THE KING ALPHA (NOMIN)

KING ALPHA 2 AWAL CERITA

KING ALPHA 2

AWAL CERITA

***

"Semua sudah siap?" Raja Na Yuta memastikan bahwa segala persiapan sudah selesai.

"Sudah."

Sang Ajudan ijin undur diri. Hendak menyiapkan segala sesuatu saat para Pangeran dan putra bangsawan sampai di Kerajaan Victoria.

Yuta mengecek segala sesuatunya, dari sudut ke sudut kerajaan. Tidak ada yang terlewat, jika dia tidak bisa memberikan yang terbaik maka kerajaannya akan malu pada 3 kerajaan besar lainnya.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Yuta melihat beberapa Ksatria sibuk mencangkul halaman belakang kerajaannya. Tempat yang dekat dengan hutan pelatihan.

"Kami sedang membuat kandang kuda." Yuta membolakan matanya.

"Untuk apa?!" Tidak ada yang memberitahunya tentang ini, atau lebih tepatnya dia lupa.

"Kedua Pangeran Kerajaan Erland membawa kuda perang mereka, Raja Yuta." Astaga, apa Yuta melupakan sesuatu tentang pembicaraannya dengan Jung Jaehyun?

"Lanjutkan." Titahnya, keempat Ksatria mengangguk. "Pastikan sebelum mereka datang, kandang kudanya sudah jadi."

"Baik, Raja."

Orang nomer satu di Kerajaan Victoria itu berjalan ke selatan, mengingat-ingat hal yang sempat dia lupakan. "Kerajaan kita berdekatan, kedua putraku akan membawa kuda jadi tolong, Raja Yuta sahabatku, siapkan kandang kuda khusus untuk mereka, kuda ini milik kedua putraku dan sudah terlatih. Ku harap kau mengerti akan permintaan yang sedikit merepotkan ini."

Benar. Itu dia yang terlupa! Pantas saja terasa ada yang kurang.

"Aku akan menyiapkannya untuk kedua putramu." Jawaban itu dia berikan setelahnya. Astaga! Kenapa dia bisa pikun begini? Mana sudah janji pula!

Untungnya setiap dari mereka para ksatria bisa saling berkomunikasi lewat link, jadi dari jarak yang jauh pun mereka bisa saling memberitahu dan bertanya perihal para putra bangsawan termasuk tempat khusus untuk mereka.

Yuta menengok ke arah para Ksatria yang bekerja keras menggali tanah dan membuatnya layaknya kandang kuda agar kuda para Pangeran Kerajaan Erland nyaman. Yuta merasa tak enak hati membuat para Ksatria melepas pakaian dan berpeluh karena berpacu dengan waktu.

***

Sore harinya, para putra bangsawan sudah sampai di kerajaan Victoria. Mereka langsung mendapatkan kamar. Jung Minhyung harus mengurus adiknya agar tidak berbuat ulah, oleh karena itu kamarnya dan Jung Jeno bersebelahan. Jeno tidak protes akan perilaku sang kakak. Dia datang kesini karena permintaan sang Ibu, yang penting sudah datang, Ibunya sudah senang.

Para pangeran dan putra bangsawan dibiarkan beristirahat. Lonceng akan dibunyikan jika waktu istirahat sudah habis.

Menjelang malam, mereka akan menghadiri kelas pertama, Ilmu Pengetahuan. Gurunya Wu Yi Fan. Guru paling menakutkan bagi Jaemin. Didikannya sangat keras, ketat dan tidak segan melayangkan ejekan pada muridnya, tidak peduli bagaimana latar belakang sang murid.

Jung Jeno duduk di bangku nomer 2 dari depan, nomer 10 dari kanan. Pangeran kedua Kerajaan Erland duduk tenang mendengarkan setiap kata yang diucapkan sang guru.

"Kamu..... Aku akan bertanya padamu." Wu Yi Fan menunjuk Jeno dengan penggaris kayu tebal yang digunakan untuk memukul ketika muridnya gelagapan menjawabnya.