Trio sekawan Anna, Eunsang sama Somi ini lagi nongkrong. Mereka abis nemenin Anna bimbingan, kali ini beneran no tipu-tipu. Mereka lagi khidmat makan cheesecake yang ada di hadapan mereka.
"Eh," Somi menarik perhatian kedua temennya.
"Apa?" Jawab Anna.
"Berarti abis ini kita lulus dong ya,"
"Mau gak lulus juga bisa kok, Som." Kata Eunsang dibalas dorongan pelan oleh Somi.
"Kenapa, Som? Lo masih pengen jadi mahasiswa?" Tanya Anna.
"Masih,"
"Noh nyambung aja S2,"
"Beda kali rasanya."
"Itu mah lo mau maen-maennya doang," seloroh Eunsang, Somi terkekeh sambil ngeiyain.
"Oiya, An, jadi gimana?" Tanya Eunsang.
"Apanya?" Anna nanya balik.
"Itu, studi lo ke luar negeri."
Anna langsung diem, sendok yang udah mau masuk ke mulutnya terhenti bergerak. Somi menatap Eunsang sebal, harusnya gak usah diingetin dulu kan lagi seneng-seneng.
"Elah, elo bener-bener deh, Eunsang. Liat tuh anaknya jadi sedih," Somi mukul punggung Eunsang.
"ADUH! Gue kan cuma nanya???"
"Liat situasi dong, ni anak abis bimbingan baru mau napas." Omel Somi.
"Ih, udah dong. Kaga ngapa, Som. Sebenernya gue juga bingung mau gimana bilangnya sama Seungyoun,'' ujar Anna pelan.
"Lo belom kasi tau kak Seungyoun?" Tanya Somi sama Eunsang bersamaan.
"Belom..."
"Kata gue mah kasi tau, An. Ntar dia kecewa tuh lo gak cerita sama dia." Kata Somi diiyain sama Eunsang.
"Tapi, gue gak mau putus,"
"Dari tadi perasaan ga ada yang bilang putus deh, kata Somi tuh lo kasi tau ke pacar lo kalau lo bakal lanjut belajar ke luar negeri." Eunsang terheran-heran.
"Gue takut,"
"Gue paham, makanya lo ngomong dulu sama kak Seungyoun, jadi lo bisa kasi tau ketakutan yang lo rasain," saran Eunsang.
"Anjay gaya lo cakep, Sang. Padahal jomblo dari lahir ya," goda Somi, soalnya Anna dari tadi keliatannya kaya mau nangis jadi dia mau ngelawak.
"Jaga mulutmu sahabat, gue udah punya pawang."
"HAH? Kalo boong dalam 3 bulan lo bakal jadi botak." Kata Somi, Anna terkekeh.
"Serius kali ah, gue emang udah punya pawang."
"Demi apa? Tahun terakhir bukannya sibuk skripsi malah jadi budak cinta." Anna ikutan karena Eunsang kayanya serius.
"Hahaha, ini tuh kemampuan membagi waktu keles, seimbang waktu stress skripsi sama waktu bucin gue." Eunsang nyombong.
"Anak mana? Yang kemaren itu?" tanya Somi.
Eunsang menggeleng.
"Nope, anak kedokteran."
"HAHAHAHAHA, malah sama mahasiswa sibuk pacarannya, si sinting." Ledek Anna.
"Idih, lo juga pacaran sama orang sibuk."
"Sibukan pacar elo lah. Orang dia anak kedokteran, bisa tidur aja tuh mereka syukur ini malah lo tambah-tambahin sama pacaran."
"Jangan mulai ye, ntar gue pake senjata studi luar negeri lo, gak boleh nangis." Ancam Eunsang.
"Udah udah, gila lo berdua ya kalo adu mulut, ga liat tempat." Lerai Somi, sementara Anna sama Eunsang bertukar pandangan sinis.
"Damai anjir dibilang, mata lo berdua gue colok, ya." Somi udah siap-siap sama garpu di tangannya.
"Iya-iya, ah elah galak amat bro." Eunsang menurunkan tangan Somi yang masih diposisi mau nyolok mata mereka pake garpu.
"Abis ini mau kemana deh?" Tanya Anna.
"Gue mau balik deh, mau istirahat sekalian mau bawa kucing gue ke dokter." Kata Somi.
"Pacaran dong, barusan cewe gue bilang dia bisa ketemu hari ini, hahayyy papale papale," Ujar Eunsang sambil senyum lebar.
