17. Unmyeong

99 15 9
                                    


Dalam hidupmu, dirimulah yang paling berharga

Kamu adalah pemeran utama dalam kisahmu..



Happy reading~



Siang ini, matahari bersinar terang namun suhu dingin masih memeluknya erat. Sejak salju pertama turun malam itu, sampai hari ini belum turun salju lagi. Seri duduk di tempat favoritnya, di sebelah jendela besar dekat kandang Dokki. Hari ini dia libur dari pekerjaannya di kafe, jadi dia tidak punya banyak hal untuk dikerjakan.

Tadi pagi, Seri terbangun karna memimpikan papanya. Setelah hampir setahun dia pergi, baru kali ini dia bertemu papanya dalam mimpi. Seri rindu. Sangat rindu pada papanya. Tapi dia masih belum berani untuk pulang. Rasa rindunya itu akhirnya membuat mood Seri menjadi kelabu lagi, dan sepertinya mood seperti ini akan bertahan entah sampai kapan. Sejujurnya Seri sudah capek untuk bersedih, dia lelah dengan semua kemalangan yang tiba tiba menghampirinya. Mana semua kemalangan itu datangnya keroyokan lagi.

Namun mau bagaimana lagi, toh walaupun Seri berlari ke ujung dunia pun, bersembunyi dalam perut bumi terdalam pun, kemalangan itu pasti akan datang menghampirinya. Sesuatu yang di takdirkan untuk kita, pasti tidak akan pernah melenceng ataupun salah sasaran. Kadang takdir memang semenyeramkan itu. Tapi tanpa takdir itu sendiri, entah bagaimana kehidupan akan berjalan.

Helaan napas panjang menjadi akhir dari sesi galau Seri siang ini. Gadis itu tampak beranjak dari tempatnya semula, berjalan pelan menuju tempat favoritnya yang kedua di rumah. Dapur. Seri lapar. Sejak tadi cacing cacing dalam perutnya sudah meronta ronta minta diberi makan. 

Seri hari ini memutuskan untuk memasak makanan yang bisa menghangatkan. Seporsi samgyetang yang masih mengepul hangat melintas di pikirannya, pasti sangat nikmat menyantap semangkuk sup ayam rebus dengan kuah ginseng itu di dekat jendela tadi. Seri sampai menelan ludah sendiri hanya dengan membayangkannya. 

Tapi, harapan Seri pupus ketika membuka kulkas dan tidak menemukan tanda tanda keberadaan mayat unggas di sana. Hanya ada beberapa botol air minum, kimchi, 2 butir telur, beberapa side dish, dan sebungkus tofu sutra. Kulkasnya benar benar hampa, sehampa perasaan Seri yang belum juga bertemu Doyoung sejak 3 hari yang lalu. Setelah makan dia harus ke supermarket untuk berbelanja keperluan dapur untuk mengisi kekosongan kulkasnya. Dan semoga saja hari ini dia juga bisa bertemu Doyoung untuk mengatasi kehampaan hatinya.

Sayang sekali, Seri hari ini batal memakan samgyetang. Tapi karna perutnya sudah terasa mengkerut, Seri memutuskan untuk memasak sup tahu kuah jahe saja. Setidaknya sup itu juga akan menghangatkan karna ada jahenya. Seri juga menambahkan beberapa potong odeng dan fishball  yang ia temukan di dasar kulkasnya. Dan beberapa gulung gyeran mari  juga akan menemani makan siang Seri kali ini.

Selanjutnya hanya terdengar suara tak tak tak dari pisau yang bergesekan dengan talenan dan suara blubuk blubuk dari kuah jahe yang sedang di buat Seri. Seri tenggelam dalam kesibukannya menyiapkan makan siang. Melakukan hal yang disukai benar benar bisa menjadi sebuah healing moment  yang ku pikir semua orang harus melakukannya di saat sedang gundah. 

.

Beberapa jam telah berlalu dan Seri sudah selesai dengan makan siangnya. Gadis itu sekarang tengah bersiap siap untuk pergi ke supermarket terdekat untuk membeli beberapa bahan makanan. Seri bergegas pergi setelah mengenakan padding nya demi memburu jadwal bus yang akan ditumpanginya ke supermarket yang ada di daerah Burim-dong. 

Wonderwall || Kim DoyoungDonde viven las historias. Descúbrelo ahora