2-13. I....don't have any idea

37 8 0
                                    

Ia merebahkan tubuh nya diatas ranjang, sudah 1 bulan sejak hilangnya Belvin, semua orang kini sedang sangat sibuk mencari keberadaan dirinya, "huh, dimana sih sebenarnya dia?, sudah sebulan tapi tak ada kemajuan sama sekali. " Nafizah pun memejamkan matanya, dan sekelabat ingatan pun muncul begitu saja yang membuat ia kembali membuka matanya dan bangun dari ranjangnya, " Sial!, kenapa aku harus mengingatnya! ", ia menggeretakkan giginya dan tak lama setelah itu ia pun keluar dari kamarnya.

Ia berjalan seperti orang yang sedang tergesa-gesa, ia melirik ke sekitar dengan sangat cepat dan akhirnya berhenti sambil memukulkan tangannya ke tembok dengan sangat keras, ia menarik nafasnya dan membuangnya agar kembali tenang, " Okay, okay, okay!, lupakan saja, lupakan, tak usah kau ingat semua itu, it's gonna be fine. "Ia kembali menggembuskan nafasnya dan memutar arah jalan nya kembali menuju kamar, " Hey Nafizah, ada apa, dari tadi kulihat kau seperti tidak baik-baik saja?. " Ia sontak membalikkan badannya saat mendengar suara itu, " Oh, um, hai James!, em, no, no, i'm fine, tenang saja aku tak apa. " James pun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, " Oh ya James, apakah sudah ada kemajuan dari kasus ini?. " Dengan pasti ia menggelengkan kepalanya," Nah, they does'nt find anything, but, we have someone right, ayo!, kita tanyakan dia saja. " Nafizah tersenyum dan mulai mengikuti James dari belakang.

Setelah berjalan beberapa menit, mereka pun sampai di sebuah ruangan isolasi tempat dimana Elianor Diikat didalamnya, mereka pun satu persatu masuk dengan menggunakan pendeteksi wajah, "hello you motherf**ker, nice to see you Again, alive. " Nafizah yang mendengar itu,  hampir saja mengeluarkan kekuatannya, namun James menghentikannya dengan beberapa kali gelengan kepala, dan akhirnya disinilah mereka Duduk di tengah ruangan melihat Elianor yang terikat didepan sana, " Elianor, bisakah kau katakan saja dimana Belvin berada sekarang!, karna hal itu dapat membuat kami menemukannya secara cepat!. " Elianor pun terbahak mendengarnya, " HAHAHAHA!, you never be find her!. "  James pun melihat ke arah Nafizah, emosi Nafizah telah mencapai batasnya, ia berdiri dan menggerakkan tangannya, seketika itu seluruh ruangan pun dilapisi oleh kabut berwarna ungu yang cukup pekat, Elianor langsung mengerang cukup kuat dan berusaha melepaskan diri, sedangkan Nafizah, ia sedang tersenyum- senyum sendiri, seperti sedang menikmati sesuatu, " Okay that enough!. " James pun menggenggam kedua tangan Nafizah dan tersenyum, " Itu sudah cukup oke, masih banyak yang ingin kita tanyakan padanya, jangan buat dia mati disaat yang salah. " Nafizah pun membeku melihat perlakuan James padanya, ini adalah pertama kalinya ia ditenangkan oleh seorang lelaki, pipinya jadi sedikit merah karna hal itu," Uh James, kukira lebih baik kita pergi sekarang. "Dan perkataan itu pun disetujui oleh James, namun sebelum pergi Nafizah melihat kearah Elianor sambil tersenyum smirk, ia seolah mengatakan bahwa Elianor dan dirinya belumlah selesai, dan akhirnya ia pun mengikuti James pergi meninggalkan tempat itu.

"Apa yang kau lakukan padanya tadi?. " Nafizah yang merasa terpanggil pun menoleh, "apa yang kau maksud?. " James pun berhenti dan menghembuskan Nafas kasar," Kau tadi mengeluarkan kabut ungu mu, dan aku tau berari kau sedang melakukan sesuatu padanya. " Yang awalnya ia menatap James kini menunduk sambil meainkan ujung bajunya, " Maaf, bu.. Bukan maksudku untuk membuatnya hilang akal atau pun kesakitan, aku hanya, eum, tidak, tidak, aku hanya, eh itu. " Perkataan nya terhenti saat James yang tiba-tiba saja mencium Nafizah, ia  terkejut dengan apa yang James lakukan sekarang pun hanya diam membeku, hingga akhirnya James pun melepaskan bibirnya," I love you Nafizah, please don't do anything stupid again, forever. "Nafizah pun tersenyum dan memeluk James dengan sangat erat dan berkata, " thank you, james " Sesaat mereka akan mendekatkan bibirnya mereka kembali, seseorang pun tiba-tiba terbatuk keras, sengaja ingin Mengganggu mereka berdua, "oh ayolah kenapa dari tadi mataku selalu melihat hal ini. " James pun melihat kearah dimana orang itu berdiri, "uncle Loki?, kapan paman sampai kemari?. " Loki pun memutar matanya malas, ia tahu bahwa dia sejoli ini tengah mengalihkan pembicaraannya, "well, tidak lama, dan baru saja aku sampai, Thor tengah bermesraan dengan Jane pacarnya, dan sekarang kalian, oh betapa ternodanya mataku. " Sedangkan orang yang tengah dibicarakan hanya tertawa kikuk sambil perlahan berjalan menjauh sambil mengenggam tangan masing-masing dengan erat nya.

Setelah menemui Elianor, mereka berniat untuk mendatangi ruang rapat yang sedang membahas hilang nya Belvin disana, namun setelah hampir dekat dengan ruangan itu, mereka dikejutkan oleh Harold yang tiba-tba saja keluar dengan emosi yang menggebu-gebu, James awalnya ingin memanggil Harold, tapi langkahnya yang terlalu lebar membuat James jadi sungkan untuk bertanya," Hah, sudahlah, ayo kita masuk. " Mereka pun mendekati pintu, namun saat ingin melakukan pendeteksi wajah alat itu malah berkata 'wajah tak dikenali' James pun menjambak rambutnya, selalu saja begini, ya Harold memang sering menjahilinya seperti ini, tapi kenapa harus sekarang?, " Hei, relax James, I had another idea. " Ia pun segera mundur dan menggerakkan tangannya hingga sebuah kilat halus berwarna kuning yang Ia arahkan kedepan pintu, "hello everyone do you miss us?. " Seketika ruangan itu menjadi sunyi karna ulah Nafizah, Ia pun tertawa kikuk setelahnya, namun tawanya terhenti ketika melihat Resgha, "What the hell, I..... I know him, shit, kenapa Ia bisa disini?. "Semua orang mengerutkan dahi mereka masing-masing, dan berfikir bagaimana Nafizah mengenal Resgha, " He was Belvin brother. "Mendengar hal itu Nafizah pun berjalan mendekati dan memgang bahu Resgha dengan sangat kuat dan berkata, " yeah, aku tau itu, yang menjadi permasalahan sekarang adalah, why you hiding this man so long, jika begini jadinya kan lebih mudah bagi kita menemukannya. "Dan sekelebat kabut ungu pun muncul kembali disekeliling mereka, " James did you know what happens now?!. "James pun tersenyum dan mengangguk pasti," Yeah, I know, aku yakin dia bisa menemukan caranya, melalui hal itu, dad."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.

Halo semua aku mau ngucapin minal aidin wal faizin, mohon maaf lagi dan batin, ya, ya aku tau udah telat banget buat ngucapin, tapi gak papa lah ya😄

Pantengin terus yak Belvin dkk. Jan dia apus dari librari kalian ya, vote dan komen Jan lupa bro and sis.

Bye"😄

MARVEL STORIES: I just want you love meWhere stories live. Discover now