Chapter 41; love or obsession

2.1K 229 33
                                    







Author's POV

Underworld, year xxx.

"Kau sudah kembali," ucap seorang pria kepada seorang wanita yang sudah ia duga akan kembali lagi. Well, sebenarnya itu sudah menjadi semacam siklus sih.

"Huum," jawab wanita yang dimaksud membenarkan, "dan anjingmu itu selalu bersemangat menyambutku."

"Cerberus memang menyukaimu, Daph,"

Daphne menatap dewa di depannya dengan pandangan datar, "tunggu, kau tidak berpikiran untuk melamarku kembali atau semacamnya kan?" ucapnya iseng.

Pria itu menaikan salah satu alisnya, "kau ingin aku melamarmu?"

"Dan dengan senang hati aku akan menolakmu," ucap Daphne sambil melihat salah satu layar di ruangan pria itu yang menunjukan jadwal kapan ia akan kembali ke dunia.

"Kau menolakku lima kali berturut-turut, Daph," ujar sang pria sambil berjalan mendekati Daphne.

"Sayangnya aku tidak peduli, tuan Hades yang terhormat. Aku bukan Dewi Persephone yang akan termakan rasa kasihannya dan sudah kubilang aku tidak tertarik menjadi istri kedua," ucapnya acuh.

"Lihat aku," tanpa Daphne sadari, Hades sudah berada tepat di belakangnya dan menghimpitnya ke layar tersebut, "aku sudah bilang aku akan berpisah dengan Persephone apabila kau menerima lamaranku dan aku tahu kau menolakku bukan karena itu, tetapi karena pria sialan itu."

Wajah Hades mendekat, tetapi tidak menggetarkan wajah datar Daphne sama sekali. Rasa cintanya kepada sang dewa matahari memang membuatnya buta bahwa di sekelilingnya banyak pria yang mendambakannya. Bahkan pria panas semacam Hades sekali pun.

"Aku tidak mencintaimu," jawab Daphne tegas.

Sudut bibir Hades terangkat dan ia menjauhkan wajahnya dari tubuh gadis itu. Beberapa detik kemudian ia mengeluarkan tawa yang terdengar cukup menyeramkan. Yah, ditambah lagi fakta bahwa ia sang penguasa dunia bawah.

"Dewa lemah itu terlalu beruntung karena mendapatkan cintamu, Daph. Bahkan istriku masih menduakanku dengan ibunya," ucapnya miris.

"Sudah kubilang kau tidak bisa menggunakan rasa kasihan untuk mendapatkanku dan itu juga bukan urusanku. Seharusnya kau membicarakan ini bak-baik dengan Dewi Persephone, bukan mencari pelarian dengan gadis lainnya. Lagipula mengapa juga kau menargetkan aku? Cari saja cabe cabang Olympus. Pasti mereka juga tidak akan keberatan memelihara spermamu," ucap Daphne sekenanya.

"Kau menghina cintaku Daph," ucap Hades sambil mencengkram dagu Daphne.

Daphne menggeleng, "kau tidak mencintaiku Hades. Kau kesepian dan sesungguhnya yang dapat memenuhi rasa kesepianmu itu hanya Dewi Persephone, bukan aku."

Hades mengendorkan cengkramannya dan menatap Daphne tidak percaya, "kau keliru Daphne. Hanya kau satu-satunya mahkluk yang tulus kepadaku setelah Cerberus."

"Dewi Persephone juga mencintaimu, kalau tidak bagaimana mungkin dia mau menikah denganmu,"

"Dia hanya kasihan padaku dan kau tadi mengatakannya sendiri. Hanya kau Daph, jadilah milikku," ucapnya sambil mengusap lembut tanda merah yang tidak sengaja ia ciptakan di atas kulit putih Daphne sebagai tanda maaf karena memperlakukannya dengan kasar dan memberikan tatapan memohon.

Jujur, Daphne kasihan kepada dewa di depannya ini. Bayangkan kau tinggal sendirian di dunia bawah tanpa orang lain yang menemani. Ditambah lagi, istrinya terkadang tidak ada di sampingnya karena kesepakatan yang ia buat dengan mertuanya, mungkin jika Daphne sendiri bisa depresi karena bakat ekstrovertnya tidak terpenuhi.

A Mission to Change the Stupid Villainess' FateWhere stories live. Discover now