Seventeenth

1.8K 296 29
                                    

Jungwon mengetuk pintu rumahnya dengan brutal. Tadi Jungwon nekat pergi kesini. Karena ia harus menyerahkan sesuatu pada kedua kakaknya.

Pintu terbuka dari dalam. Sedetik kemudian Jungwon langsung dipeluk erat oleh kakak pertamanya.

"Jungwon, ini benar kau? Apa kau baik-baik saja? Apa kau disiksa oleh iblis itu? Katakan," Sunghoon membalikkan badan Jungwon secara berulang-ulang. Untuk memastikan keadaan Jungwon saat ini.

Jungwon menangkup pipi Sunghoon. "Kakak, aku baik-baik saja. Aku kesini karena ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu. Boleh aku masuk kedalam?"

"Tentu, ini adalah rumahmu. Kau tak perlu meminta ijin seperti itu."

Jungwon dan Sunghoon berjalan masuk ke dalam rumah. Jungwon menatap sekeliling rumahnya. Tidak ada yang berubah. Penataan ruangan tetap sama seperti beberapa bulan yang lalu. Mungkin hanya beberapa tembok kayu yang mulai rapuh  dimakan rayap.

"Kak Sunghoon, itu yang duduk sama kak Sunoo siapa?" tanya Jungwon ketika melihat Sunoo dan Heeseung duduk membelakanginya.

"Oh, itu. Dia namanya Heeseung. Kau harus berhati-hati padanya, karena dia itu penyihir. Entah darimana asalnya."

Jungwon kaget. Heeseung pembunuh ibu Jay ternyata disini. Tinggal bersama kedua kakaknya. Seketika Jungwon merasa khawatir. Jungwon takut Heeseung akan membunuh dua kakaknya seperti ia membunuh ibu Jay.

"Kenapa dia harus tinggal disini? Kak Sunghoon, bagaimana jika aku bilang Heeseung itu berbahaya?" ucap Jungwon.

Sunghoon menoleh pada adiknya. Ia tersenyum tipis lalu mengusak surai sang adik dengan pelan. "Tenang saja. Jika Heeseung berani macam-macam padaku dan juga Sunoo. Aku akan menendangnya sampai ke bulan."

"Sudahlah. Ayo kita temui saja mereka," ajak Sunghoon sembari menggandeng tangan Jungwon menuju Heeseung dan Sunoo berada.

Sunoo menolehkan kepala ketika merasa pundaknya ditepuk oleh seseorang. Ia melotot. Karena yang menepuk pundaknya adalah kembarannya yang paling ia sayangi.

"Astaga, Jungwon!"

Badan Jungwon terhuyung kebelakang saat tubuhnya mendapat pelukan erat dari Sunoo. Jungwon mengusap-usap punggung saudara kembarnya ketika pundaknya terasa basah. Sunoo menangis karena terlalu merindukannya.

"Hei, kau ini cengeng sekali," ejek Jungwon.

Sunoo melepas pelukan mereka dan menatap Jungwon sebal.

"Cengeng katamu?! Kita tak bertemu berbulan-bulan Jungwon. Aku sangat merindukamu, biasanya kita akan berbagi cerita sebelum tidur. Tapi setelah kau dibawa raja iblis itu aku kesepian, aku tak bisa bercerita pada siapa pun lagi."

"Ah... maafkan aku ya. Aku hanya bercanda, sudah-sudah jangan menangis. Ayo tersenyum!" Jungwon menarik dua sudut bibir Sunoo agar tersenyum. Lalu dirinya juga ikut tersenyum.

Heeseung diam memperhatikan keluarga ini melepas rindu. Sejujurnya Heeseung iri, karena ia tidak memiliki keluarga atau seseorang yang berharga baginya. Tidak ada seorangpun yang memperhatikan Heeseung.
Hal ini tanpa sadar membuat raut wajahnya menjadi sedih.

Jungwon yang melihat itu bergerak mendekati Heeseung dan memberinya sebuah pelukan.

"Jangan bersedih seperti itu, Heeseung. Aku juga akan memelukmu," ujar Jungwon.

Heeseung merasa hatinya menghangat.

"Aku ingin berbicara serius dengan kalian semua," Jungwon menatap kedua kakaknya dan Heeseung secara bergantian.

"Tentang apa?" tanya Sunghoon.

Jungwon menunjukkan sebuah kalung pada mereka.

"Tentang kalung ini dan tentang identitasku. Tapi sebelum itu aku ingin bertanya pada Heeseung. Apa benar kau dan Putri Emily membunuh ibu raja?"

"Apa raja yang memberitaumu? Kkk... Jungwon, ku harap kau tak mempercayai itu. Karena aku tak pernah membunuh siapapun selama aku hidup."

Sunghoon dan Sunoo diam memperhatikan. Mereka akan mendengarkan Heeseung dan Jungwon dengan baik.

Dari pembicaraan Jungwon dan Heeseung, yang dapat Sunghoon tangkap adalah Heeseung dituduh membunuh ibu raja iblis. Hanya itu.

"Jungwon, aku adalah mata-mata kerajaan. Ibu ratu mengangkatku menjadi anggota keluarga kerajaan bukan tanpa alasan. Ibu ratu menugaskanku untuk mengawasi Emily setelah dia menikah dengan Jay-"

"Jangan panggil dia Jay! Eh, tapi terserah kau sajalah," potong Jungwon.

Heeseung tersenyum paksa. Jungwon ini menyebalkan sekali.

"Ibu ratu curiga Emily mempunyai niat jahat. Dan kecurigaan ibu ratu benar setelah rencana Emily untuk membunuhnya diketahui oleh Jake. Saat itu aku ingin menangkap basah Emily yang sedang membunuh ibu ratu, tapi aku malah terjebak. Sehingga Jay menjadikanku seorang buronan kerajaan."

Sunghoon menjentikkan jarinya.
"Jadi, kau ingin kami menyembunyikan keberadaanmu agar kau tak diketahui oleh raja begitu?"

"Iya, dan Jungwon, kau kesini pasti karena telah mengetahui bahwa kau hanya dimanfaatkan oleh Jay kan?" tanya Heeseung.

Jungwon mengangguk. "Iya, kau benar. Dari siapa kau mengetahuinya?"

"Dari Jake."

"Hanya Jake yang percaya bahwa aku tak membunuh ibu ratu. Jake yang selama ini membantuku lari dari para iblis itu. Jake juga yang menyuruhku untuk tinggal bersama seseorang yang dekat denganmu, Jungwon. Agar kami mendapat informasi mengenaimu. Aku dan Jake hanya ingin membantumu," imbuh Heeseung.

Jungwon telah salah mengerti Heeseung. Ternyata Heesung itu baik. Begitu juga dengan Jake.

"Heeseung, aku tak akan berbicara apapun lagi setelah ini. Aku ingin kau menjaga kalung ini dengan baik. Jangan sampai jatuh ditangan orang yang salah."

Jungwon memberi kalung itu pada Heeseung untuk disimpannya. Jungwon tidak ingin Jay tau mengenai kalung itu. Jika sampai Jay tau, mungkin Jay akan menggunakannya untuk hal yang salah dan mungkin Jay tidak akan mengampuninya.

"Aku berjanji akan menjaga kalung ini dengan baik."

"Terima kasih. Aku harus pergi, sampai jumpa Heeseung, sampai jumpa kakak!" Lalu tubuh Jungwon menghilang dari balik pintu rumah.

Semoga setelah ini, Jungwon baik-baik saja.






















































































Aku mau jelasin dikit. Jadi, Jay itu suka cari gadis-gadis cantik buat nemuin peri yang masih hidup. Peri ini nantinya mau Jay jadiin alat buat balas dendam. Terus biar Jay nambah kekuasaan juga. Peri ini bisa dibilang jadi sumber kekuatan terbesar gitu. Dan Jay nemuin peri itu Jungwon.

Terima kasih~

King and Empress | JaywonМесто, где живут истории. Откройте их для себя