Saat sedang merekatkan perban di lengannya dengan ekspresi super datar, [Name] menaikkan sebelah alisnya tatkala merasa ada banyak mata yang memerhatikan.
[Name] mengabaikan tatapan penasaran mereka dan mengalihkan pandangan. Saat ini mereka sedang berada di kapal terapung untuk menuju ke babak selanjutnya, di Kota Golden Dome.
"Kau tidak ingin menceritakannya, [Name]?" perempuan yang memakai perban di kedua lengannya itu menatap Putri Jahad yang bertanya.
Hening.
"Tentang musuh abadiku? Yah,bisa dibilang kasusku sama kayak Bam."
Aguero menatap [Name]. "Kalau itu kami sudah tahu. Tapi bagaimana bisa musuh abadimu itu dirimu sendiri? Kalau Bam, aku sudah tahu alasannya."
Ya, benar.
Musuh abadinya adalah dirinya sendiri. [Name] juga kurang mengerti kenapa hal itu bisa terjadi, lebih tepatnya, musuh abadinya itu dirinya yang di masa lalu, Eurasia [Name]. Dia memiliki sebuah teori, karena setelah mengalami reinkarnasi, dia berusaha sekuat mungkin untuk menghindari masa lalunya. Walaupun sering terlihat acuh tak acuh, tapi [Name] tetap up to date dengan rumor-rumor yang berkaitan dengan Pemimpin Sepuluh Keluarga. Tidak seperti di ingatannya, saat ini mereka benar-benar berbeda.
Organisasi seperti FUG tercipta bukan tanpa alasan, bahkan dia sering menemui orang yang membenci Jahad dan sepuluh keluarga, dan kebencian mereka benar-benar memiliki alasan yang bisa diterima. [Name] jadi sering berpikir, apa jika dirinya yang dulu masih hidup, dia akan sama seperti mereka? Karena jika seandainya [Name] bertemu dengan mereka yang sekarang, dia pasti akan langsung melarikan diri.
Berbicara tentang rumor yang berkaitan dengan Pemimpin Sepuluh Keluarga. [Name] jadi ingat tentang rumor Kepala Keluarga Khun. Kabarnya Khun Eduan punya istri terbanyak di antara Sepuluh Keluarga. Menyebalkan! Bahkan Jahad yang seorang Raja saja tidak punya istri sebanyak itu! Ah tidak, Jahad bahkan tidak memiliki istri sama sekali!
[Name] menggigit bibirnya, kenapa Eduan bisa berubah sedrastis itu?
"Oy kura-kura (h/c)! Aku tidak mengerti, tapi entah kenapa sejak tadi kau selalu melamun."
"Aku tidak bisa menceritakannya." [Name] yang sedari tadi diam membuka suaranya.
"Padahal kami sudah menceritakan musuh abadi kami!"
Fokus [Name] tertuju kepada Endorsi. "Aku bahkan tidak mendengarkan cerita kalian." [Name] berjalan menuju Aguero, mengabaikan Endorsi yang saat ini ditahan oleh Bam agar tidak menyerangnya.
