Nineteenth

2K 247 45
                                    


Saat ini Jungwon sedang menikmati festival akhir tahun yang diadakan di Desa Han. Tentu saja ia sudah mendapat ijin dari Jay, sehingga ia bisa menikmati festival ini dengan tenang.

Kedua pasangan itu, Jay dan Jungwon, telah meluruskan segalanya. Segala masalah yang ada diantara mereka.

Jay telah mengetahui jika Jungwon marah padanya karena mendengar apa yang Jay katakan malam itu. Saat Jay berkata jika ia hanya memanfaatkan Jungwon sebagai alat untuk membalaskan dendamnya.

Mendengar itu, Jay terkejut. Jay sama sekali tidak mengira jika Jungwon akan mendengarnya. Tapi, Jay beruntung Jungwon mau memaafkan nya. Jungwon juga setuju untuk membantu Jay membalaskan dendam, asal Jay mau mengabulkan segala permintaannya.

Bayangkan! Betapa senangnya Jay mendengar hal itu. Jay kira ia akan mendapat sebuah tamparan dari Jungwon. Atau mungkin Jungwon akan pergi meninggalkannya setelah mengetahui hal itu. Namun yang dilakukan Jungwon malah sebaliknya.

Pikiran Jay kini menjadi sedikit  tenang. Jay bisa melihat keberhasilannya untuk membalas dendam berkat Jungwon.

Yang Jay tidak tau, sebenarnya Jungwon berbohong mengenai semua itu. Karena ada hal penting yang harus Jungwon lakukan.























































________________________

Jungwon melihat Jake berjalan santai kearahnya. Atas permintaan Jake, Jungwon pergi dari festival untuk menemui panglima itu.

"Ada apa?" tanya Jungwon.

Jake tidak menjawab, ia menarik tangan Jungwon untuk mengikutinya.
Hingga mereka berdua sampai di sebuah danau.

Jake duduk dipinggir danau itu. Ia menepuk tempat disebelahnya, mengisyaratkan Jungwon untuk duduk disana.

"Kenapa? Kenapa membawaku kesini?"

"Yah... Aku hanya ingin bicara santai denganmu."

"Jake, kita bisa bicara santai sambil menikmati festival. Itu akan lebih baik. Jika seseorang lewat dan mereka melihat kita, apa yang akan mereka pikirkan nanti?"

"Tak akan ada yang melihat, Jungwon! Jangan khawatir jika raja akan tau kita duduk berdua ditempat sepi seperti ini. Kau terlalu berlebihan."

Jake memberikan selembar surat kepada Jungwon. Itu surat titipan dari kakaknya.

Dalam surat itu Sunghoon menulis bahwa ia, Sunoo, Heeseung, dan Jake akan membantunya pergi. Mereka saat ini mulai bersiap-siap. Sunghoon ingin Jungwon tetap bertingkah seperti biasa agar Jay tidak mencurigainya. Mereka telah menyiapkan banyak rencana, sehingga Jungwon tidak perlu khawatir.

"Jadi, ini yang ingin kau bicarakan, Jake?"

"Hm ya..."

"Apa kalian takut jika rencana kalian gagal dan kalian tak bisa membawaku pergi?"

Jake menundukkan kepalanya. "Bukan itu yang kami takutkan. Kami lebih takut jika raja mengetahui kebenarannya sebelum kami membawamu pergi."

Jungwon menepuk pundak Jake. Ia tersenyum pada panglima itu. Jungwon tidak menyangka jika Jake memiliki hati yang lembut. Jake mau membantunya, membantu kedua kakaknya, dan membantu Heeseung tanpa memikirkan akibat yang akan diterimanya nanti.

Setelah ia pergi, Jungwon ingin Jake kabur dari kerajaan lalu menjadi keluarganya. Mereka berlima akan tinggal jauh dari sini dan hidup bahagia. Jungwon menginginkan hal itu. Jungwon tidak peduli lagi tugas maupun kewajibannya sebagai ratu dan permaisuri dikerajaan. Mulai sekarang, Jungwon hanya akan peduli pada dirinya dan keluarganya.

"Jake, berjanjilah jika aku pergi, kau harus kabur dari sana! Kau, aku, kak Sunghoon, Sunoo, dan Heeseung. Kita berlima akan menjadi keluarga. Kita akan tinggal jauh dari sini dan mulai hidup bahagia. Apa kau mau?"

Jake menggigit bibir bawahnya. Jake mau, tapi ia tidak bisa meninggalkan Ni-Ki dan juga Jay. "Eumm... Aku-"

"Kau mau kan? Jake? Kumohon!"

"... Baiklah."

Jungwon berteriak kegirangan. Ia memeluk Jake erat. Menggoyangkan badan Jake itu ke kanan dan ke kiri .
Ia tidak bisa berhenti tersenyum. Jungwon benar-benar sesenang itu.

"Hah... sampai sekarang aku masih tak menyangka jika raja bisa dibohongi semudah itu olehmu," ujar Jake.

"Ini semua karena Sunoo. Entah aku harus berterima kasih atau marah padanya. Dia membuatku hidup lebih lama."

Jake tersenyum tipis. "Jungwon, kau akan hidup jika raja tak mengetahui bahwa kau seorang manusia, bukan peri."

"Bisa kau bayangkan betapa marahnya raja saat mengetahui bahwa aku ini manusia biasa. Bukan seorang peri. Aku yakin raja pasti akan mengamuk. Dia bisa saja menghukumku jika dia tau. Atau bahkan membunuhku!"

"Karena itu, kami akan membawamu pergi dan kami akan menjaga rahasia ini dengan rapat." Jake tersenyum teduh pada Jungwon.

Setelah itu mereka berbicara santai, sesekali Jake akan mengatakan lelucon yang membuat Jungwon terbahak-bahak.

Mereka sama-sama berharap kebenaran ini tidak akan terungkap.
Mereka akan berusaha sekeras mungkin.

Walaupun sepertinya mereka akan gagal. Karena saat ini di istana, Emily telah memberi tau kebenarannya pada raja.


























































Stay healthy  <3
See u

King and Empress | JaywonKde žijí příběhy. Začni objevovat