ᴇɴʀʏᴜ || ᴛʜᴇ ғʟᴏᴏʀ ᴏғ ᴅᴇᴀᴛʜ

2.3K 255 21
                                    

➵➵➵➵➵➵➵❂➵➵➵➵➵➵➵

Lantai Kematian

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Lantai Kematian

[Name] menggerutu, sudah cukup lama dia berjalan menyusuri Lantai Kematian untuk mencari Timnya, tapi tak kunjung ketemu!

[Name] mendengkus kesal. Menyebalkan sekali! Pikirnya karena di kehidupan pertama sudah membaca Webtoon Tower of God, dia tidak akan kesusahan mencari Timnya. Maklum, selama ini [Name] itu cukup percaya diri karena teknisnya dia sudah mengetahui masa depan yang akan terjadi. Tapi lihat sekarang! Dia malah tersesat! Padahal dia sudah yakin memegang lengan baju Aguero saat mereka terjun ke bawah. Aguero sih enak bersama teman Hwaryun yang juga seorang Guide, dan Baam juga bersama Hockney, yang jadi masalah sekarang adalah dirinya!

[Name] duduk di sebuah batu besar dan melihat sekeliling. Bagaimana ini? [Name] itu bukan orang yang cengeng, sungguh! Tapi saat ini dia ingin sekali menangis.

Di kehidupan pertama mati, masa di kehidupan keduanya bakal mati juga! Di tambah aku ini belum menikah!

[Name] menatap sekitar, merasa gelisah. Kemudian retina matanya menangkap merah.

Tunggu, itu seseorang kan? Apa dia berasal dari ras Red Witch? [Name] menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin, jelas-jelas yang dilihatnya adalah laki-laki, Red Witch kan hanya berisi wanita saja.

[Name] mendekat untuk melihatnya lebih jelas, kemudian dia berhenti dengan wajah terkejut. Dia menutup mulutnya dramatis untuk menahan teriakan yang hampir keluar.

Dia tidak percaya apa yang dia lihat saat ini, di depannya berdiri laki-laki yang memiliki rambut dan mata semerah darah. Dia yakin sekali kalau laki-laki di depannya ini merupakan seorang Spear Bearer Legendaris yang berhasil membunuh Administrator lantai 43!

Mata [Name] berbinar. Kok dia tampan sekali sih? Menyadari sesuatu, dia mundur dua langkah saat laki-laki merah itu melihatnya tanpa ekspresi.

Tampan sekali... oh tidak, [Name]! bukan saatnya untuk memikirkan hal itu, dia bisa saja langsung membunuhmu sekarang!

[Name] berdeham untuk menyingkirkan kegugupannya. "Anu.. Tuan, aku terpisah dari Timku dan tersesat. Apa kau bisa menunjukkan jalan padaku?"

Mata merah laki-laki itu menatap [Name] yang lebih pendek darinya. "Kau siapa?"

Si pemilik rambut (h/c) itu berteriak dalam hati. Astaga... seorang Enryu berbicara padaku. Bagaimana ini aku suka sekali dengan suaranya!

"Nona?"

"M-maaf... aku [Name]. Senang bertemu denganmu, Enryu." [Name] buru-buru menutup mulutnya. Sial aku keceplosan. Bagaimana ini aku harus jawab apa kalau dia-

Enryu mengernyit. "Kau tahu namaku?"

Selamat tinggal dunia... selamat tinggal Menara. Sepertinya hidupku berakhir sampai di sini saja.

[Name] mengerjapkan matanya dua kali, menyingkirkan pikiran-pikiran negatif yang tadi merasukinya. Menenangkan diri, dia menarik napas dan membuangnya.

"Bagaimana ya...? Bisa dibilang aku ini bisa mengetahui masa depan."

Enryu menaikkan sebelah alisnya. "Jika kau bisa mengetahui masa depan, kenapa bisa tersesat?"

[Name] mengigit bibir bawahnya, aduh benar juga, "anu... tebakanku itu selalu benar. Bisa dibilang aku ini memiliki keberuntungan yang bagus. Jadi tidak heran kalau aku bisa menebak namamu."

