ᴋʜᴜɴ ᴇᴅᴜᴀɴ || ᴍᴇʟʟɪғʟᴜᴏᴜs

2K 203 11
                                    

➵➵➵➵➵➵➵❂➵➵➵➵➵➵➵

Hendo Lok [Name] bisa saja merupakan wanita paling cantik dan bersuara lembut yang pernah Khun Eduan temui

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hendo Lok [Name] bisa saja merupakan wanita paling cantik dan bersuara lembut yang pernah Khun Eduan temui. Dia bahkan berpikir bahwa [Name] adalah eksistensi yang bisa membuat setiap orang jatuh cinta hanya dalam sekali melihatnya, dan Eduan bukanlah sebuah pengecualian.

"Menikahlah denganku." Mata biru itu menatap (e/c) yang membulat kaget. Eduan penasaran kenapa wanita di depannya masih terkejut walaupun ini bukan pertama kali dia mengajaknya untuk menikah.

Wanita bersurai (h/c) menunduk. Menghindari tatapan penuh harap pria biru di depannya. "Kau tahu kan aku tidak bisa?"

Hening.

"Kau tahu kan aku mencintaimu?"

Kali ini wanita itu menatap Eduan. Tahu betul lagi-lagi dia membuat pria itu terluka atas penolakannya. "Aku tahu, karena itu aku tidak ingin membuatmu terluka saat-"

"Justru dengan kau yang terus menolakku membuatku lebih terluka."

"Hidupku tidak lama, Eduan. Dan semua orang tahu hal itu, aku tetaplah seorang Hendo Lok."

Eduan menggigit bibir bawahnya. Di saat-saat seperti ini dia ingin sekali mengutuk Hendo Lok Bloodmadder karena membuat seluruh keturunannya memiliki hidup yang singkat sebagai bentuk pertukaran untuk keabadiannya.

"Apa kau juga mencintaiku?" pertanyaan yang tiba-tiba dari Eduan itu membuat [Name] membeku sejenak.

[Name] menatap Eduan yang lebih tinggi darinya dan tersenyum tipis. "Tentu saja, aku mencintaimu."

"Jika kau mencintaiku, bukankah lebih baik kau mencoba menikah denganku dan menghabiskan waktu bersama?"

"Kau egois."

"Aku menyadarinya."

[Name] mengalihkan pandangan. Matanya menyaksikan bagaimana bulan di atas sana yang perlahan-lahan tertutup oleh awan kelabu.

"Aku mungkin akan menghilang, beberapa tahun lagi."

Ekspresi terluka tergambar jelas di wajah Eduan.

"Saat kau bilang kau mencintaiku, aku sempat berpikir kau akan menerimaku," kata Eduan.

"Kau sudah memiliki banyak wanita. Jadi tidak ada bedanya jika aku menerimamu atau tidak."

"Tentu saja ada... aku mencintaimu."
Khun Eduan menekan bibirnya menjadi garis tipis. Menyedihkan sekali, pikirnya. Eduan tidak pernah menyangka akan datang saat di mana dia mencintai seseorang namun dijatuhkan berkali-kali. Dia bahkan tidak pernah membayangkan akan mendapat penolakan dari seorang wanita.

"Eduan-"

Perkataan [Name] terpotong saat Eduan mengikis jarak di antara mereka. Dia memegang helai rambut [Name] dan menciumnya. Wangi seperti anggur, Eduan menyukainya.

"Kau keras kepala sekali."

[Name] hanya diam, tidak berkeinginan untuk mengatakan apapun. Eduan mengerti, wanita di depannya tidak egois, tidak seperti dirinya.

"Sejujurnya aku berharap kau bisa memberiku kesempatan." Eduan membawa [Name] ke dalam pelukannya. Dia merasakan matanya memanas. Eduan bukanlah orang yang sensitif, tapi saat ini hatinya sakit sekali.

Apa aku terlalu egois karena ingin menjadikanmu milikku? Tapi siapa yang tidak mau memiliki hal terbaik yang pernah mereka temukan?

'Aku mungkin akan menghilang, beberapa tahun lagi' kata-kata yang kau ucapkan itu... dari awal aku tahu akhirnya. Tapi aku tetap saja berpikir bisa mengubahnya.

Tolong, beri aku kesempatan. Setidaknya biarkan aku bersamamu walau hanya sebentar.

"Walaupun aku bisa meninggalkanmu kapan saja?"

Eduan mengeratkan pelukannya. Tunggu, jangan bilang [Name] memberinya kesempatan?

"Jangan memberiku harapan kosong."

[Name] melepaskan pelukan Eduan dan menatap mata birunya yang berkaca-kaca. "Apa maksudmu?"

"Tadi, secara tidak langsung kau berencana untuk menerimaku."

[Name] tersenyum tipis. "Aku rasa menghabiskan waktu bersamamu bukanlah hal yang buruk."

Sepanjang hidupnya, Eduan tidak pernah tahu bahwa sebatas kata-kata bisa membuat dirinya sesenang ini.

_____________________________________

_______________________

______________

𝗻𝗲𝗼𝗻 𝗺𝗼𝗼𝗻 • ᥫ᭡ 𝗍𝗈𝗀 𝗈𝗇𝖾-𝗌𝗁𝗈𝗍𝗌Where stories live. Discover now