Part 1 - New School

334 314 260
                                    

☆Please to vote☆
Hope you like it

***

"VALERYN BANGUN! SUDAH SIANG INI MASIH AJA TIDUR!" teriak Electra menggelegar.

Sejak 15 menit yang lalu dia berusaha membangunkan putri kesayangannya. Hanya saja, putrinya itu terlalu malas untuk bangun pagi.

"Mom, nanti dehh, 5 menit lagi janji dehh," ucap Valeryn lalu menarik selimutnya sampai menutupi seluruh tubuhnya.

"Dari tadi 5 menit mulu. Sudah 15 menit kamu ngomong kek gitu," ucap Electra kesal. "Kalau ga, mom siram nih pake air."

Dengan segera, Electra masuk ke dalam kamar mandi dan mengambil seember air. Tanpa ragu dia langsung menyiram putrinya.

"MOM!" teriak Valeryn kaget.

"Mampus, sana sekalian mandi," ucap Electra kesal.

"Apaan sih mom, ga perlu di siram juga kali. Kan kasurnya jadi basah semua," decak Valeryn.

"Kasur bisa dikeringin nanti, ini sudah jam 6 pagi tapi kamu masih aja molor. Sana cepetan mandinya, 15 menit lagi sudah harus di bawah," ucap Electra lalu berjalan keluar dan membanting pintu kamar Valeryn.

"Ck! Apaan sih mom, alay deh," kata Valeryn tanpa dosa.

Dengan malas dia beranjak dari kasurnya dan bersiap untuk sekolah. Sebenarnya dia baru saja pindah sekolah hari ini, tetap saja yang namanya 'sekolah' membuat Valeryn tidak bersemangat.

Dalam waktu 15 menit Valeryn sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Dia mengambil ransel hitamnya dan mengenakan sepatu putihnya. Tidak lupa dia mengoles liptint dengan tipis di bibirnya.

"Nahh, gini kan cantik. Siapa dulu dong, Valeryn Queenzy gitu lohh," puji Valeryn di depan cermin.

Dengan segera dia turun ke bawah sebelum momnya mengomeli dirinya lagi dan lagi. Electra sudah menyiapkan sarapan untuk Valeryn, namun karena takut telat Valeryn langsung menyambar 1 potong roti dengan selai coklat dan berlari keluar.

"Valeryn makan itu duduk," teriak Electra sedikit kesal dengan putrinya.

"Ga perlu mom, sudah mau telat nih. Bye, love you," ucap Valeryn lalu berlari keluar rumah.

Walaupun Valeryn dari keluarga mampu, namun Valeryn terbiasa berjalan kaki. Jarak rumah dan sekolah barunya hanya berjarak 2 kilometer. Itu bukan apa-apa untuk Valeryn. Dia tidak suka jika diantar jemput oleh sopir keluarganya. Valeryn lebih suka terlihat sederhana.

Dalam waktu 25 menit Valeryn sudah sampai di sekolah barunya. Dengan nafas terengah-engah karena berlari, Valeryn berdiri sejenak dan mengatur nafasnya kembali.

"Huh! Untung aja ga telat," ucap Valeryn lalu berjalan santai memasuki gerbang sekolah.

Tidak heran jika ada puluhan pasang mata yang menatapnya saat ini. Valeryn sudah terbiasa sejak dulu. Memang pesonanya luar biasa. Siapa pun tidak bisa menolak pesonanya.

"Wihh siapa tu."

"Anak baru kah?"

"Keknya adek kelas dehh."

Sorry, My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang