Rumit?

23 8 0
                                    

Di sisi lain seseorang sedang memperhatikan Ata itu dari kejauhan. Dia bersembunyi di balik pohon yang sedikit menutupi bagian gerbang rumah itu.

Sebenarnya dia tidak langsung pulang, melainkan masih ingin memantau gerak-gerik dari gadis yang dia antar pulang beberapa menit yang lalu.

Ringisan kesakitan dari gadis itu yang membuatnya penasaran. Dan benar saja, dari bawah situ dia melihat gadis nya sedang memegang sesuatu lalu tertawa sumbang dan tidak lama menghisap tangannya.

Ya, dia Deo. Cowok cuek yang mengklaim Ata sebagai gadisnya beberapa waktu lalu. Deo bisa melihat keadaan Ata yang sedikit kacau. Dimana kedua orang tuanya? Batinnya.

"Gue gak tau apa yang terjadi selama ini. Tapi gue ngerasa sekarang ini lo gak baik-baik aja." Gumamnya.

Setelah merasa puas memantau gadis itu dari jauh, perlahan Deo meninggalkan tempat itu dan pulang menuju rumahnya.

***

"Darimana aja lo?" tanya Geo tatkala melihat abangnya berjalan memasuki rumahnya. Sang lawan bicara nampak tak mempedulikan pertanyaan yang dilontarkannya.

"Kepo." Jawabnya singkat.

"Ck, punya kembaran gini amat." Gerutu Geo.

"Ya udah, lo masuk kerahim mami lagi aja sono." Ujar Deo santai.

Geo berdecak seraya mengumpatnya. "Bacot sia!"

"Goblok."

"Abang." Tegur wanita paruh baya itu. "Pulang-pulang bukan nya nyapa, malah ngatain adiknya goblok."

"Mampus." Gumamnya pelan namun masih bisa didengar oleh sang Mami.

"Abang kok pulang nya gak barengan sama adik?" tanyanya lagi.

"Ada urusan, Mi." Jawab Deo, lembut. Sangat berbanding terbalik saat dia berbicara dengan adiknya tadi.

"Dih, bacot itu Mi. Paling juga nganter ceweknya pulang." Mulut lemasnya Geo memang pandai membuat panas suasana.

"What?! Seriously? Abang punya pacar?" Jangan tanya seberapa kaget Mami mereka, karena setahu beliau putra sulungnya ini sangat enggan dekat dengan wanita manapun kecuali dirinya.

"Mami tenang. Jangan syok gitu," ujar Geo sambil terkekeh.

"Ya habis nya Mami masih gak nyangka. Mami kira Abang itu-"

"Ck, Deo gak segila itu kali, Mi." Sungutnya.

"Hahaha ... maaf sayang. Oh iya, kapan-kapan kenalin atuh gadis yang berhasil memikat perasaan putra sulung Mami ini." Ujarnya.

"Mami tenang aja Geo yakinkan secepatnya Abang bakal bawa Ata ke rumah."

"Nama nya Ata?"

"Atazhia, Mi." Jawab Geo. Ini yang jadi pacarnya Ata, Geo atau Deo?

Tanpa mereka semua sadari, kedua lelaki ini tengah merasakan perasaan yang tidak dapat diartikan.

Deo dan Geo pergi ke kamar masing-masing, Deo untuk membersihkan badan, dan Geo untuk beristirahat sebentar.

***

Deo telah menyelesaikan ritual membersihkan dirinya, sekarang dia sedang bersandar di pintu balkon dan memikirkan tentang Ata. Deo khawatir terhadap Ata karena kejadian tadi. Namun, Deo juga takut akan menyakiti hati Ata saat Ata tau jika Deo menembak Ata karena dare bukan karena perasaan Deo sendiri.

"Argh, gue bingung harus gimana, dilain sisi gue sayang sama Ata, dilain sisi gue juga salah karena nembak dia karena dare."

Deo berteriak sambil meninju pagar pembatas. Setelah itu, Deo masuk kedalam kamar dengan wajah yang datar, karena masih memikirkan cara agar Deo tidak menyakiti hati Ata.

"Lo kenapa?" suara itu menghentikan langkah kaki nya. Dia berbalik, mendapati sang adik yang tengah minum susu kesukaannya.

"Kepo." Jawabnya singkat.

"Lo abang sekaligus kembaran gue, kalo lo lupa." Ujar Geo sambil sesekali menyeruput pelan susunya. "Coba gue tebak. Apa jangan-jangan lo mulai suka sama cewek udik itu dan lo gelisah takut suatu saat dia tau tentang semua ini?"

Damn! Darimana kembaran nya ini tau?

"Dih." Laki-laki itu berusaha berdecak untuk menutupi kegelisahan hati nya. "Gausah sok tau lo."

"Yayaya ... serah lo." Geo memilih mengalah saja. "Susu gue udah abis, gue mau ke kamar dulu."

"Hm."

***

Malam sudah larut, angin dingin berhembus kencang melalui jendela kamar. Namun seorang gadis cantik belum juga menunjukkan tanda-tanda akan tidur, gadis itu tak lain adalah Ata.

Ata tidak bisa tidur akibat memikirkan sesuatu yang menurutnya sangatlah rumit. Tanpa disadari, Ata terlelap dengan posisi duduk dengan sandaran kepala ranjang. Serumit apakah masalah gadis mungil itu?

Hai! Selamat datang di Part 8 Kelompok 1 jangan jadi silent reader's yaa^^.

- Sabrina
- Gebby
- Arina
- Syifa

Salam Sayang❤️

ATAZHIAWhere stories live. Discover now