"Itu... lagi pula aku pernah mendengar ada orang yang punya aura tidak biasa yang telah membunuh Administrator Lantai ini."

Enryu menatapnya skeptis, perempuan yang aneh, tapi dia merasa kasihan juga melihatnya semenyedihkan ini.

"Ikuti aku."

Enryu yang sedang berjalan tiba-tiba berhenti, melihat sebuah tangan yang memegang ujung bajunya, kemudian melirik [Name] dari ekor matanya. "Kenapa memegang bajuku?"

Mata (e/c) itu membulat, dia mengerjapkan matanya dan mendongak, melihat Enryu yang lebih tinggi darinya. "Tidak baik tau membiarkan seorang wanita berjalan di belakang."

Enryu tersenyum tipis, kembali meneruskan jalannya yang diikuti oleh [Name] di belakangnya.

Kalau dipikir-pikir kenapa Enryu berada di Lantai Kematian? [Name] ingat kalau selama ini Headon telah mencarinya.

"Tuan Enryu... kenapa kau berada di sini?"

Hening.

[Name] menyesal tidak bisa mengontrol rasa penasarannya.

"Aku ada urusan."

Iya, hanya itu jawaban Enryu. Bukannya kesal, [Name] malah senang. Justru itu yang membuatnya semakin menarik, menurutnya Enryu itu orang paling misterius di seluruh Menara!

"Kau tidak takut padaku?"

"Sebenarnya takut. Kau bisa membunuhku kapan saja. Tapi lebih baik dibunuh olehmu dari pada mati mengenaskan karena tersesat di sini." Dan kau itu sangat tampan, aku tidak keberatan dibunuh oleh laki-laki tampan sepertimu. Tentu saja [Name] tidak menyuarakan isi pikirannya.

Setelah berjalan cukup lama, Enryu menyuruh [Name] untuk mengikuti jalan sesuai yang dia katakan. Lalu dia juga bilang kalau [Name] akan bertemu temannya di sana. Tentu saja Enryu tidak ikut, dia bilang dia masih punya sesuatu yang harus dia urus.

Mengigit pipi bagian dalam untuk menahan senyum yang ingin terulas, [Name] memekik dalam hati, dia benar-benar tipeku!

🦋

"Bam!" [Name] langsung memeluk Bam yang sedang berbicara dengan Aguero. Saat ini semua orang sudah berkumpul, dan bahkan ada orang yang tidak [Name] duga berada di sini, Urek Mazino.

Endorsi menarik [Name] dari Bam sehingga pelukan mereka terlepas. "[Name], kau dari mana saja?"

[Name] menatap mereka tajam. "Kalian jahat sekali! Aku itu tersesat tahu!"

Aguero mengerjapkan matanya. Menatap [Name] dengan raut bersalah. "Maaf aku-" perkataan laki-laki berdarah Khun itu terpotong saat [Name] memukul bagian belakang kepalanya.

"Jahat sekali! Aku merasa dikhianati!" setelah mengatakan itu, iba-tiba [Name] terkekeh dengan pipi bersemu merah. "Tapi tidak masalah, aku malah senang kok. Kalau tidak tersesat, aku tak akan pernah bisa bertemu dengan jodohku." Itu pendapat [Name] saja sih, karena dia merasa di masa depan akan bertemu dengan Enryu lagi.

Semua orang di sana melihat [Name] khawatir. Apa dia jadi gila karena terlalu lama tersesat di Lantai Kematian? Ya ampun... mereka jadi merasa bersalah.

"Baiklah. Kita pergi sekarang? Aku akan mengirim kalian dengan cepat, Sayang..."

[Name] melihat Urek Mazino yang sedang memusatkan shinsu di jari telunjuknya, membuat mereka keluar dari Lantai Kematian.

Sampai bertemu lagi, Enryu.

_____________________________________

________________________________

__________________________

𝗻𝗲𝗼𝗻 𝗺𝗼𝗼𝗻 • ᥫ᭡ 𝗍𝗈𝗀 𝗈𝗇𝖾-𝗌𝗁𝗈𝗍𝗌Onde histórias criam vida. Descubra agora