"Ke dapur ngambil gelas,"jawab Dito.

"SABHIRA!"panggil Gefano.

"Ada apa bang? Manggil kok teriak-teriak, gue cuma ngambil gelas juga!"sinis Sabhira.

"Nih ada yang nyariin lo."ucap Bagas.

"Siap- eh Pak Polisi, ada yang bisa cecan bantu pak?"

"No-na Wid-ya?"gagap semua polisi tersebut.

"Iya dengan cecan ter hot-hot disini, ada apa ya pak?"

Semua polisi menutup mulut mereka rapat-rapat karna melihat salah satu orang yang sangat berjasa bagi kepolisian. Sabhira dipanggil Widya jika dilepolisian.

"Mohon maaf nona telah mengatakan yang tidak-tidak tentang nona"jawab polisi wanita.

"Maksudnya apa ya Buk?"

"Gini Ra tadi lo dibilang pemuas nafsu kami,"adu Rizal.

"APA? KALIAN BERANI MENGATAKAN SEPERTI ITU KEPADA SAYA?!"

"Maaf nona, kami tidak tau kalau itu Nona"

"GAK ADA KATA MAAF UNTUK KALIAN! BESOK SIAP-SIAP KALIAN MENDAPAT LAPORAN PEMBERHENTIAN BEKERJA!"

"Nona maafkan kami nona, sungguh kami tidak tau kalau itu anda nona."

"Pintu keluar ada disebelah sana!"

"Nona kam-"

"Keluar!"

"Non-"

"ANDA SEMUA TULI! SAYA BILANG KELUAR YA KELUAR!"

"Dengan berat hati semua polisi meninggalkan markas. Mereka tak menyangka jika yang dimaksud wanita pemuas itu ada Sabhira. Jika mereka tau maka mereka tak akan berani mendatangi tempat tersebut.

"Wow, hebat lo ra,"puji Bagas.

"Makasih!"jawab Sabhira ketus karena masih tersulut emosi.

"Ra kenapa lo bisa buat semua polisi tadi bisa takut sama lo Ra?"tanya Dimas.

"Ck. Gue lagi males jawab!"

"Tinggal jawab aja susah banget!"

"Iya-iya, itu karna dulu ada kejadian yang buat gue bisa dengan mudah mecat anggota polisi yang gak becus kerja,"

"Kejadian apa?"

"Lupa gue, soalnya udah lama banget,"

"Oh iya, knapa ada laporan kayak tadi kepolisi?"lanjut Sabhira bertanya.

"Tadi kami nanya ya, katanya tuh polisi ada laporan yang bilang kalo disini kita tuh lagi pesta-pesta minuman keras sana ada satu wanita yang jadi alat pemuas kita. Terus tadi Gefan nanya siapa yang ngelaporin, terus si polisi ngasih nomor yang ngasih tau soal tadi. Nah pas Gefan telpon tau-taunya nomornya dah gak aktif, jadinya kami suruh deh semua polisi-polisi itu buat masuk terus nyicip minumam ini dan ngelihat lo Ra."jawab Dimas secara rinci.

"Siapa sih tuh orang? Berani-beraninya ngelaporin yang gak bener!"dumel Sabhira.

"Arya,"panggil Gefano.

"Apa bang?"

"Cari nomor ini sampai ketemu,"

"Oke bang."

Mereka duduk dengan hening sambil menunggu hasil dari Arya salah satu anggota Wings Of Death yang berada dikelas 11.

"Maaf bang gue gak bisa nemuin nih nomor. Kayaknya nih nomor dah dipatahkan deh bang."jawab Arya setelah sekian lama.

EmSa (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora