2-14. Belvin augustin, leogate?

34 5 1
                                    

Seorang perempuan cantik kini sedang terbaring disebuah ruangan isolasi, yang sangat pengap dan juga remang pencahayaan, Ia Terbangun dengan kondisi yang tidak baik, matanya yang lelah dan badannya dipenuhi lebam dan bekas suntikkan, itu semua Ia dapatkan dari siksaan para prajurit Hydra, mereka tak kenal ampun memborbardir tubuhnya dengan berbagai macam suntikkan yang Ia sendiri tak tahu menahu cairan apa itu, "hei look, she back again, how stupid she was. " Tak Ada tatapan teduh dari matanya, hanya kekosongan yang tak berarti setelah Hydra menangkapnya kembali.

Disisi lain Johann dan rekannya sedang berada disebuah ruangan, membicarakan sesuatu,"kau benar Johann, she back itself, namun kau masih ada satu hutang padaku, Elianor, anak itu harus kembali kepadaku Johann, kau ingat janjimu bukan, dia adalah aset dari Hydra amerika, kalau tidak lama-kelamaan subjek kita akan habis. " Johann pun menunjukkan Smirk yang membuat semua orang merinding ketakutan, ia pun merogoh saku bajunya dan terlihat lah sebuah Magnum 22, orang tadi pun meneguk ludahnya," yeah, I'm not forget it, but you must. " Johann pun menarik pelatuk yang membuat lelaki itu mati seketika, " this not gonna be happend if you doesn't say that in front of me. " ia pun menyimpan pistol nya ,dan keluar dari ruangan itu menuju suatu tempat yang lebih mengerikan dari pada Sel tahanan, tempat itu adalah sebuah laboratorium yang menampilkan banyak sekali tabung yang diisi oleh manusia didalam nya, Johann menampilkan kembali smirk nya saat melihat salah satu tabung tersebut,"oh Adam, kau dan kedua anak mu sama saja, sama-sama, the stupid leogate. "

The Avengers compound....

"Hey Harold, come on, makanlah walau sedikit, kalau begini terus kau bisa sakit!". Harold tak mengindahkan perkataan James yang mungkin sudah ratusan kali memperingati dirinya untuk memasuk kan suatu makanan kedalam tubuhnya, " James benar, kau harus makan nak, ibu tak mau kau sakit hanya karna hal ini. " Harold pun menoleh kepada Pepper dengan tatapan yang sedikit tajam, "sorry mom, aku tak bermaksud membuat kalian khawatir dengan keadaan ku saat ini, tapi bisa kah kalian meninggalkan ku untuk beberapa saat, aku butuh sendirian. " pepper pun menoleh kepada Natasha yang juga berada disana, dan mendapat anggukan
Dari nya, yang berarti ia setuju dengan apa yang Harold katakan, "baiklah, tapi kau harus berjanji pada kami, kau Akan keluar dari kamarmu dua hari kemudian, bila tidak aku akan mengeluarkanmu secara paisa, kau mengerti. " Harold mengangguk-anggukan kepalanya dan membalas, "yes aunty, I will do it, I promise. " Ia pun tersenyum dan mereka pun mulai meninggalkan Harold sendiri an didalam kamarnya, kemudian Harold pun menghela nafas, ia bingung dengan
Dirinya sendiri, semenjak ada Belvin didekatnya ia sedikit berubah, yang awalnya selalu jahil kini malah bersikap sangat baik dan penurut, dan juga ia sangat taat janji, ya, terkadang orang yang dicintai memang dapat mengubah sikap kita seutuhnya.

Mari kita berpindah ke Nafizah dan James yang kini berada diluar kamar Harold, " um.. James, I think we need to see Elianor again, kali ini aku akan memasukkan dirimu juga, ayo kita pergi sekarang. " namun langkah nya terhenti saat James menarik lengannya, "no, not again, jangan dia lagi kumohon, aku tak ingin kekuatanmu keluar sia-sia hanya karna dirinya, kau mengerti ucapanku babe. " Shit, she forget how to breathe, wajah Nafizah merahnya tak dapat disembunyikan lagi, membuat James yang tak tahu apa-apa mendadak panik, "hei, uh hei, yo...... You okay?, Nafizah, hey talk to me, are you okay??. " Nafizah yang gugup pun memalingkan kepalanya dan menarik lengan James namun tak melirik dirinya sama sekali, " ya, ya, ki... Kita lihat Res.... Resgha saja, ayo kita pergi ke ruangannya, sekarang. " alhasil James pun Ditarik-tarik oleh Nafizah karna Memperlambat perjalanan mereka.

Beberapa Agent berdiri didepan ruangan itu, namun tak menghentikan langkah mantap mereka untuk menemui Resgha, setelah meminta izin kepada salah satunya, mereka pun masuk kedalam, dan terlihat lah Resgha yang tengah berbaring, namun segera bangkit saat melihat kedatangan mereka berdua,
"Hai Resgha, kami datang kesini bukan untuk menanyakan sesuatu, melainkan meminta jawaban itu secara langsung, kau mau bekerja sama dengan kami? . "
Resgha mengangguk sedikit saat mendengarnya, Nafizah dan James pun mulai medekat, " apa yang ingin kalian lakukan padaku. " Ia sama sekali tak menghiraukan perkataan Resgha sama sekali, "hey what ar....... " Resgha tak dapat melanjutkan perkataan nya karna Nafizah telah mengeluarkan kabut ungunya yang membuat Resgha dan James mengerang kesakitan, " maaf kan aku James, aku ingin kita yang melihat semuanya, bukan hanya aku. " suara teriakan semakin kentara, namun tak ada yang dapat mendengarkan semua yang terjadi didalam Sana, hingga akhirnya suara teriakan itu pun berhenti, Nafizah yang telah selesai pun menoleh kearah James dan Resgha, "hey kau baik-baik saja James?. " Ia pun mengangguk, "ya, aku tak apa-apa, tapi dimana kita?, tempat apa ini?. "Sambil membantu James bangun, Nafizah pun menjawab, "kita ada dipikiran atau mungkin di ingatan Resgha sekarang, ini sudut pandang dirinya. " Nafizah menunjuk Resgha saat mengucapkan hal itu, mendengar Kedua orang itu tengah berdebat, Resgha menjadi terbangun karnanya, " oh dia bangun, hey Resgha kau ingat dimana ini?, ya aku tau ini akan sangat menyedihkan bagimu, tapi kau harus mengingatnya, demi seseorang yang harus kau selamat kan juga. " Nafizah pun mengeluarkan smirk andalannya yang membuat Resgha hanya bisa menghela Nafas dan mulai berjalan diikuti Nafizah dan James dibelakangnya.

.
.
.
..
.
..
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Yuhu aku up lagi ya, sorry lama, soalnya aku ada rencana bikin cerita baru lagi, tapi bukan sekarang di publish, (ya kira sekarang, toh dua ekor ini aja tak ada yang selesai😩).

Yaudalah, jan lupa vote yak,

Bye "

MARVEL STORIES: I just want you love meWhere stories live. Discover now