30. Masa Lalu

29 3 0
                                    

[Warning Typo bertebaran]

※Happy Reading※

.

.

"Lalu, apa boleh aku tau tentang penculikan tersebut?" yoongi tampak tertarik dengan kisah penculikan tersebut.

"Yang ku ingat aku di culik karena orang yang menculik ku itu kena ganguan jiwa. ia meculik anak kecil sekitar 4-5 tahun lalu ia akan menyandera mereka setelah itu ia akan membunuh anak-anak tersebut dengan tidak wajar, bisa di bilang ia psychopath sakit jiwa. waktu itu aku di sandera bersama seorang gadis ia berumur di atas ku kalau tak salah umur nya 5 tahun, aku tak mengingat nama nya tapi yang ku ingat marga nya. Shin?, ya marga nya shin" jelas wooji berusaha mengingat.

"Lalu bagaimana dengan wanita yang menculik kalian dan bagaimana kalian bisa bebas dari sana?" tanya yoongi ia makin mengorek sejarah peristiwa itu.

"Waktu itu ada seorang anak lelaki lagi yang di bawa oleh wanita tersebut kulit nya putih pucat ku kira waktu itu ia sakit ternyata memang warna kulit nya. dalam waktu semalam kami terkurung di sana lelaki berkulit pucat tersebut entah bagaimana menemukan pintu keluar dan membawa kami keluar dari bangunan tersebut untung nya saat itu si wanita sedang tak ada dibangunan itu, setelah keluar dari rumah tersebut lelaki berkulit pucat tersebut melaporkan kejadian tersebut kekantor polisi" jelas wooji seperti sedang mendongeng.

"Apa kau ingat nama anak berkulit pucat tersebut?".

"Aku tidak begitu yakin tapi yang ku ingat hanya marga nya, dia bermarga  min" sahut nya.

"Tunggu kenapa kejadian ini seperti tidak asing?" ucap nya lalu sambil mengingat ngingat kembali.

"Ah ya pertanyaan terakhir. apa benar kau yang menerror kami selama ini dengan menggunakan nama ji dan menggunakan identitas jimin?".

Wooji pun skatmat dengan pertanyaan terakhir yoongi, harus bagaimana ia menjelaskan fakta sebenar nya.

Di saat wooji berusaha keras untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya tiba-tiba datang seorang wanita tanpa di undang duduk di sebrang mereka berdua.

"Untuk apa kau kesini. aku hanya memiliki janji dengan nya" ucap yoongi ketus.

"Why? aku hanya mampir kesini dan tak sengaja melihat kalian berdua, sayang sekalikan kalau tidak bertegur sapa" ucap nya sambil senyum ke arah yoongi dan wooji.

"Aku tak ada urusan dengan mu ya suran, wooji nanti ku kabari lagi seperti nya ada urusan mendadak, aku deluan" ujar yoongi pada wooji lalu bergegas meninggalkan caffe.

Tersisa wooji dan suran, tanpa sepatah kata pun wooji meninggalkan suran "why? what wrong with me? apakah aku salah" sambil menampilkan smirk nya dan tertawa kecil.

♡♡♡

Sebelum menghampiri jira ke rumah sakit. jungkook, elyn, dan hoseok di minta untuk berkumpul di rumah yoongi.

"Hooaaam... si bapak ngapain sih nyuruh kumpul-kumpul segala kenapa engga langsung aja dirumah sakit ngomong nya" oceh elyn yang mulai mengantuk.

"Sabar elah siapa tau penting" sambar hoseok.

Tak lama yoongi pun muncul ia pun langsung duduk dan memutar rekaman suara saat pertemuan nya tadi siang dengan wooji.

"Rekaman apa ini?" tanya hoseok.

"Dengarkan saja sampai habis" ucap nya dengan santai.

"Tungguuuuu hyungggg...... pause dulu, kau ada camilan? lebih baik mendengarkan sambil nyemil" jeda jungkook.

"Ya cari saja sana kan kau yang suka mengungsikan belanjaanmu kesini" sahut nya dengan malas.

"Dasar anak itu, makan terus" cibir elyn.

"Tidak usah seperti itu kau juga sama, lihat saja nanti kau akan ikut memakan nya juga" sambar hoseok.

Tak lama datang lah jungkook dengan berbagai macam camilan yang ia bawa, dengan tak berdosa nya setelah megatai jungkook ia  mengambil cemilan yang di bawa oleh jungkook dan ikut memakan nya. "lanjut hyung" ujar jungkook.

Setelah beberapa menit rekaman tersebut terputar ketiga manusia yang mendengarkan rekaman tersebut terdiam.

"Please otak ku ngebug" keluh elyn.

"Otak mu mana kuat menampung hal seperti ini" cibir hoseok.

Jungkook entah sejak kapan anak itu tertidur, rekaman tersebut seperti lagu pengantar tidur sampai-sampai membuat nya tertidur.

"Aku tak bisa berkata kata lagi, karena ini fakta yang keluar sendiri dari mulut nya" ujar hoseok.

"Tapi kejadian penculikan bukan nya kau juga pernah di culik? motif nya juga sama persis kan" tanya hoseok.

"Aku baru menyadari nya. ternyata dulu aku pernah bersama dia... tapi bisa saja bukan dia kan, mungkin kejadian nya sama dengan apa yang kualami. tapi penculik kan banyak bukan hanya satu saja bisa jadi dia bukan orang yang bersama ku saat itu".

"Jika benar itu mereka-" ucapannya terjeda.

"Iya memang bahkan akulah yang menyelamatkan mereka tapi aku tak tau siapa gadis tersebut, seperti yang di katakan wooji di rekaman tersebut marga gadis tersebut shin" tambah nya.

"Sinb gfrend?" ujar hoseok ngawur.

"Bukan dia bodoh" sambar yoongi.

"Jika memang anak yang saat itu adalah ia-" yoongi menjeda kalimatnya.

"Wow jadi kau bersama wooji waktu itu tapi kenapa kau tak menyadari nya".

"Ia tidak pernah mengatakan nama nya ia hanya menanyakan nama kami atau mungkin aku yang tak mendengarkan dengan baik. tapi sekarang yang ia ingat hanya marga kami saja, bodoh nya saat ia bertanya nama gadis itu aku malah tak mendengar nya".

"Inilah nama nya penyesalan selalu di akhir, kalau di awal namanya pendaftaran hahaha" ujar hoseok mencairkan suasana.

"Sudahlah lebih baik kita ke rumah sakit sekarang sudah malam kasian jira menunggu di sana" kata hoseok menyudahi topik tersebut.

"Yasudah bangunkan mereka kita berangkat" perintah yoongi.

Entah sejak kapan elyn ikut bergabung menyusul jungkook yang sudah dari tadi tidur.

"Aiiihhh dasar merepotkan saja" omel hoseok sambil menjewer kedua telinga mereka berdua.

"Bangun gak kalian. kalo gak bangun akan ku kurung kalian di sini sampai mati" teriakan melengking khas hoseok pun menggema didalam ruangan tersebut.

"Aduduh sakit akh..." ringis jungkook.

"Aaaaaaaaaaa eeeooomaaaaa... sakit" teriak elyn.

"Rasain tu siapa suruh tidur, bangun gak kalian".

Di luar yoongi hanya bisa menarik nafas lelah nya mendengar teriakan dan ringisan bocah bocah tersebut.

🌱🌱🌱

TBC🐚

THIS DIFFERENT ~ MYG (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt