14| Officialy

152 19 5
                                    

Kirana terlalu cantik, Bima merasa tidak cukup menyimpannya untuk dirinya sendiri. Melihat bagaimana penampilan istrinya tersebut membuat Bima hampir saja membatalkan undangan mereka.

Exel datang untuk mengembalikan akal sehat Bima bahwa acara gala premier dan launching produk ini penting untuk menjaga nama perusahaan mereka sekaligus mempertahankan relasi. Karena pemikiran realistis itulah akhirnya disinilah dirinya berada.

"Di dalam sana kamu jangan jauh-jauh dari saya, akan sangat merepotkan kalau kamu sampai tersesat" ujar Bima ketika membantu Kirana turun dari mobil

Kirana mengangguk saja diperingatkan seperti itu. Gedung ini sangat besar dan bahkan ballrom tempat pesta dilakukan adalah salah satu hotel bintang lima yang mendapat rekomendasi salah satu hotel terbaik di negara ini. Jadi sudah sewajarnya dirinya menjaga sikap.

Dirinya akan menjaga nama baik Bima sebagai suaminya, untuk itulah Kirana sampai rela berjam-jam merawat diri. Heritta benar-benar mengubahnya seperti putri kerajaan dengan gaun cantik yang dikenakannya.

Kirana hanya tidak tahu saja kalau harga satu potong pakaian yang saat ini dikenakannya bisa senilai harga sebuah rumah.

"Bukankah kita harus seperti mereka agar terlihat seperti pasangan?" Kirana menunjuk sepasang lelaki dan perempuan yang bergandengan memasuki gate penerima tamu

Bima menoleh sekilas pada wajah jelita Kirana sebelum menyodorkan lengannya.
"Pegang lengan saya"

Kirana tersenyum amat manis. Terlalu manis sampai membuat Bima cepat-cepat memalingkan wajah. Bahaya sekali damage dari istrinya ini.

Keduanya memasuki gate masuk dan mengisi buku tamu sekaligus menyerahkan undangan. Pesta ini memang dilakukan secara semi formal tetapi keamanan tetap menjadi yang utama. Hanya orang-orang dari kalangan tertentu saja yang diberi akses undangan.

Bima menuju kursi dengan papan bertuliskan Mr and Mrs Wisessa dengan Kirana yang mengimbangi langkahnya. Exel yang menyusul menganggap ini adalah sebuah penyesuaian yang menakjupkan keika melihat Tuan besarnya begitu saja mengatur langkah agar Kirana dapat mengikutinya.

Tidak hanya itu, gerakan Bima saat menarikan kursi bahkan terlihat begitu lembut. Sungguh kalimat yang sangat indah kalau boleh Exel katakan Tuannya tersebut sedang jatuh cinta.

Beberapa rekan dan relasi menyapa dan Bima tanpa canggung menperkenalkan Kirana sebagai istrinya. Semua orang memuji kecantikam Kirana dan menyayangkan pernikahan mereka yang dilakukan secara tertutup.

Bima hanya menanggapi sekedarnya. Kirana bahkan gemas sendiri melihat suaminya yang seolah tidak lepas mengamati orang-orang. Bahkan ketika ada orang yang terang-terangan menatapnya, suaminya tersebut tidak segan-segan menegur. Lebih sering merapatkan diri dengan memeluk pinggang hingga mengusap bahu Kirana.

"Kita duduk" ujar Bima ketika akhirnya menarikan kursi untuk Kirana duduk

"Kenapa?" Tanya Kirana ketika menyadari Bima yang menatapnya dengan raut dinginnya

"Jangan pernah menggulung rambutmu keatas seperti itu di depan orang lain"

"Iyaa, lain kali aku akan menggerainya saja"

Bima sedikit mendengus mendengar nada santai iatrinya. Tidak tahu saja kalau Bima siap mencongkel mata siapa saja yang berani menatap Kirana dengan pandangan tertarik di ruangan ini. "Tidak akan ada lain kali karena ini terakhir kalinya kita menghadiri acara semacam ini"

Kirana mengulas senyum tipis, sedikit kecewa. "Apa aku gagal di percobaan pertama sebagai istri dari seorang Bimantara Wisessa?"

Bima segera mengalihkan pandangan ketika seorang kenalannya menyapa. Raut lelaki tersebut masih sama datarnya dan sepertinya semua orang sudah terbiasa dengan sikap dinginnya tersebut.

 The Crown PrinceWhere stories live. Discover now