2-12. can we find her?

50 7 0
                                    

Di sebuah ruang yang bernuansa putih, terdapat seorang pemuda yang tertidur didalamnya, ia terlihat sangat berantakan. Perlahan-lahan ia buka matanya dan langsung menghalau sinar lampu yang membuat matanya silau dengan lengan kirinya,"ada dimana aku?." Ia pun berusaha bangkit dari tempat dimana sekarang ia berbaring, tapi usahanya gagal karna kepalanya terasa sangat pusing, tangan kanannya terlilit infus dan ia baru sadar bahwa tangan sebelah kirinya terikat diranjang,"what the....,hey!, apa - apaan!, borgol sialan!."ia pun terus berusaha melepaskan Dan selalu berakhir gagal, akhirnya setelah mencoba berkali-kali ia pun menyerah Dan menghela nafas berat,"apa yang aku lakukan hingga bisa sampai ditempat ini?." Belum sempat ia selesai dengar keterkejutannya kini kembali ia di kagetkan dengan sebuah suara," room was lock." Ia pun membelalakan matanya, dan segera turun dari ranjangnya dan menariknya mendekati pintu, dan benar saja pintu tersebut telah terkunci sesuai dengan apa yang suara itu katakan,"akh si*alan!!,  ada apa ini!, kenapa harus terkunci??, aku ingin keluar!, lepaskan aku dari sini!." Ia mulai memukul-mukul pintu yang terbuat dari kaca tebal itu, dan ya, tak ada gunanya, kaca itu tetap tak akan pernah pecah.

Ia yang putus asa kini hanya terduduk di depan pintu dengan tangan yang masih terikat dengan borgol, dan terus-terusan memikirkan adiknya yang mungkin sekarang telah membenci dirinya,"Agh shit!!, bagaimana bisa aku melakukan hal itu padanya, bodohnya aku dapat percaya dengan manusia itu!." ia sangat-sangat menyesali perbuatan yang ia lakukan selama ini, tapi bagimana pun hal itu tidak ada gunanya, mereka berdua tidak akan pernah menjadi kakak dan adik yang harmonis lagi seperti dahulu. Lama sekali ia melamun dan tak menyadari seseorang yang kini datang dan membuka pintu ruangan tersebut," Friday, open the door, now." Seluruh penutup itu pun terbuka dan membuatnya tersentak kaget, ia pun berdiri dan melihat seseorang yang kini memasuki ruangannya, laki-laki itu mendekat kearahnya dan melepaskan borgol yang ada ditangannya, " hey kid, you know me right, kau Resgha bukan?." Resgha pun hanya terdiam melihat itu sambil menganggukkan kepalanya," tenang, kami masih belum tahu kejadian yang sebenarnya terjadi antara kau dan adikmu Belvin, jadi lebih baik sekarang kau ikut aku, dan tak usah bertanya lebih banyak." Perkataan sarkas Tony pun membuat ia yang diam menjadi labih diam lagi. Tanpa berfikir panjang ia pun mulai mengikutinya karna ia takut nyawa nya akan melayang bila tak mematuhi apa yang Tony katakan.

Mereka pun berhenti di sebuah tempat luas, disana semua Avengers telah berkumpul dan memperhatikan setiap langkah yang Resgha buat, ia menjadi sangat gugup dan takut, karna ia tahu sedang ber urusan dengan "earth mighty heros", bila ia salah bicara sedikit saja mungkin sudah tak ada lagi nyawa yang ada didalam tubuhnya, " Okay take a sit, we want asking you something." Setelah duduk ia menjadi sedikit terintimidasi oleh tatapan seluruh Avengers yang sangat tidak bersahabat padanya, " First, mengapa kau berikan Belvin pada Hydra?, second, apa yang terjadi saat orang tua kalian meninggal, thirt, dimana markas Hydra yang masih beroperasi, jawab secepat mungkin, kami tak ada waktu menunggu jawabanmu. " Mendengar pertanyaan yang sangat banyak tersebut, Resgha pun menarik nafasnya dan menghembuskannya perlahan dari mulut, " Okay, first, aku tak tahu apa yang aku lakukan  waktu itu, mereka mengendalikan diri ku, bahkan aku tak ingat sama sekali apa yang terjadi malam itu, yang kedua, aku..... Eum, aku... Aku tak ingat satu pun tentang kajadian hari itu, kabur semuanya kabur, yang ku ingat hanya asap yang melebar."  Dia sedikit menjeda perkataannya, dan kembali melanjutkannya setelah ia merasa sedikit rilex, " Yang terakhir, aku tak tahu dimana tempatnya." Jawaban dari pertanyaan terakhir membuat Harold berdiri menghampiri Resgha dan mencekiknya dengan sangat keras, semua orang berusaha melerai mereka berdua, ah tidak maksudnya adalah melerai Harold itu sendiri, " Kau tahu tempatnya bukan?!, katakan saja tak ada ruginya bagimu, katakan!, CEPAT!." Tony pun mendorong Harold, yang membuat ia sedikit termundur ke arah belakang," Not now Harold!!, we need to find her first, we need a clue to find her okay!."namun ia tak mendengarkan apa yang ayah nya katakan, ia kembali mendekat dan ingin mencekik Resgha lagi, namun Resgha tak tinggal diam lagi kali ini, ia menahan tangan itu dan sedikit memukul tepat di wajah Harold, " Enough okay!!!, Harold!, pergi ke kamarmu dan jangan pernah keluar sebelum semua hal ini selesai. " Harold pun memalingkan sebentar kepalanya kearah pintu keluar dan kembali menatap Resgha dengan sangat marah, seperti ada sesuatu 6ang ia tahan untuk tidak terlepas pada saat ini, "fine, i will get my time for doit that again. " Ia keluar dari tempat itu dengan perasaan yang sangat kesal dan marah, mereka yang melihat hal itu sedikit dibuat bingung olehnya, Harold bukanlah anak yang kurang ajar, apalagi sampai mencelakai seseorang, itu tak akan mungkin terjadi bila tak ada yang mengusik kehidupan nya.

Semua orang kembali duduk, tapi kembali dikejutkan oleh kedatangan seseorang yang dengan polosnya membuka pintu dengan kekuatan extranya, " Halo everyone, do you miss us 😉. "

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Halo semwaaaaa, kangen nih update lagi, sekarang aku update cerita ini dulu yah, soalnya cerita sebelah aku belum ada ide lagi, jadi gak bisa lanjut 😭.

Oh ya jan lupa votment ya..

See you Again guys...

MARVEL STORIES: I just want you love meWhere stories live. Discover now