[1] the owner of that place

1.9K 144 18
                                    

05:20 AM, area samudra pasifik utara, berdekatan dengan arus jepang

Ruang kendali pulau bergerak, I-Island.

"Lapor, dalam radius 50 meter ke utara terdapat kabut tebal yang menghalangi jalur pulau." Seorang pemuda yang merupakan salah satu awak pusat pengendali pergerakan pulau melapor pada komandannya.

"Kabut tebal? Coba cari lokasi tepatnya." Kata sang komandan pada pemuda tadi. Yang disuruh langsung membuka peta hologram dan menunjukkan lokasi kabut tersebut. Mata sang komandan langsung terbelalak.

"Buka kamera pengawas!" Ujar sang komandan tegas, terdengar agak panik namun anggotanya langsung ligat dan mengaktifkan kamera.

Terlihatlah dari dalam ruang kendali, sebuah kabut tinggi, sangat lebar hingga tak terlihat ujungnya dan tampak sangat tebal. Anehnya, kabut itu seakan sebuah dinding kokohnya yang tak tertembus.

"Sudah kuduga..." Ujar sang komandan pelan. Ia meneguk ludahnya lalu memberi perintah. "Putar haluan! Jangan sampai pulau menyentuh kabut itu!" Titah sang komandan, anggota yang lain langsung berkata siap lalu mulai memberi informasi pada bagian penggerak.

Setelah 30 menit lebih barulah pulau bergerak itu bisa memutar haluan hingga tak jadi melewati kabut tebal itu.

Sang komandan menghela nafas lega lalu duduk dikursinya. Beberapa anggota menunjukkan wajah penasaran akan hal ini. Sebuah kabut memang tak jarang terlihat dan mereka biasanya tak ragu untuk melewati kabut itu, hanya saja kenapa kali ini komandan memberi perintah untuk menghindar dari kabut?

Pertanyaan mereka akan segera terjawab setelah si tumbal coret maksudnya menyuruh rekan mereka yang lain untuk mengajukan pertanyaan. Dan wakil komandan pun terpilih.

Dengan ragu-ragu dan agak takut, si wakil bertanya pada komandan.

"Ano, komandan, maaf bertanya, hanya saja, kenapa kali ini kita perlu menghindari kabut? Akibatnya rute bergerak pulau harus berubah dan perlu disusun ulang sampai ketitik selanjutnya." Si wakil mulai berkeringat dingin, pasalnya komandan mereka dikenal tegas dan tak segan memberi hukuman pada anggotanya.

Si wakil menunggu bentakkan dari sang komandan namun ia hanya menerima helaan nafas dari sang komandan.

"Mungkin kalian tidak tahu, tidak, pastinya tidak ada satu pun dari kalian disini yang mengetahui apa yang ada dibalik kabut itu."

"Maaf?"

"Dengarkan aku dulu!"

'Gulp'

"Huh..." Mata sang komandan seakan menerawang kemasa lalu.

"Kabut itu sudah ada bahkan sebelum jepang resmi menjadi sebuah negara. Pertama kali ditemukan di area Kuroshio. Awalnya tidak ada yang mempedulikan kabut itu dan kebanyakan nelayan dan pelaut memilih menghindari kabut yang sangat tebal. Sampai suatu tahun, sebuah kapal pesiar yang dengan bangga memamerkan alat radarnya dipulau itu, namun, kapal beserta semua orang yang menaikinya tak pernah muncul dari kabut itu."

'Anjir anjir kok jadi cerita hantu?!'

'Ternyata mandan bisa mendongeng juga.'

'Keknya seru deh!'

'Pen beli popcorn dulu...'

Sekiranya itu isi pikiran anggota yang lain, btw yang minta popcorn itu wakil komandan ada yang mau nyumbangin popcorn?

Sang komandan lalu melanjutkan.

"Sejak saat itu, berbagai ekspedisi dilakukan, mulai dari tingkat serius sampai iseng-iseng saja, namun tak ada satu pun yang kembali dari sana. Lalu masa perang datang, tentara sekutu jepang mencoba menembakkan meriam kedalam kabut itu. Dan itu keluar..."

Butterfly Effect [Discontinued ]Where stories live. Discover now