13 - Move on, hey!

14.5K 2.7K 871
                                    

Happy weekend all🥳🥳
Sudah lamaa aku tidak mengunjungi lapak ini🤭😆
Makasihhh yakk udah nunggu💖

Kalian ada yg lagi tahap move on gak? Move on dari mantan gebetan, mantan pacar, dll.
Kalo ada, semangat kamuu 💥💫

Banyakin komen yukkk, biar semangat up🔥

♥️

Dulu Melani sering mengejek teman-temannya yang gagal move on. Masa belum move on padahal hubungan sudah lama putus. Dan yeah, hidup adalah karma. Omongan dan ejekan-ejekan yang dulu Melani berikan, menjadi boomerang baginya sekarang. Apalagi kini ia duduk berhadapan dengan sang mantan, lengkap dengan istrinya.

Kemarin-kemarin Melani sudah yakin pada hatinya, bahwa si mantan tidak ada lagi di sana. Tapi kok, ini, baru jumpa, hatinya bergetar lagi, njir. Jangan sampai deh, jiwa-jiwa pelakor jadi tumbuh sejak pertemuan ini.

"Melani udah semester berapa kalau boleh tahu?"

"8," jawab Melani singkat. Kia, istri Leon yang bertanya. Melani bukannya tidak suka pada Kia, hanya saja, sedikit aneh ketika Melani akan sok akrab.

"Berarti udah nyusun skripsi lah ya," ucap Kia.

Melani terdiam di kursinya. Sedikit menyunggingkan bibirnya. Memangnya semester 8 itu harus sudah menyusun skripsi? Ya, Melani paham kalau semester 8 biasanya skripsian untuk anak S-1, normalnya memang begitu. Tapi kan, nggak semua mahasiswa bisa mencapainya.

Melani tahu kalau ucapan Kia itu memang hanya sekadar basa-basi. Tapi, menurut Melani, hal semacam itu sedikit sensitif bagi orang-orang yang belum menyusun skripsi, seperti dirinya. Tapi Melani tidak berhak marah, karena Kia tidak tahu, dan ini pertama kalinya mereka bertemu.

"Belum nyusun."

"Oh gitu. Semangat deh kuliahnya."

Melani bersyukur ketika Kia tidak bertanya lebih dalam lagi. Melani sedikit melirik laki-laki yang duduk di samping Kia. Dari segi fisik, ia tidak banyak berubah. Dari sikap, sepertinya ia berubah.

Melani dan Leon berpacaran hampir 3 tahun tapi berakhir jadi mantan. Lamanya hubungan memang tidak menjamin akan bersama selamanya. Kualitas akan kalah dengan kuantitas.

"Melani sering nongkrong di sini ya?" tanya Kia dan Melani mengangguk. Warung Jarga. Tempat nongkrong yang letaknya memang sangat strategis di depan kampus MIT.

Melihat Leon di sini, Melani jadi ingat kenangan mereka dulu, yang sering ketemuan di Warung Jarga. Leon adalah seniornya, beda 2 tahun. Kenal dan dekatnya lewat PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru). Leon salah satu panitia PKKMB. Bisa dibayanginkan gimana aksi modus para kakak tingkat sama maba-maba.

Mereka putus tahun lalu, saat Melani duduk di semester 6 dan Leon sudah bekerja. Gilak sih, nggak sampai setahun kemudian, Leon udah udah dapat yang baru, bini pula. Melani dan Leon mengakhiri hubungan dengan berbicara baik-baik, tapi yang namanya perpisahan pasti bikin sedih. Apesnya lagi, Melani jadi kena gosip karena cuti di semester 7. Padahal alasannya cuti bukan karena Leon.

Lamunan Melani berhenti ketika ponselnya bergetar menandakan ada pesan yang masuk.

Pak Dirga DSM
Jurnalnya gimana? Udah ketemu?

Melani langsung teringat tujuannya ke sini. Bergegas ia menghidupkan laptop dan menyambungkannya ke internet. Pulang kuliah jam 3 sore tadi, Melani langsung menuju ke Warung Jarga. Baru duduk sebentar, eh, ada 2 orang lain yang duduk di depannya. Ya memang sih, tempat di sini selalu penuh. Melani juga nggak punyak hak untuk melarang Leon dan Kia duduk di sana.

DSM (Tamat)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora