Setelah membalas semua chat yang masuk dari teman-teman onlinennya, Anisa membuka room chat Willy.
Willy: kan tadi sayang T_T
Anisa: oh ya sayang, lupa bund maaf
asal lu darimana yang?
Willy: bandung
lu?
Anisa: oh nak Bandung bund
gue Gresik
Willy: bund bund mulu risih gue lama lama T_T
Anisa: gue iseng tau T_T
yaudah gue ganti T_T
Willy: lu iseng gw ga suka T_T
Anisa: tapi gue nya suka T_T
enak loh sebenernya dipanggil bunda itu
Willy: ya gw gasuka anjim T_T
Anisa: yaudah kaga gue panggil bunda lagi (emot ketawa)
Willy: bagus tuh
Tiba-tiba Anisa merasakan perutnya yang sangat sakit tak tertahan langsung berlari ke toilet untuk menabung. Setelah kegiatan menabungnya telah usai Anisa ke dapur untuk menggoreng kentang sebagai camilannya. Proses pembuatan kentang yang cukup lama membuat badan Anisa gemetar karena tidak pernah melakukan aktivitas produktif, bekerja sedikit saja mudah lelah. Dasar anak mager
Anisa berjalan menuju kamar Aisyah untuk berbagi kentang yang baru saja dia goreng dan tentu saja ada tujuan tertentu, yatu meminta hotspot kepada Aisyah, dikarenakan kuotanya yang mau habis dan Anisa berusaha untuk mengirit.
Anisa menyogok Aisyah dengan mengatakan bahwa akan memberikan kentang yang lebih banyak jika adiknya itu mau memberikan tathering selama 1 jam. Ketika Aisyah sudah setuju dengan keputusan yang dibuat oleh kakaknya, Anisa langsung tersenyum lebar dan meninggalkan kamar Aisyah lalu pergi kekamarnya untuk men scroll Tiktok dan Instagram.
30 menit telah berlalu, merasa puas dengan kegiatannya Anisa ingin melanjutkan bermain anonymous chat dan tidak membalas chat dari beberapa orang yang ada di platform tersebut. Sekitar 5 menitan dirinya langsung mendapat teman cowo yang bernama Rizal yang berusia 17 tahun asal Bandung, entah mengapa Anisa sangat menyukai apapun yang berbau Bandung sejak dulu. Bahkan dirinya punya keinginan untuk mendapat jodoh orang Bandung.
Rizal adalah pria yang cukup baik untuk dijadikan bagi Anisa dan juga sangat ramah, dia juga mengajari Anisa beberapa kosa kata dari Bahasa Sunda. Anisa terus mengobrol via chat Bersama Rizal hingga waktu untuk mendapat hotspot dari sang adik telah habis.
Malam hari
Selesai makan malam seperti biasa, Anisa kembali ke kamar lalu membereskan beberapa barang-barang yang berserakan dikamarnya. Setelah semua beres Anisa membuka aplikasi Telegram untuk menonton film.
skip
Setelah film yang ditonton selesai Anisa menatap atp kamarnya dengan pikiran kosong, dia bungung semuanya tersa kosong dan hampa, dirinya sendiri tidak tau apa alasanya. Setelah berdiam diri cukup lama Anisa mulai meneteskan air mata, pikirannya berkecamuk.
"Aneh anjir ngapain gue nangis gajelas gini sih" Anisa mulai sadar lalu mengusap air matanya dan bangkit dari kasur lalu membersihkan diri di kamar mandi untuk persiapan tidur.
21.30
Sampai sekarang Anisa masih gelisah dengan pikirannya. Untuk menghilangkan rasa gelisahnya Anisa membuka aplikasi Telegram dan membalas chat dari Dian sambil sedikit bercerita tentang kegiatan yang telah dilaluinya hari ini.
Akhirnya Anisa merasa tenang setelah berbagi keluh kesah bersama sang sahabat onlinenya tersebut.
"kenapa ya teman virtual lebih bisa ngertiin perasaan gue ketimbang temen di real life, setiap gue cerita ke teman-teman mereka pasti selalu bilang sabar dan sabar. Gue gabutuh kata sabar, gue cumin perlu penyemangat. Seolah olah mereka itu gabisa ngertiin perasaan gue, tapi semua itu berbanding terbalik kalo misalnya gue cerita ke Dian, dia bias ngertiin perasaan gue dan juga dia selalu ngasih gue motivasi biar bias bangkit dalam keterpurukan." Batin Anisa
"karena itu sampe sekarang gue gapernah cerita urusan pribadi gue ke teman-teman yang sering gue anggap sahabat itu, semuanya gue pendam sendiri. Bahkan temen temen ngira kalo gue gaada masalah hidup dan hidupku semuanya berjalan dengan mulus dan lancar."
"teman gue banyak, tapi gue selalu merasa sendirian"
hai aku butuh banget support dari kalian, jadi jangan lupa untuk COMMENT & VOTE yaa, biar aku tambah semangat lagi nulisnya
MAKASIH BANYAK BUAT KALIAN
YOU ARE READING
Just Virtual [LOVE IS GONE]
Teen FictionKisah tentang pertemuan secara virtual melalui Telegram Aku mencintainya secara tidak sengaja dan tanpa niat sedikitpun. "Aku dan kamu hanya sebatas virtual." "Bandung, aku mencintaimu dan seseorang didalamnya" Aku mencintaimu tanpa alasan. Semua...