Chapter 34; regret

2.3K 339 29
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak dan dukung terus cerita ini!

Selamat membaca~











Author's POV

"Daphne, apakah kau Daphne?"


"Aku merindukanmu, Daphne. Kemana saja kau selama ini?"


"Sayang, kalau aku menemukanmu, ayo kita menikah. Aku akan membuatkanmu pesta pernikahan termewah di Olympus,"


"Ugh,"


"Sampai kapan kau akan bersembunyi dariku, Daph?"


"...maaf...,"


"Apakah kamu senang bermain-main dengan perasaanku, sayang?"


"Aku tahu kau di sini. Aku tidak akan melepasmu lagi, gadisku,"


"HAH!"

Lilith terbangun dari mimpinya yang anehnya itu. Masalahnya, ia dihantui suara mantan yang, ya, dia bahkan belum move on sama sekali. Atau memang tidak ingin?

"Ini pasti karena percakapan menyebalkan tadi," rutuknya.

Ia kembali mengingat pembicaraan antara dirinya, Elois, dan Ophelia di taman tadi setelah pertunjukan Leonore selesai.


---


Beberapa jam yang lalu.

"Daphne!! Sayangku, cintaku, Taeyong untuk NCTku~" teriak seorang gadis sambil berlari ke arah Lilith dan memeluknya yang sedang sendirian di taman.

Lebih tepatnya memang sengaja sendirian karena Lilith tidak ingin reunian di antara dia dan sahabatnya jadi tontonan banyak orang. Lagipula dia juga takut kalo keceplosan manggil nama 'dewa/dewi' mereka, apalagi manggil nama Apollo tanpa embel-embel dewa serasa temen sendiri. Bisa-bisa dia ditangkap sama prajurit kuil.

Dan jangan tanya mengenai pengetahuan gadis itu terhadap boyband Korea. Tentu saja sinyal di Olympus jauh lebih baik daripada bumi, walaupun beda dimensi sekalipun, jadi tentu saja penghuni tempat itu tahu mengenai berbagai tren di bumi.

"Ah~ Aku juga merindukanmu Psyche! Ngomong-ngomong, ada apa dengan rambutmu? Kupikir kau tidak terlalu menyukai rambut gelap?" tanya Lilith sambil membalas pelukan Psyche, dalam bentuk manusia, yang tadi sempat menubruknya sebelum memeluknya kencang.

"Iya, kan? Si pak tua tukang selingkuh itu memang sama sekali tidak ingin menuai kebaikan. Aku bahkan sudah request untuk dilahirkan dengan rambut pirang yang sama, tetapi dia malah memberiku rambut segelap arang. Bahkan suami sialanku tidak mengenaliku sama sekali," cerocosnya.

"Hah? Eros tidak mengenalimu?" ceplos Lilith. Lilith tentu tidak percaya pasangan bucin itu bisa-bisanya tidak mengenali satu sama lain saat bereinkarnasi.

Ophelia mengangguk, "kau tahu? Eros bahkan tadinya—,"

"Hey! Ada apa dengan perilaku kalian? Psyche sayang, kamu bahkan tidak memelukku saat pertama kali kita bertemu," ucap Elois protes sambil memanyunkan bibirnya. Andai saja memotong bibir orang lain tidak dosa. Jika begitu, Lilith sudah menyiapkan gunting kebun untuk memotong bibir menjijikan Elois.

"Mungkin perlu kuingatkan bahwa kau tidak mengenaliku saat pertemuan pertama, bahkan beberapa pertemuan kita selanjutnya. Bahkan kau malah sempat naksir Daphne. Untung saja Daphne masih waras untuk tidak memilihmu," ejek Ophelia.

"Oh, benarkah? Wah, aku tersanjung, Eros," ucap Lilith. Keren juga dirinya bisa memikat dewa bucin. Eh, untuk funfact saja bahwa dia sama sekali tidak bermaksud mengambil suami sahabatnya, ya. Dia tidak tertarik untuk menjalani hidup menyedihkan macam Leonore karena merebut suami orang lain. Lagipula Eros tidak menarik baginya.

A Mission to Change the Stupid Villainess' FateWhere stories live. Discover now