ᴇɴʀʏᴜ || ᴅᴇᴀʀ ʙᴜᴛᴛᴇʀғʟʏ

2.1K 216 32
                                    

➵➵➵➵➵➵➵❂➵➵➵➵➵➵➵

"Hei apa kalian sudah dengar? Katanya Nona [Name] gagal terpilih menjadi Putri Jahad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei apa kalian sudah dengar? Katanya Nona [Name] gagal terpilih menjadi Putri Jahad."

"Benarkah? Aku jadi merasa kasihan padanya."

"Untuk apa kau kasihan padanya? Dia itu seorang pecundang."

"Ibunya bahkan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri karena dia gagal menjadi Putri Jahad."

"Aib."

"Menjijikan."

"Sampah."

"Pecundang."

"Kalau dia tidak terpilih menjadi Putri Jahad, bukankah itu artinya..."

"Tentu saja dia akan dibuang dari Keluarga Khun."

[Name] berdiri dari posisi terjatuhnya dan membersihkan lumpur yang menempel di tangannya. Dia melihat ke belakang, menatap nyalang gerbang kediaman Keluarga Khun yang sudah tertutup.

Keluarga sialan!

Dia menunduk, membiarkan surai birunya menutupi sebagian wajahnya. Tidak, dia tidak boleh menangis. Bukankah dari awal dia memang sudah mengetahui ini akan terjadi?

Memangnya apa yang aku harapkan? Dari dulu aku memang selalu dibuang dan ditinggalkan.

[Name] melangkah menjauhi kediaman Keluarga Khun. Awan kelabu berkumpul di langit, membuat siang ini lebih gelap dari biasanya, dan seolah mengetahui isi hatinya, hujan juga turun dengan deras.

Dia harus kemana? Jadi Reguler saja belum.

Langkah [Name] terhenti ketika menyadari saat ini dia berada di tengah hutan. Hari sudah semakin gelap dan hujan juga memperkeruh keadaan, membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas karena derasnya air yang turun.

Apa dia mati saja? Lagi pula tidak ada yang peduli padanya. Dia juga tidak memiliki seseorang yang berharga di hidupnya, jadi untuk apa dia masih di sini? Mantan anggota Keluarga Khun yang gagal terpilih menjadi Putri Jahad. Bukankah alasan itu cukup untuk membuatnya tidak melanjutkan hidupnya?

[Name] mengambil sebuah pisau lipat di sakunya, sementara mata birunya menatap pisau yang sekarang berada di tangan.

Dia memegang pisau itu dan mengarahkannya ke tempat jantungnya berada, namun gerakannya terhenti ketika tiba-tiba mendengar suara seseorang.

"Apa masalahmu seberat itu sampai kau ingin mengakhiri hidupmu sendiri?"

Mata [Name] membulat ketika melihat pisau yang dia pegang terjatuh dan menghantam tanah basah di bawahnya. Dia mendongak, biru bertemu dengan merah, lalu kakinya mundur dua langkah ketika mata merah itu menatapnya tanpa emosi.

𝗻𝗲𝗼𝗻 𝗺𝗼𝗼𝗻 • ᥫ᭡ 𝗍𝗈𝗀 𝗈𝗇𝖾-𝗌𝗁𝗈𝗍𝗌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang