Rini Mayanti

4.3K 267 13
                                    

Jangan lupa kasih vote-nya sebelum membaca ya Kak!

Happy reading!
________

"Mbak, maaf numpang tanya. Rumah Pak RT sebelah mana ya?"

Seorang wanita dengan rambut sebahu menghampiri Nayla yang sedang merawat tanaman hias di depan rumahnya pagi itu. Melihat dari tampilannya Nayla yakin tak pernah melihat sosok ini sebelumnya di daerah tempatnya tinggal. Wajahnya tidak familiar.

"Mbak, orang baru ya?"

Bukannya menjawab Nayla justru balik bertanya.

Wanita itu mengangguk sambil mengulurkan tangan." Iya, Mbak. Saya Rini penghuni rumah di ujung sana,"ucapnya sambil menunjuk sebuah rumah yang sudah lama tampak kosong.

"Saya Nayla, selamat datang di komplek kami. Semoga betah ya, Mbak." Nayla sambut uluran tangan Rini dengan senyum merekah. Akhirnya komplek yang mereka tempati kembali mendapat penguni baru. Setelah keluarga Kak Anita tetangga sebrang rumah Nayla pindah karena mengikuti suaminya yang kini bertugas di Sulawesi.

Melihat raut wajah Rini yang tampak kebingungan karena baru saja selesai pindahan Nayla memutuskan untuk menemaninya mendatangi rumah pak RT untuk melapor. Sejak hari itu mereka menjadi teman.

Berteman dengan Rini membuat Nayla sadar jika dirinya harus lebih banyak bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini. Allah begitu sangat baik padanya dengan memberikan hidup yang layak dan suami yang setia.

Rini sejatinya adalah seorang wanita yang sudah menikah. Namun sayang pernikahannya tak berujung dengan kebahagiaan. Suaminya kerap melakukan KDRT padanya. Lebih-lebih ketika sedang bertengkar hebat. Tak jarang Rini mendapat luka lebam di beberapa titik tubuhnya akibat ulah suaminya yang hobi judi dan mabuk-mabukan.

Akhirnya dengan bantuan sahabat baiknya dan sisa uang tabungannya Rini berhasil kabur dari rumah. Meninggalkan suami yang telah menyia-nyiakannya selama beberapa tahun.

Dengan rumah baru yang dikontraknya, Rini berharap akan menyongsong kehidupan yang lebih baik ke depannya. Dirinya yakin setelah bebas dari mantan suami kehidupannya akan jauh lebih bahagia. Tak alan lagi ada pertengkaran, tak ada lagi sumpah serapah dan tak ada lagi air mata yang jatuh karena menahan sakit akibat pukulan dari sang suami yang dulu mengaku sangat mencintainya.

"Aku sudah tidak tahan, Mbak. Dia cuma bisa pukul aku dan ambil uang hasil kerjaku tanpa mau bekerja," curhat Rini dengan mata memerah. Mungkin wanita yang seumuran dengan Nayla itu masih terbayang-bayang betapa jahatnya mantan suami yang dulu pernah menyakiti dirinya lahir dan batin.

"Kamu sudah mengadu pada orang tuamu?" tanya Nayla memandang Rini prihatin.

Rini menggeleng, " kedua orangtuaku sudah meninggal." sahutnya sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Maaf, Rin. Aku tidak tau jika orang tuamu sudah meninggal," ucap Nayla tiba-tiba tak enak hati.

"Gak papa kok, Mbak." Rini mencoba tersenyum melihat Nayla yang tampak kikuk.

"Apa tidak ada cara lain untuk memertahankan pernikahan kalian?" Nayla kembali menggiring Rini kembali ke topik pembicaraan awal. "Atau mungkin kamu harus memberinya kesempatan untuk berubah, Rin," lanjutnya memberi saran.

Rini menggeleng dengan lelehan air mata di kedua pipinya sebagai jawaban.

Oke sampai di sini Nayla mengerti!

"Rin, jika bersamanya hanya memperbanyak luka. Maka tak ada alasan untuk tidak pergi. Tak ada pasangan yang menikah untuk bercerai. Namun pernikahan yang menyakiti satu sama lain bukanlah pernikahan yang layak untuk dipertahankan." Nayla merengkuh Rini dalam pelukan. Menguatkannya dan meyakinkannya jika setelah ini semua akan baik-baik saja.

Mas OB, I Love You! (TAMAT)Where stories live. Discover now