Chapter 38; winter disaster

1.5K 230 14
                                    




Author's POV

"Kau benar-benar tidak ada keinginan untuk mendukung kisah cintaku sama sekali ya?! Kalau tau giini kemarin aku bikin kau jatuh cinta dengan pohon cabe saja!" teriak seorang laki-laki berambut ikal.

TAK

Lilith yang sedang memperagakan tarian Elsa pas lari di atas danau yang ia rubah jadi es langsung menjitak kepala Elois dengan sangaat sopan.

Lilith yang sedang memperagakan tarian Elsa pas lari di atas danau yang ia rubah jadi es langsung menjitak kepala Elois dengan sangaat sopan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tidak capek apa mengajakku bertengkar setiap hari?"

"Kau juga tidak mau tobat apa bertingkah ajaib?"

Dasar, bikin dejavu chapter lalu saja.

"Memangnya apa yang ajaib sih?!"

"Kau menari-nari kayak orang gila terus nyanyi dengan bahasa yang bukan dari dunia ini seakan-akan kau ratu salju jahat yang dikutuk menjadi batu karena durhaka dengan ibunya,"

CTAK

"Itu Malin Kundang, Boboboy!"

"Siapa pula Malin Kundang?! Lagipula namaku bukan Boboboy. Nama kampungan macam apa itu,"

"Oh iya, aku lupa kau kan tidak pernah sekolah. Mana tau kau legenda Tangkuban Perahu," ucap Lilith sekenanya.

Eh, seperti ada yang salah? -Hye

"Oke, kembali ke topik. Lagipula kau kan manusia pemilik harem terbaik di dunia ini, kenapa kau tidak mengajak salah satu priamu saja?"

"Demi apapun dari mana kau mengenal kata-kata itu?! Dan memangnya kau lupa apa yang terjadi kemarin?!"

Mata mereka berdua langsung secara serempak melihat tumpukan hadiah yang berada di sudut kamar Lilith yang sudah bukan menjadi sudut lagi karena tumpukan itu bisa membuat walk-in-closet sendiri baginya sambil meringis sendiri.

"Beginilah rasanya didekati para pria tajir melintir," celetuk Elois.

Lilith mengangguk, "padahal aku berdoa menjadi sugar baby di kehidupan sebelumnya dan sampai matahari terbit di Barat pun tidak kesampaian."

"Dasar manusia dakjal maunya kaya instan pake jalur sugar daddy,"

"Lah terus apa dong?"

"Itu lho yang warna pink ekor melingker-melingker,"

"Pink Mamba?"

"Apaan tuh?"

"Kok balik nanya?"

"Ya abis gajelas,"

"Ya terus maksudmu apa?"

"Babi ngepet,"

"ELOIS!"

---

Setelah acara perseteruan tidak penting—yang untungnya tidak menghancurkan riasan Lilith maupun Elois—mereka berdua berjalan masuk ke kastil utama Istana Soleil untuk menghadiri pesta dansa awal musim dingin.

A Mission to Change the Stupid Villainess' FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang