.

Ternyata buku itu adalah buku kumpulan cerita anak-anak. Jisoo harus puas mendengar gerutuan Lisa karena membawa buku yang tidak seru.

"Oh?"

Jisoo terkejut melihat beberapa halaman yang berbeda. Isinya bukan lagi mengenai cerita anak-anak, tapi informasi mengenai anggota kelompok vampir.

"Vampir? Apa alpha-mu berencana bertarung dengan makhluk pucat itu?"

"Tidak mungkin!" tukas Jisoo agak sinis. "Kami berdua punya sahabat vampir dan masih berhubungan dengan baik."

"Lihat ini! Theodore? Aku yakin pernah mendengar namanya!"

"Umurnya berapa? Taruhan dia sudah tua."

"Baru seratus lima puluh," Jisoo menunjuk sebuah kalimat.

Lisa tidak menjawab. Seratus lima puluh memang termasuk masih muda bagi golongan vampir dan penyihir.

"Wah, ada fotonya!" seru Jisoo heboh.

"Lisa, lihatlah dia! Bukankah dia sangat tampan?"

Ia tidak langsung melihat halaman yang Jisoo tunjukkan, tapi menatap Jisoo heran lebih dahulu. "Jika alpha-mu mendengarnya, habis kau."

Kemudian matanya terpaku pada foto yang berwarna kekuningan tersebut. Sosok pria berwajah datar dengan tatapan menusuk yang dingin. Lebih dari itu, garis wajahnya juga atraktif.

Jisoo benar, Theodore sangat tampan.

[tbc.]

]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

visualisasi asli itu taeyong rambut todoroki, tapi jarang ada pictnya jadi pake era favorite 🧛🧛🧛

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

visualisasi asli itu taeyong rambut todoroki, tapi jarang ada pictnya jadi pake era favorite 🧛🧛🧛

05/03

nanaourbunny

[4] ForcedWhere stories live. Discover now