Bagian 9

16 3 7
                                    

Fazri yang sedari tadi diam, mengkerutkan keningnya ketika mendengar ucapan Violla barusan.

"Gue duluan," ucap Fazri tiba-tiba. Tanpa mendengar balasan dari yang lainnya, Fazri pergi begitu saja.

"Tu bocah gak jelas amat," gumam Angga menatap kepergian sahabatnya itu.

"Ya udah Vi, kita duluan bye."

🤍🤍🤍

Sepeninggalan Steva, Violla melangkahkan kakinya menuju Indomaret disamping rumah sakit. 15 menit ia hanya duduk diam menunggu supir yang akan menjemputnya. Hingga setengah jam berlalu Violla mulai bosen menunggu, lantas ia mencoba menelpon pak Wanto supir yang dipekerjakan ayahnya.

"Halo pak," sapa Violla begitu telfon tersambung. "kok jemputnya lama banget Vio udah nunggu setengah jam yang lalu loh, emang ada kendala apa?"

"Eh? Jemput kemana ya non bapak teh lagi cuti, ini juga lagi dikampung," ujar pak Wanto keheranan.

"Loh pak? Bukannya mama udah nyuruh jemput kesini?" Tanya Violla memastikan.

"Gak non, nyonya gak ada nyuruh bapak."

Violla terdiam merasa bingung,jika bukan pak Wanto lantas siapa yang namanya suruh?

"Halo non?"

Violla tersentak

"Eh yaudah pak kalau begitu saya tutup ya telponnya."

Setelah mendengar balasan pak Wanto, Violla memutuskan sambungan.

Violla menghela nafas merasa waktunya berbuang sia-sia selama setengah jam menunggu yang tidak pasti. Ia beranjak dari duduknya berjalan menuju pangkalan ojek lalu menghampiri salah satu dari mereka.

"Berapa pak?" Tanya Violla saat sudah sampai di depan rumahnya.

"Tiga puluh lima ribu neng."

"Nih pak makasih." Tukang ojek itu mengangguk lalu pergi.

Saat hendak berbalik, mata Violla tak sengaja menatap mata elang seseorang yang juga sedang menatapnya. Seketika Violla teringat akan tantangannya yang belum terselesaikan. Ia berniat menghampiri cowok itu tapi ia urung karna merasa badannya yang sangat lengket. Violla memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

Begitu sampai dikamar, Violla ingin segera menuju kamar mandi. Tapi lagi-lagi ia urung karena ponselnya berbunyi.

Mama🤍 is calling...

"Halo ma?" Sapa Violla

Bukannya menjawab, Fira malah terkekeh geli diseberang sana membuat Violla keheranan.

"Ma..." Lirih Violla. "tadi diperjalanan papa gak nabrak pohon kan Ma? gak bikin Mama gila kan?"

"Anak kurang ajar."

Kini Violla yang terkekeh kecil.

"Habisnya mama ketawa gak jelas, emang kenapa ma?"

"Gimana pulangnya? diajak jalan dulu apa langsung diantar pulang nih?

"Diajak jalan sama siapa? tukang ojek? Mama kenapa gak bilang sih kalau pak Wanto lagi cuti. Aku nungguin tapi kok gak datang-datang," Semprot Violla kesal.

First and last loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang