[19] Small Talk

290 54 9
                                    


"Nah! Bagaimana kalau langsung saja kita umumkan tim yang lolos babak selanjutnya!"

"Peringkat 1 dengan 10 juta poin dengannya, tim Shinso!"

"Kita... menang..."

Shinso menatap poin 10 juta ditangannya. 'Aku, mendapatkannya?'

HUP!

Shinso tersentak begitu tubuhnya dinaikkan lebih tinggi hingga ia duduk dibahu Akihiko seperti anak kecil yang duduk dibahu ayahnya.

"Ki-"

"Kita menang loh!"

"OOOH! Aku akan membawa baby ku ke final!" Hatsume memeluk Akihiko dari sisi kanan!

"Ini kemenangan yang jelas." Walau terdengar sombong, Sora saat ini dipenuhi rasa senang sampai-sampai menyembunyikan wajahnya pada sisi kiri Akihiko.

Shinso sampai tak bisa bergerak sangking kagetnya. Padahal ini baru babak kedua namun mendapat juara satu membuatnya bahagia sampai tak bisa berkata-kata.

Suara-suara disekitarnya terdengar buram, namun ia dapat mendengar suara Akihiko dengan jelas.

"Kau memang tidak mempercayaiku, tapi, aku ada orang selalu menepati janjiku."

Shinso menunduk melihat kepala Akihiko. Dia tak pernah diperlakukan seperti ini.

Ia menggosok matanya lalu tertawa.

"Haha kita menang."

"Peringkat ke 2, tim Todoroki!"

Sementara tim Shinso tengah tertawa bahagia, tim Todoroki hampir tak bisa berkomentar apa-apa.

Itu terjadi begitu cepat. Midoriya bersiap menggapai mereka, lalu tiba-tiba dinding es hancur berkeping-keping dan menampakkan tim Bakugo dan tim Shinso.

Bakugo tanpa aba-aba langsung melesat kearah mereka dan tim Shinso... entahlah, bahkan mereka tak sadar.

Itu terjadi sangat cepat. saat mereka sadar, 10 juta poin yang sudah disembunyikan baik-baik menghilang.

"Kita nyaris kalah..."

"Maafkan aku, andai saja-"

"Tidak, ini bukan salah siapa-siapa, tak ada yang menyangka tim nya Akihiko akan menghancurkan dinding es yang kubuat."

Todoroki mengepalkan tangan kirinya.

'Sial...'

"Peringkat ke 3, tim Bakugo!"

"Padahal tinggal sedikit lagi!" Ashido mengibas-ibaskan tangannya yang perih karena kebanyakan menggunakan asam.

"Ya, tapi kita beruntung dinding es itu hancur tepat pas kita melelehkanya." Sero menggaruk kepalanya.

Kalau Bakugo tidak langsung melesat dan Kirishima tak ligat melindunginya, sudah dipastikan dia akan dibawa ke UKS karena terkena bongkahan es itu.

"Tapi mayanlah peringkat ke 3..."

Kirishima menghela nafas dan memandang bakugo. "Memangnya kalian pikir dia terima?"

Bakugo memukul-mukul lantai sambil berteriak-teriak tak terima.

"AAAARRRGGG!!!"

"Uugh.. perut ku sakit...!" Aoyama berusaha agar tidak buang air disana.

"Aku minta maaf semuanya... Aku sungguh minta maaf..." Midoriya menunduk sedih.

Butterfly Effect [Discontinued ]Where stories live. Discover now