22

238 39 1
                                    

Anna bener-bener kepikiran sama saran Somi buat bilang sama Seungyoun dan bicarain ketakutannya. Tapi, makin dia mau buka mulut makin dia takut, banyak skenario buruk di kepalanya sekarang. Bahkan sekarang, di mobil Seungyoun yang terparkir di tepi pantai, Anna gak bisa fokus denger Seungyoun lagi cerita tentang harinya di kantor. Karena gak ada respon, Seungyoun berhenti ngomong dan memegang tangan Anna.

"An? Sayang?"

"Eh.. iya kenapa, Youn?" Anna langsung memusatkan perhatiannya lagi ke Seungyoun.

"Kamu lagi ada masalah? Kamu akhir-akhir ini jadi pendiem," sebenernya di titik ini Anna bisa ngomong sama Seungyoun apa yang ganggu dia beberapa waktu ini.

"Hm.. Seungyoun," panggil Anna sambil memandang tangan Seungyoun yang lagi ngelus tangan Anna.

"Kenapa, An? Hm?"

"Aku.. aku mau lanjut belajar,"

"Bagus dong, pacar aku jadi makin pinter abis ini,"

"Jauh.."

"Hm?"

"Aku lanjut belajar ke tempat yang jauh, Youn,"

Seungyoun diem, Anna juga diem. Cuma lagu dari spotify Seungyoun yang bikin suasana gak terlalu sepi.

"Kemana?"

Anna mendongak buat natap Seungyoun.

"Kemana, Anna?"

"London,"

"Terus kenapa? Harusnya kamu kasih kabar ini seneng dong ekspresinya. Kenapa malah sedih?"

"Soalnya aku takut," ujar Anna.

"Takut sama apa?"

"Kita,"

"Kamu takut hubungan kita kenapa napa?" Tangan Seungyoun sekarang udah nangkup kedua pipi Anna.

"Iya.." jawab Anna sambil ngangguk pelan. Seungyoun senyum terus narik Anna kepelukannya.

"Gak perlu takut, aku yakin kita gabakalan kenapa napa sampai kamu nanti selesai belajar. Gak usah sedih," bisik Seungyoun sambil ngelus rambut Anna, abis itu tangan Anna tergerak buat meluk Seungyoun balik.

"Kalaupun nanti ada apa-apa, aku yakin kita bisa cari jalan keluarnya bareng. Kamu gausah khawatir, selesein skripsi kamu dulu aja, kalo semuanya kamu pikirin sekarang, nanti kamu sakit." Seungyoun merenggangkan pelukannya terus ngeliat Anna.

Anna juga ngeliat Seungyoun.

"Kenapa liat aku?" Tanya Anna.

"Suka, aku suka liat kamu," Seungyoun senyum bikin Anna ikutan senyum, mungkin bener kata Seungyoun, gak semuanya harus dipikirin sekarang dan mending dia fokus sama skripsinya.

"Peluk aku lagi, Youn,"

"Bayar pake cium,"

"Peluk dulu,"

"Cium dulu,"

"Ih," Anna ngalah terus nyium pipi kanan Seungyoun.

"Udah, ayo peluk."

"Kurang,"

"Banyak minta, males ih liatnya," Anna sebel tapi abis itu nyium pipi kiri, terus jidatnya Seungyoun, terakhir dia nyium bibir Seungyoun, tapi pas dia mau ngelepas ciumannya, kepalanya ditahan sama Seungyoun agak lama, Seungyoun selalu bilang dia suka sama bibirnya Anna, katanya manis. Ciuman itu bertahan sampai Anna mukul pelan bahu Seungyoun karena dia hampir kehabisan napas.

"Ini mah kelebihan," Anna protes.

"Kamunya juga suka kok,"

"Sotoy,"

"Ye apanya sotoy orang kamu juga ikut-ikutan gigit—"

Anna langsung nyubit lengan Seungyoun. Malu denger Seungyoun yang ngomongnya gak pake filter padahal ya mereka kan berdua doang di mobil.

"ADUH! Sakit!"

"Udah ah, aku mau pulang." Anna manyun.

"Gak jadi dipeluk lagi?"

"Gak usah,"

"Dih, ambekan." Gitu-gitu Seungyoun tetep narik Anna ke pelukannya.

Pelukan itu berlangsung lama, suasananya jadi agak sedih, mungkin efek dari lagu yang terputar dari spotify Seungyoun, lagunya Nadin, Kereta Ini Melaju Terlalu Cepat.

Selama pelukan itu baik Anna sama Seungyoun sama-sama tenggelam sama pikiran mereka masing-masing, tanpa mereka tau mereka mikirin satu hal yang sama.

London, dan kelanjutan hubungan mereka.



WKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWK MENURUT GUE MAH MENDING LU BEDUA NIKAH AJA DAH

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


WKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWK MENURUT GUE MAH MENDING LU BEDUA NIKAH AJA DAH

backstreet | seungyounWhere stories live. Discover now