26. Markas? done

5.8K 321 9
                                    

"Jadi pelakunya... " Lembayung menggantung kalimatnya saat melihat Daniel baru datang dan masuk tanpa berkata apapun ke dalam ruang VIP yang telah BUMANTARA pesan.

"Dari mana aja lo? " Tanya Gildan yang sadar akan kedatangan Daniel.

Daniel menoleh dengan tatapan dinginnya lalu menarik kursi dan duduk di meja makan bersama BUMANTARA.

"Iya nih.. Disuruh dateng tepat waktu jugaa... " Protes Danis sambil menendang pelan kaki Daniel yang kebetulan duduk berhadapan dengannya.

"Makanya kalo ada apa-apa share di group,ngapa lo chat pribadi saru-satu? Daniel  juga males kali ngebaca chat lo.. " Aksa menggeleng heran lalu menarik piring appetizer dan melahapnya.

Danis memutar bola matanya kesal, " Yang nyeting group 'hanya admin yang dapat mengirim pesan' siapa??? " Balas Danis dengan ketus dan tatapan tajam ke arah Aksa yang duduk tak jauh dari kursinya.

Melihat bibit-bibit cekcok akan segera tumbuh Daniel langsung berdecak kesal, " Udah ga usah ribut. Gue cuma ada urusan dikit, " Daniel menghela napas dan menggelen heran. Tangannya kemudian mengambil gelas jus yang ada di depannya dan meneguknya.

Lalu  Daniel menyebarkan pandangannya mengabsen semua anak BUMANTARA meski cuma dalam ingatan ia hapal semua muka-muka temannya. Ada yang kurang. Daniel berguman, lalu pandangannya terhenti pada Angkasa yang duduk di ujung meja, tatapannya kosong dan cuma mainin garpu sama sendok ia keliatan ga tertarik banget sama pertemuan kali ini. Padahal pertemuan ini kan ngebahas pelaku pembakaran markas.

"Udah semua kan? " Tanya Lembayung yang udah ga sabar ngungkapin siapa pelakunya.

"Ada yang kurang deh.. Tapi siapa ya? " Kata Vero sambil clingak-clinguk, " Ripa mana Ripa? "

Ripa menoyor kepala Vero, " Di sini, " Ternyata Ripa duduk di sebelah Vero.

"Trus sia... "

"Alex" Jawab Daniel singkat lalu meletakan gelas jus yang ia genggam.

"Lo udah kabarin dia kan? "Tanya Gildan pada Danis dengan tatapan curiga.

Danis  yang lagi makan puding mengangguk mantap, " Udah lah..udah semua gue kabarin.."

" Udah lah.. Bisa cepet ga sih? " Kali ini Angkasa berbicara dengan nada lemas, dia kesal karena mereka lebih banyak ngedebatin sesuatu yang ga penting.

Lembayung lalu menarik punggungnya dan bersandar di sandaran kursi.  Ia tersenyum lalu berkata, " Galaksi"

Angkasa membulatkan matanya begitupun temannya yang lain.

"Yakin Galaksi punya nyali? " Tanya Yusa spontan sambil menggebrak meja dengan raut tak percaya dan kaget tentunya.

"Galaksi itu siapa? " Tanya Gildan pada Lembayung.

"Mantan sahabatnya Rana.. " Kata Daniel dingin.

Mendengar jawaban Daniel Angkasa mengerutkan dahi, "Kenapa Daniel bisa tau kalo Galaksi itu mantan sahabatnya Rana? "

"Iya bener.. Dia mantan sahabatnya Rana. Sahabat dari kecil, tapi entah karena apa mereka jadi ga akrab lagi. Dan Rana bener-bener ngejauhin Galaksi, " Kata Lembayung.

"Ga terima di jauhin, Galaksi pun terobsesi buat nyakitin siapapun yang deket sama Rana. Alhasil semua cowok yang ngedektin Rana berakhir kaya gue. Di keroyok dan di ancam.Sadar saingannya sekarang itu Angkasa... Cowok berduit dan ketua Geng dia pun nyari cara lain, "
Lembayung lalu menoleh Angkasa yang sudah ga tenang di kursinya, kaya banteng liat matador bawaannya pengen nyeruduk mulu.

Mr. Angkasa (18++) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang