[15] His place and the start of sport festival

280 49 7
                                    



"Aaah~ rumah memang yang terbaik~" Ujar Akihiko

Kemeja putih yang bagian kerahnya terbuka bergerak mengikuti arah angin. Celana panjang hitamnya dterlihat jelas dari atas ladang bunga. Pohon disampingnya melindunginya dari cahaya matahari terik.

Ini masih musim semi, jadi bunga masih tumbuh dimana-mana apa lagi diladang bunga ini.

Hampir terlelap, suara langkah kaki kecil mendekatinya, Akihiko menyandarkan tubuhnya dipohon untuk melihat orang yang datang itu.

"Onii-sama, saatnya makan siang." Panggil suara loli itu. Akihiko melemparkan sebuah senyum lalu menepuk nepuk rumput disampignya.

Gadis itu mendekatinya lalu duduk disamping Akihiko. Akihiko memandangi wajah yang mirip denganya, lalu menepuk-nepuk rambut bersurai perak itu.

Dia adalah adik kandung Akihiko, Mika Kisaragi

"Sudah lama ya, kita tak duduk bersama seperti ini, Mika."

"Bahkan belum ada setahun."

"Itu sangat lama~" Akihiko meregangkan tangannya lalu berdiri. Mika juga ikut berdiri namun Akihiko segera menggendongnya.

"A-aah Onii-sama turunkan aku!" Ujar gadis yang baru berumur 7 tahun itu. Akihiko bukannya menurunkan Mika ia malah menggendongnya ditangan kirinya lalu berjalan menjauh dari pohon itu.

"Apa salahnya seorang kakak menggendong adik kecilnya? Diumur segini itu saatnya kau bermanja-manja!"

"Aku bukan anak kecil lagi!" Seru Mika dengan pipi yang menggembung dan memerah. Mata violetnya itu bergetar ketika Akihiko yang gemas mencium pipi tembam itu lalu tertawa. Mengabaikan amarah adik kecilnya.

Saat ayah mereka meninggal, usia Mika baru 3 tahun. Ia tak memiliki kenangan istimewa dengan ayahnya. Maka dari itu, Akihiko berniat menggantikan posisi ayah bagi Mika.

Sebagai seorang kakak, Akihiko dapat diberi acungan jempol.

***

Latihan yang dijalani Akihiko tidak ada istimewanya sama sekali. Tidak seperti yang dibayangkan Kirishima dan teman-temannya yang lain.

Yang Akihiko lakukan sungguh hal-hal sederhana yang tidak dilakukan tuan muda-tuan muda pada umumnya. Yaitu bersawah, memancing, berkebun, lalu membantu warganya.

Ya, hanya itu saja. selama seminggu lebih Akihiko hanya melakukan kerja sukarela untuk orang-orang dipulau. Bahkan mengasuh anak juga salah satunya.

Bawahan Akihiko tak merasa malu melihat tuannya bekerja seperti karena sudah terbiasa.

Bahkan sejak tinggal disini, yang mereka lakukan tak berbeda dengan Akihiko. Saat pertama kali datang mereka benar-benar terkejut dan tak menyangkanya.

Cukup aneh sebenarnya mengingat cita-cita Akihiko adalah hidup bermalas-malasan sambil tinggal di villa.

Katanya. "kalau aku ingin bermalas-malasan sepuasnya, aku harus memastikan warga ku hidup sejahtera dulu."

Sungguh wow sekali.

Lalu akhirnya 3 hari sebelum festival sekolah dimulai, barulah Akihiko memulai pelatihan seriusnya.

Mulai dari one by one dengan rekan atau bawahannya, lalu lomba renang sama lumba-lumba, adu tinju bareng kangguru atau lebih tepatnya seorang warga yang memiliki quirk kangguru.

lalu adu pedang dengan kakeknya.

"Oi bocah! Bagaimana kota besar hah?"

TAK

Butterfly Effect [Discontinued ]Where stories live. Discover now