Second

3.7K 516 108
                                    


Sunghoon dan Sunoo sampai pada pondok tua. Bau dupa tercium di sekitar pondok.

Oh, tidak. Jangan bilang Sunghoon terlambat menyelamatkan adik bungsunya itu. Jungwon tidak ada dalam pondok. Ia takut Jungwon dibawa ke kerajaan iblis oleh para utusan raja iblis.

"Kak, lihat ada bulu sayap disini." ucap Sunoo.

Sunghoon mendekat untuk melihatnya. Benar, ia terlambat menyelamatkan adiknya. Ini adalah bulu Jake, panglima iblis kerajaan Yu

"Sunoo, persiapkan dirimu mulai sekarang. Kita akan pergi ke Haeyu untuk membawa Jungwon pulang. Aku tak akan membiarkan iblis itu melukainya."


______________


Jungwon merasa bingung sekarang. Benarkah ia akan menjadi permaisuri? Permaisuri seorang raja iblis? Jungwon tak tau apakah ini hal yang baik atau buruk.

Jungwon menatap wajah raja iblis yang tengah menggendongnya. Raja ini sangat tampan. Ia memiliki tanduk panjang di kepalanya dan sayap besar berwarna hitam keunguan yang elok. Rahang yang tegas, hidung mancung, dan mata tajamnya dapat membuat siapapun terpikat hanya dengan sekali melihatnya.

Jungwon termasuk salah satunya. Tapi sayang, dia seorang iblis. Jungwon tidak mau menjadi istri seorang iblis. Andai saja ada seseorang yang ingin menggantikan posisinya secara sukarela, Jungwon pasti akan menyambutnya dengan senang hati.

Masih dalam gendongan sang raja, Jungwon di bawa masuk ke dalam istana. Ini pertama kalinya ia melihat wilayah Haeyu. Juga pertama kalinya memasuki istana kerajaan Yu.

Bau dupa yang sangat kuat membuatnya terbatuk-batuk. Jay menurunkan Jungwon dari gendongannya. Kemudian ia memanggil salah satu pelayan untuk membawakan segelas air putih pada Jungwon.

Jungwon menerimanya dengan mengucapkan kata terima kasih. Setelah gelas air itu berada di tangannya, Jungwon langsung meminumnya dengan sekali tegukan.

"Kau, baik-baik saja?" tanya Jay sembari mengusap-usap punggung Jungwon.

Jungwon menepis tangan Jay kasar. Ia terkejut dengan usapan tiba-tiba itu.

"A-aku baik, tak perlu menghawatirkanku." balas Jungwon.

Jay mengangguk kecil, "Ikuti aku!"

Jungwon menurut. Langkah kakinya menyesuaikan dengan langkah kaki Jay yang lebar. Membuatnya seperti berjalan cepat.

Jay berhenti di depan sebuah kamar dengan pintu kayu berwarna biru tua dan ungu. Tangan Jay menggeser pintu, untuk mempersilahkan Jungwon masuk terlebih dahulu. Setelah mereka berdua memasuki kamar, Jay menutup kembali pintunya.

"Ini adalah kamar permaisuri. Kamar yang akan menjadi kamarmu nanti setelah kau resmi menjadi seorang permaisuri. Apa kau suka?"

Ya, kamar memang ini luas hanya saja dekorasi kamarnya  kuno. Jungwon tidak terlalu menyukainya. Tapi, Jungwon mana berani bilang pada raja iblis yang kejam itu. Bisa-bisa ia di kurung atau dijadikan budak iblis. Tidak, Jungwon tidak mau.

"I-iya aku suka." ucap Jungwon lemah.

"Kau bisa mendekorasi ulang sendiri jika kau tak suka. Geonu akan membantumu melakukannya."

Kedua mata Jungwon berbinar. Bibirnya sedikit mengerucut. Jungwon tidak menyangka raja iblis sebaik ini. Jungwon merasa bersalah karena sempat memiliki prasangka buruk pada sang raja.

Jay tersenyum tipis. Manusia mungil ini mulai terperangkap dalam tipu dayanya.

"Siapa namamu?" tanya Jay.

"Jungwon, yang mulia."

"Jungwon, sekarang kau adalah calon permaisuri. Kau tidak bisa menggunakan pakaian manusia dalam istana seperti ini. Ganti pakaianmu dengan pakaian kerajaan."

"Kyungmin, bawa calon ratumu ke kamar ganti permaisuri. Aku akan menyusul nanti." titah Jay.

"Baik, yang mulia. Calon ratu, mari ikuti saya." jawab Kyungmin.

Jungwon keluar kamar mengikuti Kyungmin menuju kamar ganti. Netranya tak berhenti memandangi Kyungmin dari belakang. Kenapa Kyungmin tidak memiliki tanduk seperti raja? Kyungmin memiliki telinga rubah di kepalanya. Yang mana membuatnya nampak seperti makhluk lucu bukan iblis.

"Eummm... Kyungmin? Boleh aku bertanya sesuatu?"

"Tentu saja, calon ratu. Anda tidak perlu meminta ijin untuk hal tersebut."

"Bisakah kau berhenti memanggilku calon ratu? Aku merasa asing dengan panggilan itu." Jungwon merengut sebal.

"Maaf. Tapi itu merupakan peraturan kerajaan yang tidak bisa dilanggar, calon ratu."

Kyungmin lalu melanjutkan langkahnya. Dan Jungwon berjalan mengekorinya.

"Kyungmin, bagaimana jika kau memanggilku calon teman? Aku tak punya teman di sini~ Jadi kau adalah calon teman pertamaku. Begitu juga denganku. Kita akan menjadi teman setelah aku resmi menjadi seorang permaisuri. Bagaimana? Kau maukan?"

Kyungmin berpikir sebentar, kemudian ia menganggukkan kepalanya. Membuat Jungwon melompat-lompat kecil dan bertepuk tangan senang.

"Calon teman, masuklah. Ini kamar ganti permaisuri."

Jungwon masuk ke dalam kamar ganti. Matanya menatap takjub pada isi kamar. Banyak pakaian cantik tergantung di sini. Dekorasi kamar ganti juga sedikit lebih baik daripada kamar permaisuri.

"Ekhem, Kyungmin bantu dia memilih pakaian. Ajari juga dia bagaimana cara mengenakannya. Itu pakaian khas permaisuri, dia pasti tidak tau cara mengenakannya."

Ah, pantas saja corak dari pakaian di sini berbeda dengan corak pakaian sang raja.

Jungwon melirik Jay yang sedang menatapnya. Ia ingin mengatakan sesuatu. Tapi, Jungwon masih ragu-ragu.

"Y-yang mulia," panggil Jungwon ragu.

"Iya, kenapa? Apakah pakaian disini semua jelek? Aku bisa meminta pelayan untuk membawakan pakaian baru yang sesuai dengan keinginanmu." jawab Jay.

"Bukan! Bukan seperti itu!" Kepala Jungwon menggeleng ribut.

"H-hanya saja, apakah.... pakaian permaisuri kerajaan itu
t-transparan? Se-semua pakaian disini transparan, yang mulia."

Jay tersenyum miring. Tidak disangka calon permaisurinya ini manusia yang polos atau mungkin bodoh. Pakaian kerajaan tidak ada yang transparan. Jay hanya sedang mengerjainya saja dan calon permaisurinya tidak sadar akan hal itu.

"Pakaian permaisuri memang transparan seperti itu. Kenapa? Cepatlah berganti pakaian. Sebentar lagi akan ada pertemuan anggota keluarga kerajaan. Sebagai calon ratu, kau harus menghadirinya."

Jungwon membulatkan matanya. Yang benar saja. Haruskah ia menghadiri pertemuan dengan mengenakan pakaian transparan ini. Terlebih pakaian ini coraknya seperti pakaian perempuan. Jungwon malu.

Dengan terpaksa Jungwon harus memakai pakaian rangkap lima. Setidaknya ini terlihat tidak begitu transparan.

Raja iblis memang tak memiliki hati nurani. Jungwon bertekad akan mencarikan hati nurani untuk raja iblis yang licik ini.









































































Dicari hati nurani untuk raja iblis. Jika ada yg menemukan harap hubungi Jungwon:)

Terima kasih ~

King and Empress | JaywonWhere stories live. Discover now