ENEMY || 49

2.4K 317 85
                                    

Spam komen dan jangan lupa vote❣️

Baca sampai habis ya:)

**

Hyunjae menunggu Dahe pulang sambil menghisap rokok, Hyunjae duduk di balkon kamarnya. Setelah sekian lama Hyunjae berhenti merokok sekarang Hyunjae kembali menghisap benda kecil itu.

Hyunjae tidak menginginkan perceraian, dan Hyunjae juga tidak bisa membantah perintah orang tuanya. Orang tua Hyunjae mengiyakan ucapan Dahee yang ingin bercerai dan mengundurkan diri dari rumah sakit.

Hyunjae melihat mobil Dahee masuk ke dalam pekarangan rumah. Hyunjae terus menghisap rokoknya sampai habis sambil menunggu Dahee masuk ke kamar.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara pintu terbuka dan tertutup kembali. Hyunjae membuang puntung rokoknya sembarangan lalu menghampiri Dahee yang baru saja masuk ke dalam kamar.

"Kau serius dengan semua ucapanmu?" Tanya Hyunjae. Dahee hanya diam sambil membuka jas dokternya.

"Kau benar-benar ingin perceraian?" Tanya Hyunjae lagi. Dahee mengangguk tanpa menoleh pada Hyunjae.

Hyunjae mengeraskan rahangnya lalu menarik tangan Dahee. Sontak Dahee menoleh dan menatap Hyunjae.

"Kau merencanakan ini dengan Younghoon? Apa kau punya malu? Younghoon sudah memiliki istri, anaknya perempuan masih kecil. Kau tega merusak keluarga orang?" Ujar Hyunjae.

"Kau ingin aku tetap di sini? Saat orang tuamu tidak lagi menerimaku. Kau ingin aku bertahan dan menderita seumur hidup? Itu yang kau mau Lee Jaehyun?!" Bentak Dahee. Dahee selalu menyebut nama asli Hyunjae saat marah.

"Pernahkah kau memikirkan perasaanku? Aku di sini berusaha ikhlas dengan semua yang terjadi padaku karena kau dan juga keluargamu. Mulai dari papamu yang mengabaikan papaku sehingga papaku meninggal karena kehabisan darah. Lalu kau yang memperkosaku seperti binatang bersama pamanmu. Jika kau tidak ikut campur urusanku dengan pamanmu. Mungkin hidupku akan lebih baik dari ini,"

"Lalu bagaimana denganmu? Pernahkah kau memikirkan perasaanku? Kau terus mengabaikanku di depan banyak orang padahal aku suamimu. Kau tidak pernah melakukan tugasmu sebagai seorang istri. Kita sudah sama-sama menderita. Tidak bisakah kita bersatu agar kita bahagia?" Ujar Hyunjae dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Harusnya aku memilih Younghoon malam itu," desis Dahee sambil menepis tangan Hyunjae dari tangannya.

Hyunjae kembali meraih tangan Dahee lalu mendorong Dahee ke kasur. Hyunjae menindih Dahee sambil terus menatap matanya.

"Apa yang kau lakukan?!" Bentak Dahee sambil menahan dada Hyunjae.

"Keputusanmu sudah bulat untuk bercerai denganku?"

"Ya,"

"Aku tidak akan membiarkan perceraian kita berjalan mudah,"

"Apa lagi yang ingin kau lakukan?!" Bentak Dahee sambil mendorong bahu Hyunjae agar menjauh darinya. Namun Hyunjae tak bergeser sedikitpun.

"Mulai besok berhenti bekerja. Kau harus menjadi istri yang baik dan melayaniku sebagai seorang suami satu bulan kedepan. Jika kau berhasil menjadi istri yang baik, kau boleh melakukan yang kau inginkan setelah itu," ujar Hyunjae. Dahee menatap Hyunjae dengan dahi yang berkerut.

Enemy || Kim Younghoon✔️Where stories live. Discover now