First

4.7K 548 72
                                    


Desa Han diporak-porandakkan. Para iblis menghancurkan semua rumah dan bangunan-bangunan yang ada. Membakar habis ladang para penduduk. Mereka rasa ini setimpal dengan perbuatan penduduk yang menyembunyikan para gadis desa.

Hanya ada para pria dan pemuda yang sedang berlari maupun bersembunyi dari kejaran para iblis. Termasuk Jungwon, Sunoo dan Sunghoon.

Sunoo dan Jungwon merupakan saudara kembar. Sedangkan Sunghoon adalah kakak dari keduanya. Mereka hanya penduduk biasa yang tak kaya dan juga tak miskin. Ladang peninggalan kakek adalah satu-satunya penghasilan mereka. Tapi sekarang ladang tersebut hangus bersama ladang penduduk lain.

Sunghoon awalnya membuat perlawanan dengan melemparkan pisaunya pada perut iblis yang membakar ladangnya. Namun kawanan iblis menyerangnya balik hingga membuatnya kewalahan. Tak ada cara lain selain kabur.

"Kak Sunghoon, aku lelah. Kita sudah berlari cukup jauh tapi para iblis masih mengejar kita. Sekarang bagaimana? Apa yang harus kita lakukan?" tanya Sunoo.

"Kita harus terus berlari, Sunoo. Kita tak mungkin melawan mereka. Tapi, tunggu. Di mana Jungwon?"

Sunghoon memperhatikan sekelilingnya. Jungwon tak terlihat. Ia mulai takut jika Jungwon ditangkap oleh para iblis.

Sunoo menggigit bibir bawahnya. Berusaha mengingat dimana ia dan adiknya terakhir kali berada.

"Kak, Jungwon tertidur di pondok. Aku rasa dia masih disana. Kita harus kembali menjemputnya."

Keduanya lalu bergegas menuju pondok. Semoga saja Jungwon selamat dari penglihatan para iblis.

~~~~~~~~~~~~

Disisi lain, Jay sang raja iblis menatap nyalang Nicholas, ketua dari iblis yang melakukan penyerangan desa.

"Maaf yang mulia, kami tidak bisa membawa apa yang diinginkan oleh yang mulia. Para gadis Desa Han disembunyikan dengan baik oleh para penduduk. Tak ada satupun gadis disana." Ujar Nicholas sembari membungkuk pada sang raja.

"Jake, perintahkan Youngbin untuk membakar habis sayapnya. Kau ikutlah denganku."

"Baik, yang mulia."

Kemudian Jay terbang bersama Jake menuju Desa Han untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Dari atas, Desa Han benar-benar terlihat hancur. Jay rasa Nicholas melaksanakan tugasnya dengan cukup baik. Tapi, Nicholas gagal melaksanakan tugas utamanya. Maka dari itu Jay memberinya hukuman. Hukuman yang akan membuat Nicholas menjadi iblis yang lebih hebat lagi.

"Tidakkah yang mulia ingin memeriksa pondok tua itu. Rasanya seperti ada seseorang disana." tunjuk Jake.

Segeralah Jay terbang kesana. Setelah menapakkan kakinya diatas tanah. Jay dapat melihat daun bidara ditata berjajar di depan pintu masuk pondok.

"Jake,  bisakah kau menyingkirkan daun kotor itu. Kita tidak bisa masuk jika daun itu berada disana."

"Baik."

Jay melangkah masuk diikuti Jake dibelakangnya. Bibirnya menyeringai ketika menemukan seorang pemuda sedang tidur dengan tenang.

Langkahnya semakin mendekat
pada pemuda itu. Tubuhnya sedikit membungkuk untuk melihat wajah si pemuda dengan jelas.

"Bagaimana bisa kau tertidur dengan tenang saat desamu di hancurkan, hm?"

Mendengar suara seseorang, Jungwon langsung membuka matanya. Bahaya! Raja iblis berada di depannya. Refleks ia langsung berdiri dan menodongkan sebilah pisau pada dada sang raja iblis.

"Kau-kau jangan macam-macam atau pisau ini akan menembus dadamu. P-pergi sebelum aku menusuknya!"

Jay menegakkan tubuhnya. Matanya menatap angkuh Jungwon.

"Wah, kucing kecil satu ini sangat pemberani ternyata. Aku tak menyangka nyalimu besar juga."

Jay semakin mendekat pada Jungwon. Tatapannya yang tajam berhasil membuat Jungwon bergetar ketakutan. Tidak ada ruang untuk mundur lagi. Satu-satunya pilihan sekarang adalah menghadapi sang raja.

"M-m-mundur! Ji-jika kau tak mundur, a-aku -aku akan menusukmu dengan ini. Aku tidak sedang bergurau, iblis." gagap Jungwon.

Jay menghiraukan ucapannya. Langkahnya semakin dekat dan semakin dekat pada Jungwon.

Terpaksa, Jungwon harus menusuk dadanya dengan pisau ini.

Jleb

Langkah Jay terhenti. Matanya menatap tajam pisau yang menancap di dadanya. Dengan kasar ia menarik pisau itu lalu melemparnya sembarang arah.

"Kau kira aku akan kesakitan di tusuk oleh mainan itu. Maaf saja, kau salah besar. Bagiku itu hanya  terasa seperti digigit oleh semut."

Jungwon membulatkan matanya. Bagaimana bisa raja tak merasakan sakit, padahal pisau itu baru diasahnya tadi pagi dan bagaimana mungkin raja bisa masuk? Ia sudah meletakkan daun bidara pada pintu. Seharusnya itu bisa membuat sang raja tidak bisa masuk.

"Hei manusia lemah! Daun yang kau letakkan sudah ku singkirkan. Raja kami tidak akan masuk perangkapmu dengan mudah. Sebagai gantinya kau akan ditumbalkan pada bulan baru nanti." Ucap Jake.

"Tidak, Jake. Dia tidak akan ditumbalkan atas kelancangannya. Dia adalah keindahan yang ku inginkan. Sekarang kau kembalilah ke kerajaan. Perintahkan para pelayan untuk menyiapkan kamar permaisuri, hias seindah mungkin. Aku tak mau calon permaisuriku tak nyaman berada di kamarnya nanti. Kemudian umumkan pada seluruh penjuru kerajaan Yu bahwa mereka akan memiliki seorang permaisuri. Pastikan semua orang mengetahuinya."

"Baik, yang mulia."

Jake sebenarnya heran. Biasanya raja hanya memilih seorang gadis. Tapi kali ini yang raja pilih adalah seorang pemuda lemah.

Jake rasa ini juga pertama kalinya sang raja mempersunting seseorang setelah seratus ribu tahun lamanya.

























See u~
Jangan lupa vote and comment

King and Empress | JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang