03 || Seandainya

131 116 40
                                    

Keyra sekarang sudah berada di rumahnya,tadi dia dengan Alena sempat makan malam dirumah Jake bersama dengan keluarganya.

Sekarang dia hanya berbaring dikasurnya,sambil memejamkan kedua matanya.Dia jadi teringat kembali oleh Kevin adik laki-laki yang sangat ia sayangi dan kedua orang tuanya yang meninggalkan dirinya seorang diri.

"Dek,,apakah kamu sekarang udah bahagia seperti kata Jake tadi?" gumam Keyra melihat langit-langit kamarnya.

"Mah,,pah,, Keyra rindu perhatian dari kalian,ocehan kalian,nasihat kalian,kasih sayang kalian,Keyra rindu masakan mama,candaan papa,kejahilan Kevin,Keyra rindu semua tentang kalian,, hikss, kenapa kalian meninggalkan Keyra sendiri,, hikss,,hikss" isak Keyra tidak dapat lagi memendung kesedihannya. Bohong jika Keyra selama ini baik-baik saja,dia selalu memikirkan kedua orang tua dan adiknya itu.

Tidak ada yang tahu jika hampir setiap malam Keyra selalu menangis merindukan keluarganya,dia selalu iri dengan kehidupan sahabatnya yang lain yang masih dapat hidup bahagia bersama keluarga yang utuh.

"Apakah hidup gue akan begini terus?Hidup dalam kegelapan selamanya?. Gue sebenarnya gak pengen hidup tinggal sendiri seperti ini,tapi disisi lain gue juga gak mau nyusahin orang," monolog Keyra.

"Gue tau gue masih punya sahabat seperti Jake dan Alena,tapi gue sadar mereka gak akan selamanya bersama dengan gue. Lulus SMA nanti Jake mau lanjut di Australia ambil jurusan bisnis buat nerusin bisnis keluarganya. Alenaa pasti mau kejar cita-citanya jadi seniman yang terkenal dan lanjut di Jepang,,,.Lah, sedangkan gue?gue belum tau mau kemana setelah lulus," lanjutnya dan mengacak rambutnya frustasi.

"Seandainya gue bisa punya sahabat yang bisa bersama dengan gue selamanya,sahabat yang bisa memberikan warna dalam hidup gue, bukan berarti Alena sama Jake gak bisa buat gue bahagia,tapi mereka juga punya kehidupan dan mimpi mereka masing-masing," Keyra mengingat kembali bagaimana Jake dan Alena yang selalu sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing, dimana Alena sibuk dengan ekskul seninya serta Les Bahasa Jepangnya, dan Jake yang sibuk dengan jabatannya sebagai Ketos, Jake juga lagi sibuk Les Bahasa Inggris.Keyra juga begitu dia sibuk dengan aktivitasnya di sekolah maupun diluar sekolah.

Semenjak masuk SMA mereka bertiga jarang kumpul bersama,apalagi sekarang mereka akan naik kelas 12,waktu dimana mereka akan disibukkan dengan belajar dan membahas soal-soal latihan untuk persiapan ujian kelulusan nanti.

Pada saat Keyra sedang sibuk pada dunianya sendiri, tiba-tiba ada suara benda yang jatuh.

Brukk!
Brukk!

"Apaan tuh?" refleks Keyra langsung bangun dari tempat tidurnya.

Keyra berjalan mendekati rak bukunya,ternyata kucingnya sendiri yang menjatuhkan buku-buku itu.

Meong,,meong

"Ehh pussh,,pussh,ternyata kamu yah pelakunya," ujar keyra memangku dan mengelus kucingnya itu

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Ehh pussh,,pussh,ternyata kamu yah pelakunya," ujar keyra memangku dan mengelus kucingnya itu.

Pada saat Keyra ingin menyusun kembali bukunya,tatapannya terhenti menatap sebuah komik yang hampir 3 hari ini belum dia baca lagi.

"Apa gue harus lanjutin baca aja yah?" tanya Keyra pada dirinya sendiri.

"Baca lagi aja deh,daripada nanti gabut ujung-ujungnya nangis mikirin masalalu lagi." Ucap Keyra mengambil kacamata yang ada diatas meja belajarnya.

Dia lalu duduk dikursi yang ada di dekat jendela kamarnya,suasananya sangat sejuk dan nyaman,sesekali angin meniup surai panjangnya.Keyra sengaja membuka jendela kamarnya karna ingin menikmati angin malam katanya.

Ia pun mulai membaca komik itu dengan tenang.

...


"Oh,jadi mereka berdua sahabat,,Jay Park dan Park Sunghoon " ucapnya saat asik membaca komik itu.

"Wahh gue iri dengan persahabatan mereka,mereka selalu bersama dalam suka dan duka,dan saling percaya satu sama lain," Keyra yang merasa iri dengan persahabatan tokoh didalam komik itu pun membanding-bandingkan dengan persahabatannya bersama Alena dan Jake.

"Seandainya aja gue juga bisa punya sahabat seperti mereka,pasti bahagia banget deh,bisa selalu bersama,"Keyra hanya bisa berandai membayangkannya.

"Seandainya aja yah mereka itu nyata dan jadi sahabat gue." Halu Keyra dan mengembangkan sebuah senyuman.

Drrtt! Drrtt!

"Siapa yah yang nelpon malem-malem gini?" segera dia mengambil handphone nya yang berada di atas kasur.

"Halo Jake,tumben lo nelpon gue, ada apa emang?" tanya Keyra saat mengetahui yang menelpon dia adalah Jake.

"Selow Key selow"

"To the point aja, ada apa?"

"Besok gue jemput yah"

"Eh,,eh kok tiba-tiba sih?. Gak mau gue, pasti lo ada maunya kan?" tolak Keyra yang udah nethink duluan.

"Nethink mulu lo,pokoknya gak ada penolakan besok sebelum jam 7 gue jemput, TITIK," kata Jake menekankan dikata titik.

"Kok lo yang ngatur-ngatur gu-,,,eh halo Jake,halooo,, yah dimatiin lagi, dasar dedemit lo Jake! " kesal Keyra karna Jake mematikan telponnya sepihak.

"Yaudah deh,gue tidur aja." Ucap Keyra membaringkan tubuhnya dikasur dan perlahan lahan mulai tertidur.

🍁 🍁 🍁

- Jangan lupa VOTE dan KOMEN yah guys! Kalau kalian suka sama cerita ini<3

REAL DESTINY || ENHYPEN Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu